Inibaru.id - Sekitar 6 kilometer ke arah timur dari Alun-Alun Blora, Jawa Tengah tepatnya di Noyo Gimbal View, kamu bisa menemukan patung yang cukup keren. Warga setempat mengenalnya sebagai Noyo Sentiko, salah seorang panglima perang yang sangat disegani di Tanah Jawa.
Sosok yang juga dikenal dengan nama Noyo Gimbal ini bukan sekadar folklor atau ikon wisata biasa. Dia adalah tokoh nyata; panglima yang bersumpah nggak akan memotong rambutnya hingga mampu mengusir penjajah dari negeri yang dicintainya.
Nama aslinya adalah Noyo Sentiko, seorang bangsawan Lasem yang memihak kepada Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa (1825–1830). Dia bukan tokoh besar di buku sejarah sekolah. Namun, di Blora dan Rembang, namanya hidup di antara cerita rakyat dan kisah tutur para sesepuh desa.
Dia mengucap satu sumpah yang nggak lazim, yakni nggak akan memotong rambutnya sebelum Belanda hengkang dari Tanah Jawa. Sumpah itu digenggamnya erat-erat. Rambutnya dibiarkan tumbuh kusut, gimbal, dan liar, seiring dengan perjuangan sambil bergerilya selama bertahun-tahun, hingga berjuluk Noyo Gimbal.
Jenazah Noyo Gimbal Dibuang ke Laut
Perlawanan paling besar yang dilakukan Noyo Gimbal dan pasukannya terjadi di Sawah Teledek, kawasan Desa Bangsri, Blora. Saat itu, pasukan Noyo Gimbal bentrok dengan tentara Belanda dalam pertempuran yang brutal. Tubuh-tubuh prajurit berserakan, darah menyatu dengan lumpur, dan nyawa melayang dalam diam.
Kalah kekuatan akibat pertempuran itu, Noyo Gimbal dan pasukannya tercerai-berai. Namun, Belanda tahu, menang di medan perang belumlah cukup. Agar menuai kemenangan mutlak, mereka harus menghapusnya dari sejarah.
Dengan tipu daya, dia ditangkap, disiksa, lalu diracun. Tubuhnya yang dulu berdiri tegak memimpin perlawanan, dimasukkan ke dalam tong dan dibuang ke laut di pesisir utara Rembang. Nggak ada makam atau pun batu nisan bagi jazadnya. Yang tersisa hanyalah ceritanya yang berakhir di lautan.
Namun, Belanda ternyata salah mengira tindakan ini akan meredupkan cerita heroiknya. Kisahnya terus menyebar dari mulut ke mulut, dan terus diceritakan hingga ke anak cucu. Karena itulah namanya melegenda hingga sekarang.
"Benar, cerita Noyo Gimbal terus dikenang hingga sekarang. Dia adalah pahlawan kebanggaan Blora dan Rembang," ungkap warga Bangsri bernama Nuryanto pada Jumat (13/6/2025).
Jejaknya pun diabadikan dalam bentuk patung sejak 1990-an. Bahkan, jumlah patungnya nggak cuma satu, melainkan dua. Salah satunya berupa patung setengah badan berukuran raksasa di Noyo Gimbal View yang kerap dikunjungi wisatawan.
Menarik banget ya kisah Noyo Sentiko alias Noyo Gimbal ini. Kalau mampir ke Blora, jangan lupa mengunjungi monumennya, ya, Millens. (Arie Widodo/E10)