inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Mitos di Desa Bandung: Melajang hingga Kepala Tiga Gara-Gara Bandung Bondowoso
Kamis, 6 Mar 2025 12:12
Penulis:
Bagikan:
Desa Bandung di Kecamatan Wonosegoro, Boyolali. (Googlestreetview)

Desa Bandung di Kecamatan Wonosegoro, Boyolali. (Googlestreetview)

Gara-gara Bandung Bondowoso gagal menikahi Roro Jonggrang, laki-laki dewasa Desa Bandung diminta untuk segera menikah agar nggak jadi jomlo sampai usia tua.

Inibaru.id – Ada banyak alasan yang membuat seseorang masih melajang atau jomlo kendati sudah cukup umur; mulai dari belum punya partner yang cocok, masih mengejar karier, atau memang nggak pengin menikah. Namun, kalau alasannya gara-gara Bandung Bondowoso, pernahkah kamu mendengarnya?

Jika belum, silakan mampir ke Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Di desa tersebut, ada mitos yang menyebutkan bahwa banyaknya jomlo "kepala tiga" di sana terjadi karena Bandung Bondowoso gagal menikahi Roro (Loro) Jonggrang. Loh kok?

Perlu kamu tahu, kisah kegagalan Bandung Bondowoso menikahi Roro Jonggrang adalah bagian dari legenda berdirinya Candi Prambanan. Nah, kisah itu rupanya punya spin-off atau cerita sempalan di Desa Bandung, yang terpisah jarak hampir seratus kilometer jauhnya dari candi yang berlokasi di perbatasan Klaten-DIY itu.

Pertanyaannya, selain nama yang sama, apa hubungan antara Desa Bandung dengan Bandung Bondowoso yang membuat mitos tentang jomlo itu berkembang luas di sana?

Sejarah Penamaan Desa Bandung

Penamaan Desa Bandung rupanya memang nggak lepas dari keberadaan Bandung Bondowoso atau Raden Bandung, putra mahkota dari Kerajaan Pengging. Cerita ini bermula ketika Pengging berperang dengan Kerajaan Boko.

Kondisi tersebut kemudian memaksa Raden Bandung memikirkan cara untuk memenangkan peperangan. Sutopo, salah seorang warga Desa Bandung mengatakan, Raden Bandung kemudian bertapa di dalam hutan yang ada di wilayah utara Boyolali, tepatnya di bawah pohon beringin putih, untuk memperoleh wangsit.

“Tatkala bertapa, Raden Bandung diganggu jin bernama Bondowoso. Setelah mengalahkan jin ini, beliau mengambil kekuatan sekaligus mengadopsi nama jin tersebut," terangnya, Selasa (4/3/2025). "Sejak saat itulah nama Bandung Bondowoso terlahir."

Adapun tempat bertapa yang kemudian dikenal sebagai Pertapan Ringin Putih itu berlokasi di sebuah wilayah yang kemudian dinamakan Desa Bandung.

Fenomena Jomlo Kepala Tiga

Kalau nggak segera menikah, laki-laki dewasa di Desa Bandung dikhawatirkan nggak akan menikah sampai tua. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)
Kalau nggak segera menikah, laki-laki dewasa di Desa Bandung dikhawatirkan nggak akan menikah sampai tua. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Fenomena banyaknya lelaki jomlo yang melajang hingga kepala tiga memang tejadi di Desa Bandung. Nah, masyarakat setempat meyakini, fenomena ini terjadi lantaran mereka mengalami nasib serupa dengan Bandung Bondowoso yang gagal menikahi Roro Jonggrang.

Yakin atau tidak, Kepala Desa Bandung Rahmat mengatakan, fenomena itu memang benar adanya. Di sekitar tempat tinggalnya saja, ada cukup banyak lelaki jomlo yang masih melajang hingga tiup lilin ulang tahun ke-35, bahkan melampaui usia 40 tahun.

“Di empat RT yang sempat saya pantau, dulu ada 20-an pemuda yang belum juga menikah meski sudah cukup umur. Mereka akhirnya menikah, tapi setelah menginjak usia tua,akhirnya baru bisa menikah tapi di usia tua,” terang Rahmat, dikutip dari Espos (2/1/2023).

Agar nggak mengalami nasib serupa, masyarakat setempat akan mendorong para pemuda desa yang sudah memasuki usia 20-an hingga awal 30-an tahun untuk segera menikah, jika sudah memiliki calon pendamping.

"Kalau lewat (dari umur tersebut), bisa-bisa baru menikah setelah tua atau bahkan sama sekali nggak mengalaminya hingga ajal menjelang." tandas Rahmat.

Nggak ada mitos saja kita sudah sering diteror untuk segera menikah, apalagi warga Desa Bandung yang dibayang-bayangi nasib sial Bandung Bondowoso itu ya? Ha-ha. (Arie Widodo/E10)

Tags:

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved