Menruut pakar hewan, kucing memang suka dengan belaian yang
lembut yang searah dengan bulunya. Apalagi jika tangan kita membelainya di
lokasi yang tepat. Dalam hal ini adalah di telinga atau pangkal telinganya,
pipinya, serta di bawah dagu.

Nah, khusus di bawah dagu itu, ada tempat kelenjar aroma yang
memroduksi feromon. Asal kamu tahuu saja, feromon adalah semacam aroma khusus
yang dipakai kucing untuk berkomunikasi dengan sesama kucing lainnya. Tatkala kita mengelus dagu kucing, feromon yang diproduksi pada kucing adalah
feromon bahagia.

Maklum, feromon tersebut berjenis oksitosin yang bisa
memberikan rasa tenang, bahagia, dan senang pada kucing. Dengan hormon ini
pula, kucing mengabarkan ke kucing lain, termasuk junior-juniornya kalau bagian
yang dielus itu bisa bikin bahagia. Makanya, kucing pun sangat suka dagunya
dielus.

Kalau kamu cermati, saat dielus dagunya atau saat sedang
berada dalam suasana bahagia lainnya, kucing juga akan mengeluarkan bahasa
tubuh lainnya, yaitu sebagai berikut:

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Mengeluarkan dengkuran atau menggerakkan cakar
depannya seperti mendorong dan mremas

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Mengibaskan ekornya dengan lembut dari satu sisi
ke sisi lainnya

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Ekspresi wajah dan tubuhnya sangat rileks

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Mendorong tubuhmu dengan lembut dengan kakinya
saat kamu berhenti mengelusnya untuk memberi tahukan kalau kamu bisa kembali
mengelusnya karena membuatnya senang.

Yang pasti, kucing juga memakai feromon ini untuk menandai
wilayahnya di rumahmu seperti di pintu, kaki perabotan, atau bahkan tubuhmu.
Maknanya, dia menganggapmu sebagai miliknya dan kamu dianggap sebagai makhluk
yang membuatnya bahagia, Millens.

Jadi, sudah tahu kan alasan mengapa kucing suka dielus
dagunya? Kalau lagi senggang nggak ada salahnya kok sering-sering melakukannya.
(Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Kamu
memelihara kucing nggak, Millens?
Kalau iya, pasti tahu banget deh dengan tingkah polah anabul yang satu ini yang terkadang menggemaskan namun juga
terkadang bikin sebal. Tapi, apapun kucingnya, baik itu yang dipelihara atau
kucing kampung liar, pasti punya kesamaan, yaitu suka banget dagunya dielus.
Kepikiran nggak sih apa alasan kucing suka dagunya dielus?

Saking sukanya kucing dagunya dielus, terkadang mereka
sampai sengaja mendongakkan kepala sambil menutup kepalanya. Mereka seperti
sudah pasrah mau diapa-apain sama kita saking keenakannya. Realitanya, memang
di bagian itulah, kucing sangat suka dielus oleh tangan manusia.

Kepikiran nggak mengapa kucing suka dielus dagunya? Ternyata ini alasannya, Millens.

Alasan Kucing Suka Dielus Dagunya

Jadi gini, dalam penelitian tersebut, 100 kuesioner diisi
oleh pasangan orang tua yang mengadopsi anak dari Vista Del Mar Child Care yang
ada di Amerika Serikat. Dari jumlah pasangan tersebut, ada 10 perempuan yang
akhirnya hamil untuk kali pertama setelah melakukan adopsi. Beberapa waktu
setelah penelitian tersebut berakhir, terungkap juga dua perempuan lain yang
akhirnya mendapatkan kehamilan.
Karena persentasenya yang minim, para peneliti belum yakin kalau mengadopsi
anak bisa jadi pancingan agar cepat hamil. 

Kita pun bisa mengecek hasil penelitian lainnya berjudul Study of the Incidence of Pregnancy
Following Adoption yang dirilis pada 1963. Penelitian ini dilakukan dalam
rentang waktu yang lebih panjang, yaitu dari 1946-1956 di tempat adopsi anak
yang ada di Amerika Serikat dan melibatkan 1.400 pasangan.

Sayangnya, hanya ada 388 pasangan yang mengisi kuesioner. Dari
total jumlah tersebut, hanya 2,6 persen pasangan yang akhirnya hamil setelah
melakukan adopsi.

Hal berbeda terjadi pada pasangan yang melakukan fertilisasi
in vitro (IVF) atau yang disebut sebagai program bayi tabung. Dalam penelitian
yang diungkap pada situs Creating a
Family pada 2012 lalu, terungkap bahwa ada 17 persen perempuan yang
akhirnya hamil lagi meski nggak lagi melakukan perawatan setelah 6 tahun
melahirkan bayi hasil program tersebut.

National Infertility
Associate Resolve kemudian menyebut adanya perbedaan persentase tingkat
kehamilan yang terjadi di antara yang mengadopsi dan tidak mengadopsi anak. Mereka
pun menyebut nggak ada kaitan antara mengadopsi anak bisa sukses memancing
kehamilan.

Apapun itu, sebagian pasangan yang mengadopsi anak pada
akhirnya justru merasakan keindahan memiliki anak saat melihat anak tersebut
berkembang seiring dengan waktu bersama mereka. Jadi, kalaupun pada akhirnya
tindakan ini nggak bisa memancing kehamilan sebagaimana yang diidamkan banyak
pasangan, juga bisa memberikan kebahagiaan tersediri, Millens. (Arie Widodo)

Inibaru.id – Di lingkungan
kamu pasti ada pasangan suami istri yang melakukan hal ini, yaitu mengadopsi
anak dengan alasan dijadikan pancingan agar cepat hamil. Biasanya sih, keluarga
yang melakukannya sudah lama menantikan anak setelah sekian tahun menikah. Tapi,
sebenarnya, apakah cara ini memang efektif untuk ‘memancing’ kehamilan?

Terkait dengan hal ini, kita cek dulu hasil penelitian
berjudul Occurrence of Pregnancy
Following Adoption yang dilakukan pada 1960 lalu. Penelitiannya sudah
sangat lama, memang, tapi hasil penelitiannya cukup pas untuk memastikan apakah
mengadopsi anak memang bisa ‘memancing’ kehamilan atau nggak.

Banyak pasangan yang memilih untuk mengadopsi anak untuk memancing kehamilan. Dari sisi kesehatan, apakah tindakan ini memang cukup efektif?

Mitos Bukan Sih Adopsi Anak Bisa Memancing Kehamilan?

Sementara itu, saat laptop di-sleep, dia dibiarkan
beristirahat tapi nggak benar-benar mati. Jadi, pas kamu perlu meneruskan
pekerjaan, nggak butuh waktu lama untuk menyalakannya. Lebih dari itu, kamu juga nggak perlu
khawatir baterai laptop akan habis cepat saat kamu nggak bisa menggunakannya.

Memang, membuat laptop ada di mode sleep bisa memberikan
banyak kemudahan. Tapi, kalau hal ini kerap dilakukan hingga laptop nggak
pernah dimatikan selama berhari-hari. Jika sampai kemudian laptop mengalami
masalah kelistrikan, dikhawatirkan data yang ada di RAM komputer bisa hilang
deh. Padahal, bisa jadi data-data tersebut sangat penting buatmu.

Jika laptop berada dalam mode sleep dan tersambung dengan
wifi di tempat umum, ada juga kekhawatiran data-datamu bisa diakses orang lain
yang nggak bertanggung jawab tanpa kamu sadari.

Lebih dari itu, mode sleep ini bikin perangkatmu nggak benar-benar mati dan secara perlahan membuat baterainya
habis. Kalau kamu sering membiarkannya sampai akhirnya baterainya habis
sendiri, usia komponen penting seperti RAM jadi lebih pendek. Harga RAM nggak murah lo.

Lantas, apakah sebaiknya kita nggak memakai mode sleep saja
pada laptop jika memang ada banyak risikonya? Sebenarnya sih, asalkan nggak
sering dilakukan, apalagi sampai bikin laptop nggak pernah mati hingga
berhari-hari, nggak apa-apa, Millens.

Lakukan sesekali kalau memang kamu juga pengin beristirahat sejenak dari aktivitasmu. Kalau sudah pengin tidur, ada baiknya laptopnya dimatikan
saja. Dengan melakukannya, setidaknya laptopmu jadi lebih awet. (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Kamu
yang sedang disibukkan dengan begitu banyak pekerjaan atau lagi nugas kuliah, pasti
sering membiarkan laptop nggak pernah mati sampai berhari-hari. Alasannya, kamu
pengin laptopnya bisa segera dipakai begitu dibuka untuk meneruskan tugas yang
belum kelar. Tapi, sebenarnya aman nggak ya membiarkan laptop di-sleep terus seperti
ini?

Buat kamu yang masih bingung, laptop yang di-sleep mengalami
kondisi yang berbeda dengan laptop yang dimatikan meski sama-sama layarnya
mati. Kalau laptop dimatikan, nggak ada satu pun sistem yang bekerja pada
perangkat elektronik tersebut.

Karena kebutuhan nugas kuliah atau pekerjaan yang sudah mepet deadline, terkadang laptop nggak pernah mati karena di-sleep terus-menerus. Berbahaya nggak ya kebiasaan ini buat laptop?

Nggak Pernah Mati, Laptop yang Di-sleep Terus Aman?

Beda dengan pantai-pantai di kawasan Gunungkidul yang
berpasir putih, Pantai Surumanis berpasir hitam kecokelatan yang masih bersih. Ada
juga bukit batu karang menjulang yang terkadang diterjang reburan ombak khas
Pantai Selatan yang cukup besar. Duh, sudah kebayang kan secantik apa pantai
ini?

Nggak cukup, kalau kamu menengok ujung barat Pantai
Surumanis, bakal menemukan pemandangan menawan lainnya, yaitu adanya air terjun
yang bertemu dengan lautan. Air terjunnya memang nggak begitu tinggi. Tapi,
tetap saja pemandangan ini sulit ditemukan di sebagian besar pantai di Tanah
Air.

O ya, meskipun jauh dari pusat kota Kebumen, jangan kira
Pantai Surumanis minim fasilitas umum. Di sana, kamu bisa dengan mudah
menemukan toilet, musala, tempat makan, hingga wahana permainan dan tempat
berkemah. Bahkan, karena tempat wisata ini cukup populer di kalangan warga
Kebumen dan sekitarnya, juga tersedia spot foto menarik serta penginapan, lo.
Cocok nih buat yang pengin menikmati pemandangan matahari terbit atau matahari
terbenam yang cantik di pantai yang menghadap selatan ini.

“Pantainya punya pemandangan yang indah. Termasuk pantai
yang teduh juga karena adanya tebing menjulang dan vegetasi yang masih terjaga.
Akses untuk menuju ke sini juga cukup nyaman. Fasilitas penunjang wisatanya
juga lengkap,” tulis salah seorang pengulas di Google yang datang ke Pantai
Surumanis pada Oktober 2024, Bowo Ardianto.

Buat kamu yang tertarik untuk berwisata ke Pantai Surumanis,
pastikan menyiapkan kendaraan agar berada dalam kondisi prima melalui
perjalanan menuju ke sana. Siapkan pula biaya tiket masuk Rp12.500 per orang
yang sudah masuk tiket parkir dan spot foto. O ya, kalau pengin berkemah, kamu
juga perlu menyiapkan Rp15 ribu per orang, ya?

Murah banget kan ya harga tiketnya dibandingkan dengan
pemandangan alam yang menawan yang bisa kamu temukan di Pantai Surumanis
Kebumen. Yuk kapan kita main ke sana, Millens?
(Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Ada begitu
banyak pantai cantik di kawasan Pantai Selatan Jawa Tengah. Salah satu
diantaranya adalah Pantai Surumanis Kebumen. Di sini, selain bisa melihat
pantai yang cantik dengan deburan ombak yang menenangkan, kamu bisa melihat air
terjun yang bertemu dengan lautan, lo.

Lokasi Pantai Surumanis ada di Desa Pasir, Kecamatan Ayah,
Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Dari Alun-alun Kebumen, jaraknya sekitar 40
kilometer ke arah barat daya. Untuk mencapainya, kamu perlu berkendara kurang
lebih 1 jam dari Kebumen, Millens.

Pantai Surumanis dikenal memiliki pantai pasir hitam yang bersih dengan bebatuan karang yang cantik. Di sana juga ada air terjun, lo!

Kala Air Terjun dan Lautan Bertemu di Pantai Surumanis Kebumen

Biasanya cakwe dijual bersama dengan roti
goreng yang disebut sebagai odading, bolang-baling, atau galundeng. Bedanya
dengan odading yang cenderung manis, cakue cenderung lebih gurih dan asin.
Makanya, terkadang cakue disajikan bersama dengan semacam saus merah encer, Millens.

Soal harga cakwe, beragam tergantung pada ukuran hingga
popularitas penjualnya. Kalau yang berupa gerobakan pinggir jalan yang dijual
bersama odading, biasanya sih di antara Rp1.000 – Rp2.000. Tapi, khusus untuk
Cakwe Medan, harganya Rp3.500 per biji.

Yang menarik, meski harganya termasuk lebih mahal daripada
cakwe biasa meski sama-sama dijual di gerobakan pinggir jalan sederhana, tetap
saja pelanggan Cakwe Medan di Kota Semarang sangat banyak. Alasannya tentu saja
rasa cakwenya istimewa. Apalagi, ukuran cakwenya juga cukup besar dibandingkan
dengan cakwe pada umumnya. 

O ya, hal lain yang bikin Cakwe Medan di Jalan Gajah Mada
ini berstatus legenda adalah karena eksistensinya sejak 40 tahun belakangan.
Penjualnya, Om Maslan juga tetap mampu mempertahankan rasa cakwe yang dia olah
sendiri di usianya yang sudah cukup senja, yaitu 70 tahun.

“Cakwe terdebest
di Semarang. Gurih renyah di luar, teksturnya lembut di dalam. Sampai sekarang
belum pernah ada yang ngalahin rasanya,” tulis salah seorang pengulas di Google
bernama Mayvika Farah yang mencicipi cakwe ini pada Januari 2024.

“Cakwenya bikin nagih. Enak, gurih, crispy, asinnya pas, saus
merahnya juga enak!” tulis pengulas di Google lainnya, Nathanael Bagas
Setyawan.

Yap, pasti ada alasan mengapa suatu tempat kuliner
mendapatkan status legendaris meski tempatnya sangat sederhana. Hal inilah yang
berlaku bagi Cakwe Medan Jalan Gajah Mada Semarang. Tertarik untuk mencicipi
rasa cakwenya yang istimewa, Millens?
(Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Soal
jajanan pinggir jalan, Indonesia punya segalanya. Mau jajan pasar dengan rasa
manis, banyak. Mau yang berupa gorengan, banyak juga. Salah satu di antaranya
adalah cakwe yang bisa kamu temukan di mana-mana. Nah, di Kota Semarang, ada
satu penjual cakwe legendaris yang berlokasi di Jalan Gajah Mada, tepatnya di
lampu merah di seberang Hotel Tentrem. Cakwe Medan namanya.

Meski bisa ditemukan dengan mudah di seantero Tanah Air,
nyatanya cakwe bukanlah jajanan asli Indonesia. Dari namanya saja, sudah
ketahuan ya kalau cakwe berasal dari Tiongkok. Penganan yang ditemukan pada
masa Dinasti Song (960-1270) ini sampai ke Nusantara tatkala banyak pedagang
dari Tiongkok singgah dan akhirnya menetap di Tanah Air.

Rasa Cakwe Medan di Jalan Gajah Mada Kota Semarang unik dan sulit dicari di penjual cakwe lainnya.

Cakwe Medan, Melegenda di Jalan Gajah Mada Semarang Sejak 40 Tahun Silam

Alasan
mengapa dibuat seperti ini adalah agar nenek-nenek nggak sampai mengalami nyeri
punggung akibat bra yang terlalu ketat. Wah, di balik kelemahan, ada juga
manfaatnya, ya?

Bahan utama
dari BH Saroso adalah kain katun. Sirkulasi udaranya dibuat sebaik mungkin
agar nyaman dipakai oleh para orang tua. Soal harga, jelas cukup murah. Nah,
bra-bra ini kebanyakan bisa didapatkan di pasar-pasar tradisional, bukannya di
pasar swalayan atau toko-toko bermerek.

Kabarnya,
bra ini sudah ada sejak zaman Indonesia belum merdeka, lo. Mungkin karena
alasan ini pula banyak nenek yang masih memakainya. Mereka sudah kadung
terbiasa dan nyaman memakainya selama puluhan tahun.

Masyarakat
Nusantara dulu nggak mengenal penutup dada. Jadi, wajar jika di foto-foto atau
relief candi zaman dahulu terlihat wanita nggak memakai penutup dada. Tapu,
hal ini mulai mengalami perubahan di masa penjajahan Belanda.

Bra masuk
ke Indonesia atau saat itu dikenal sebagai Hindia Belanda opada 1910.
Pembuatnya adalah Mary Phelps Jacob atau Caresse Crosby. Dia jengah dengan
penggunaan korset yang bikin nggak nyaman. Setelahnya, pada 1922, Ida Rosenthal
menjual bra jenis baru yang lebih nyaman dipakai. Nah, kalau iklan bra pertama
yang tercatat dalam sejarah Indonesia adalah yang berjenama Bengawan Solo pada
1958.

Yang
menarik adalah, salah satu pabrik di Indonesia, yakni PT Busana Remaja
Agracipta ternyata masuk dalam daftar 10 besar pabrik pembuat pakaian dalam
sedunia. Pabrik dari perusahaan ini ada di Bantul, DIY, dan Tangerang, Banten.
Pabrik pakaian dalam lain di Indonesia yang cukup terkenal adalah Wacoal serta
Mekarjaya.

Nah selain BH
Suroso yang sebenarnya adalah jenama namun kadung dikenal seakan-akan sebagai
jenis bra ini, ada merek-merek lain dari bra ini, yakni Trumph, Sloggie,
Wacaol, dan lain-lain. Tertarik mencoba, Millens?
(Lir, Tir/IB09/E05)

Inibaru.id – Kamu pasti pernah melihat BH Suroso. Nama lain
dari pakaian dalam yang sering dipakai nenek-nenek Indonesia ini adalah kutang
Suroso. Nah, meski terkesan sebagai pakaian dalam klasik, ternyata BH Suroso
ini punya nilai sejarah yang tinggi, lo, Millens.

Salah satu
ciri khas dari BH Suroso ini adalah warna-warnanya yang nggak menyolok,
kancingnya ada di bagian depan. Hal ini tentu sangat bertolak belakang dengan
bra pada umumnya ada di bagian punggung. Hal ini sangat penting bagi orang tua.
Banyak nenek yang karena faktor usia kesulitan untuk menjangkau kancing
di bagian punggung. Kalau memaksakan diri, bisa bikin cedera, deh.

Tapi, BH
Suroso ini juga punya kelemahannnya tersendiri, yakni bahannya yang cenderung
nggak elastis sebagaimana bra pada umumnya. Jadi, kalau mau membeli, harus bisa
memastikan kalau ukurannya memang pas, nggak kebesaran, nggak juga kekecilan.
Jika sampai nggak pas, ya nggak bisa dipakai.

Pernah nggak terpikir bra yang dipakai nenek-nenek di Indonesia berbeda dari bra perempuan berusia lebih muda lainnya? Namanya BH Suroso atau kutang Suroso. Apa saja ya fakta unik dari bra ini?

Sejarah Kutang Alias BH di Indonesia