Inibaru.id – Selain Candi Gedong Songo, Kabupaten Semarang sebenarnya juga memiliki sejumlah candi lain yang nggak kalah menarik. Salah satunya adalah Candi Klero. Sayangnya, sejarah candi ini masih jadi misteri sampai sekarang.
Candi Klero bisa kamu temui di Dusun Ngentak, Desa Klero, Kecamatan Tengaran. Letaknya sekitar 500 meter dari Jalan Raya Salatiga-Solo dan nggak jauh dari Pasar Tengaran. Tapi, karena lokasinya ada di perkebunan dan bahkan persis di sebelah permakaman umum desa, kompleks candi ini pun terkesan tenang dan asri.
Candi ini ditemukan pada 1995 dalam kondisi sudah runtuh dan berantakan. Sayangnya, di sekitar bangunan candi sama sekali nggak ditemui benda bersejarah lain yang bisa dijadikan acuan tentang siapa pembuat atau kapan candi tersebut didirikan.
Meski banyak keterbatasan, pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) tetap melakukan pemugaran. Mereka mampu membangun kembali bangunan yang hanya terdiri atas candi induk tanpa candi pendamping tersebut.
Candi dengan tinggi sekitar 4 meter tersebut memiliki ukuran luas 14 x 14 meter. Kalau dilihat sekilas, bentuknya mirip Candi Sambisari yang ada di Yogyakarta. Keberadaan yoni dan arca Siwa pada candi tersebut membuat pihak BPCB memastikan bahwa candi tersebut bercorak Hindu. Nah, dari bentuk bangunannya, para peneliti meyakini jika candi tersebut dulunya dipakai untuk beribadah.
Kalau menilik bagian atas teras Candi Klero, terdapat tonjolan yang mengitari badan candi. Para peneliti pun menduga tonjolan tersebut berfungsi sebagai penyangga tiang yang kini sudah hilang nggak tersisa.
Menurut Kompas, (23/1/2023), pada candi tersebut juga terdapat anak tangga dengan hiasan makara, mahluk mitologi dengan wujud naga air. Selain itu, pada salah satu sudut dari dinding teras, sebenarnya ada semacam prasasti dengan aksara Kawi atau Jawa Kuno yang sayangnya sudah nggak bisa lagi dibaca, Millens.
Pada pusat candi, ada sebuah grbagrha atau bilik dengan sebuah yoni di dalamnya. Pada bagian cerat yoni tersebut, terlihat ornamen ular yang menopang seekor kura-kura. Sayangnya, nggak ada kejelasan lebih lanjut tentang fungsi atau makna dari ornamen tersebut.
Nah, kalau kamu pengin wisata sejarah ke tempat di mana nggak banyak wisatawan datang, Candi Klero bisa kamu jadikan pilihan. Tenang, di sekitar bangunan Candi Klero terdapat taman yang cukup terawat. Di sana juga sudah tersedia bangku taman buat kamu yang pengin istirahat dan menikmati pemandangan sekitar.
O ya, kalau kamu pengin masuk ke kompleks Candi Klero, siapkan saja uang untuk membayar tiket masuknya, yaitu Rp 5 ribu saja. Murah kan, Millens? (Arie Widodo/E10)