Inibaru.id - Pakai kebaya ribet dan nggak leluasa bergerak? Siapa bilang! Ratusan perempuan ini menepis hal tersebut. Sekitar 300-an perempuan menari dengan riang dalam balutan kebaya di atrium Paragon Mal Semarang pada Senin (19/8) malam kemarin.
Mereka berasal dari komunitas Diajeng, Komunitas Seong, Komunitas Balemong, Komunitas Salatiga, dan Komunitas Kudus. Semuanya kompak mengenakan kostum khas nusantara tersebut. Acara yang dimulai pukul 18.30 tersebut mengajak pesertanya untuk menari dengan diiringi 30 lagu non-stop.
Acara ini diikuti oleh ratusan orang yang kompak memakai kebaya lo. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)
Tanpa canggung, para peserta yang nggak muda lagi ini berlenggok dengan semangat mengikuti irama lagu. “Merdekaa!!!” sesekali mereka berteriak sambil mengibarkan bendera merah putih yang berada di tangan mereka.
Ketua Panitia Line Dance Masal, Henny Kidawati Jatmiko mengatakan acara ini rutin diadakan setiap tahun dengan konsep yang sama yaitu menggunakan kebaya. “Acara ini bertujuan untuk melestarikan budaya nasional serta mengenalkan line dance juga,” kata perempuan dengan 2 cucu ini.
Sehat dan Cegah Pikun
Meski peserta sudah berumur, Henny mengaku nggak khawatir bakal terjadi hal-hal yang nggak diinginkan selama acara. “Nggak khawatir, semua sehat! Line dance melatih kita supaya sehat, ndak pikun dan happy,” terang Henny.
Benar saja, peserta acara ini diharuskan untuk mengingat berbagai gerakan untuk 30 lagu yang berbeda. Hal ini dikarenakan mereka harus menari sepanjang 30 lagu tanpa henti. Wah kebayang kan capeknya?
Karena harus menghapalkan gerakan, peserta line dance ini dijamin antipikun. Hehehe (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)
Yuanita Ika Sanjaya, Seorang peserta Line Dance ini mengaku senang dapat berpartisipasi dalam gelaran tahunan semacam ini. “Senang sekali, bikin saya semangat,” kata perempuan 58 tahun ini. Ika yang saat itu mengenakan kebaya khas Semarang mengaku sempat berlatih dan mengikuti gladi bersih sebelum acara tersebut dimulai. “Semoga acara seperti ini sering diadakan,” katanya menutup percakapan dan kembali ke barisannya.
Bagai menyelam sambil minum air, acara menari denegan kebaya ini nampak menjadi promosi budaya sekaligus salah satu cara untuk menjada tubuh agar tetap bugar.
Nah kalau wujud kecintaanmu sama budaya Indonesia apa, Millens? (Zulfa Anisah/E05)