Inibaru.id - Selain memukau karena alur dan latar cerita yang unik, serial "Gadis Kretek" juga membuat para penonton dimanjakan oleh kecantikan Dian Sastro dengan busana khasnya. Dalam cerita, Dian berperan sebagai Dasiyah yang kerap mengenakan kebaya dengan warna hitam. Bukan kebaya pada umumnya, pakaian Dasiyah memiliki potongan seperti jas atau beskap sehingga mengesankan pribadi yang tangguh dan feminin dalam waktu yang bersamaan.
Kebaya yang kini mulai naik daun tersebut bernama kebaya janggan, Millens. Dalam Bahasa Jawa, "janggan" atau "jangga" berarti leher. Dan memang, jenis kebaya ini memiliki model kerah tinggi seperti baju cheongsam dan surjan. Selain itu, kebaya ini memiliki detail kancing menyamping miring dengan lengan panjang dan bentuknya ramping.
Biasanya, kebaya janggan dibuat dengan bahan dasar kain bermotif bunga dan berwarna hitam. Hal itu memberikan makna ketegasan, kesederhanaan, dan kedalaman. Karakter yang seperti itu tentu saja berbeda dengan kebaya pada umumnya yang cantik dengan bahan brokat atau lace.
Hadir di Zaman Perang
Mengutip dari Tempo (7/11/2023), kebaya janggan kali pertama hadir saat Perang Diponegoro yang berakhir pada 1830-an. Saat itu, kebaya diadopsi dari model seragam militer Eropa yang memiliki kerah tinggi dan tertutup.
Mengutip laman Kebaya Goes to Unesco, kebaya ini dipakai oleh Ratna Ningsih, istri Pangeran Diponegoro. Di balik kebaya, Ratna Ningsih menyembunyikan patrem atau keris.
Pahlawan perempuan Indonesia yang mengenakan kebaya ini adalah Nyi Ageng Serang. Selama hidup, dia kerap tampil menggunakan kebaya janggan berwarna hitam dan aksesoris pada bagian atas kebaya.
Nyi Ageng Serang memulai perjuangannya ketika ayahnya gugur karena menolak perjanjian Giyanti pada 1755. Saat itu, dia dipercaya untuk menjadi seorang pemimpin. Sayangnya, pasukan yang dipimpinnya untuk memerangi para penjajah harus mengalami kekalahan. Nyi Ageng Serang juga tertangkap dan dibawa ke Yogyakarta.
Busana Abdi Dalem
Di masa sekarang, kebaya janggan merupakan busana yang dikenakan oleh abdi dalem perempuan yang ada di Kraton Yogyakarta, yang disebut estri punakawan. Kebaya tersebut nggak melambangkan pangkat atau tugas khusus yang mereka emban, sehingga semua abdi dalem bisa menggunakan kebaya janggan.
Kebaya ini dipakai para estri punakawan pada acara dan hajat tertentu, seperti hajat dalem (sungkeman Keraton saat Idulfitri) atau caos bekti (tanda penghormatan kepada raja). Acara tersebut termasuk upacara besar di Keraton.
Hanya saja, khusus Hajat Dalem Ngabekten, abdi dalem keparak yang berpangkat magang dan jajar belum boleh mengenakan janggan karena hanya duduk sowan bekti dan nggak melakukan sungkem pada Ngarsa Dalem (raja).
Yap, meski berwarna hitam, kebaya janggan tetap terlihat cantik dan anggun ya, Millens? Kamu bisa menjadikan model kebaya ini sebagai referensi fesyenmu. Atau, kamu masih belum mengerti bagaimana model kebaya janggan? Tonton saja serial "Gadis Kretek", ya! (Siti Khatijah/E07)