Inibaru.id - Tahun Baru Imlek tinggal menunggu waktu. Beberapa tradisi keagamaan telah dilaksanakan oleh umat Konghucu dalam menyambut hari besarnya tersebut. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Klenteng Tay Kak Sie pada Minggu (19/1) pagi. Mereka sedang bersih-bersih patung Dewa-Dewi. Karena saya belum pernah melihat prosesi tersebut, saya mencoba menengoknya.
Rencana kedatangan saya sebetulnya cuma hanya ingin melihat. Namun saat itu saya bertemu dengan sekretariat Klenteng Tay Kak Sie Andre Wahyudi. Saya kira prosesi ini hanya boleh dilakukan oleh umat Khonghucu, tapi ternyata nggak.
“Bersih-bersih ini nggak harus dilakukan oleh umat Konghucu.
Semua umat juga boleh,” ujar Andre Wahyudi. Wah, boleh juga kalau saya ikutan.
Saya pinjam kuas untuk menghapus debu-debu yang sudah menempel di patung Dewa-Dewi tersebut dengan kuas. Saya nggak tahu sama sekali yang saya bersihkan itu patung Dewa-Dewi siapa. Kemudian setelah menggunakan kuas, saya ambil kain basah agar debu-debu tadi benar-benar hilang.
Patung Dewa-Dewi di Klenteng Tay Kak Sie jumlahnya banyak sekali. Membersihkan satu sampai tiga patung sudah cukup melelahkan. Ada satu momen yang membuat saya cukup cemas. Yakni ketika ada salah satu bagian patung yang putus.
Namun setelah saya amati ternyata bukan. Itu bukan bagian saya saat membersihkan tadi. Andre Wahyudi pun yang kebetulan ada di dekat saya langsung mengambil tindakan dengan mengelem bagian patung yang putus tadi. Duh, saya terlanjur deg-degan.
Bersih-bersih patung ini menurut Andre Wahyudi dilakukan setelah ibadah Pekong Naik. Pada ibadah tersebut Dewa-dan Dewi diantar naik ke surga untuk menghadap Tuhan dalam rangka melaporkan semua perbuatan dan amal baik umat Konghucu.
“Sewaktu naik ke surga tersebut, kami anggap patung Dewa-Dewi sedang kosong. Maka dalam waktu kepergiannya, kami bersihkan altar tempat Mereka singgah. Kalau nggak gitu kami nggak berani membersihkan,” jelas Andre.
Saat menjalankan tradisi bersih-bersih tersebut, hio ,atau abu persembahan sedang ditutup. Nah, setelah bersih-bersih ini selesai, akan ada doa bersama seraya membuka hio tersebut. Saya tentu nggak sampai ikut ibadah bersama. Cuma ikut bersih-bersih patung.
Saya sebetulnya memang suka mempelajari apa yang agama di luar keyakinan saya lakukan. Cara mereka ibadah dan apa yang mereka sembah. Itulah sebabnya saya cukup senang ikut bersih-bersih patung tadi. Indonesia memang beragam, jadi wajib saling menghargai ya, Millens. (Audrian F/E05)