Inibaru.id – Maulid Nabi Muhammad saw dirayakan umat Islam di Indonesia dengan pelbagai cara. Di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, kelahiran nabi anutan kaum muslim itu diperingati dengan menggelar tradisi Kirab Budaya "Ancak Agung".
Seperti diberitakan Antaranews.com, Sabtu (2/12/2017), Ancak Agung merupakan tradisi turun-menurun yang diselenggarakan sebagai bentuk syukur atas karunia Yang Mahakuasa. Kegiatan ini digelar saban tahun oleh masyarakat Situbondo dengan bantuan pemerintah daerah sebagai fasilitator.
Perhelatan Ancak Agung ditandai dengan arak-arakan ancak, semacam talam yang dibuat dari anyaman bambu, buatan masyarakat setempat. Tiap tahun, ribuan warga dari sebagian besar desa membawa ancak berisikan berbagai hasil bumi seperti pisang, wortel, kelapa, dan singkong serta buah-buahan lainnya. Hasil bumi itu disusun meninggi membentuk gunungan, baik kecil maupun besar.
Ancak berbagai ukuran itu kemudian diarak dari Jalan PB Sudirman menuju alun-alun kota, dan selanjutnya ribuan umat muslim membaca salawat bersama.
Baca juga:
Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Nusantara (1): Dari Talam Buah, Pohon Uang, dan Rebutan Julung-Julung
Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Nusantara (2): Cuci Pusaka, Kirab Ampyang, dan Rebutan di Pohon Keres
Bagi warga Situbondo, kirab budaya tersebut menjadi perhelatan yang dinantikan masyarakat. Tak hanya penduduk setempat, warga dari kota lain pun terkadang sengaja mendatangi gelaran yang diselenggarakan tiap danggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Islam, bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad.
Tak hanya menonton, warga yang menyaksikan iring-iringan itu juga nantinya akan berebut ancak-ancak tersebut begitu aneka hasil bumi yang dikirab itu tiba di alun-alun kota. Warga meyakini, makanan yang diperoleh dari Ancak Agung membawa berkah.
Agenda Tahunan
Saat ini, Kirab Budaya Ancak Agung telah ditetapkan sebagai salah satu agenda tahunan Pemkab Situbondo. Menurut Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, acara tersebut merupakan bentuk usaha memperkokoh nilai-nilai spiritual dalam pelaksanaan pembangunan, karena itu perlu dilestarikan.
"Pemerintah daerah menfasilitasi tradisi Ancak Agung untuk menumbuhkan kecintaan umat muslim terhadap tradisi yang selama ini dilaksanakan setiap tahun,” ungkap Dadang seusai kirab, Sabtu (2/12).
Baca juga:
Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Nusantara (3): Panjang Jimat dan Grebeg Mulud
Sejak Kapankah Maulid Nabi Muhammad Diperingati?
Dia juga menegaskan bahwa kekuatan utama umat muslim adalah perasaan cintanya kepada junjungan besar mereka, yakni Rasulullah. Karena itu, tambahnya, Pemkab Situbondo merasa perlu untuk ambil bagian dalam memperkuat tradisi tersebut.
"Menyelenggarakan tradisi Ancak Agung tidaklah sulit karena tradisi tersebut selama ini sudah berkembang dengan baik di tengah masyarakat. Pemda tinggal memfasilitasi saja," tandasnya. (OS/SA)