Inibaru.id – Mbah Sumiah tampak ramah menyambut kedatangan kami. Mulutnya tertutup masker, tapi saya yakin seulas senyum ada di situ ketika sepaket takjil diangsurkan untuknya. Hari itu, nenek yang tinggal seorang diri di rumah tersebut agaknya nggak perlu menyiapkan menu berbuka.
“Seneng banget. Alhamdulillah. Matur nuwun!” tak henti Mbah Sumiah berucap terima kasih, yang sungguh membuat hati saya terenyuh.
Baca Juga:
Yang Baru dari Aksi Bagi-Bagi TakjilMbah Sumiah bukanlah satu-satunya orang bersikap demikian. Di tengah pandemi, dengan kondisi keuangan yang serba kurang, sekadar hidangan buka puasa sangat mungkin membuat orang bersyukur. Inilah yang jadi alasan D'Mojodadi's tetap melakukan kegiatan bagi-bagi takjil belum lama ini.
Oya, D’Mojodadi’s adalah sebuah organisasi pemuda di Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Misi utamanya membantu kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Nah, bertepatan dengan Ramadan di tengah pandemi, mereka pun mencoba berbagi.
Ketua D’Mojodadi’s Rizal Sabil mengungkapkan, kegiatan ini termasuk aksi sosial sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi.
“Banyak orang kehilangan pekerjaan atau dirumahkan," ujar Rizal di sela-sela pembagian 50 paket takjil berupa nasi kotak, minuman, dan masker. "Ya, mungkin ini bisa sedikit meringankan.”
Nggak hanya berbagi makanan, D’Mojodadi’s juga punya tujuan mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan demi memutus mata rantai corona, salah satunya dengan mengenakan masker.
Sesuai Anjuran Physical Distancing
Untuk mengikuti anjuran physical distancing, bagi-bagi takjil ini nggak dilakukan di jalanan yang akan memicu kerumunan kok, Millens. Pembagian takjil dipusatkan markas kegiatan D’Mojodadi’s. Yang datang pun satu per satu. Ambil takjil, lalu pulang.
Sementara, untuk lansia seperti Mbah Sumiah yang kesusahan untuk mengambil sendiri, Rizal dkk bakal mengantarkan paket takjil langsung ke rumahnya. Hm, cara yang cukup efektif!
Rizal mengatakan, penerima takjil adalah warga kurang mampu, para lansia, dan anak yatim. Jadi, sebelum pembagian, mereka melakukan pendataan menyeluruh. Warga yang sesuai kriteria kemudian diberi undangan dan kupon untuk ditukar dengan paket takjil mulai pukul 16.00 hingga 17.00 WIB.
"Bagi-bagi takjil ini rencana bakal jadi agenda rutin kami," aku Rizal.
Selain bagi-bagi takjil, D’Mojodadi’s juga memiliki program Rumah Pangan Lestari yang bertujuan untuk membimbing masyarakat mencapai ketahanan pangan. Lalu, ada juga Pemberdayaan dan Pengelolaan Limbah, yang salah satu kegiatannya adalah membuat sofa dengan metode ecobrick.
Saya merasa bersyukur punya kesempatan berbagi takjil bersama mereka. Ah, sangat senang bertemu D’Mojodadi’s, para anak muda yang kreatif dan penuh inovasi! (Rafida Azzundhani/E03)