Inibaru.id – Bagi orang di luar wilayah Boyolali, nama Kecamatan Cepogo sekilas biasa saja seperti nama-nama wilayah di Jawa Tengah yang sering memakai Bahasa Jawa. Tapi, ternyata penamaan wilayah ini punya sejarah yang unik karena terkait dengan peralatan dapur.
Berbatasan langsung dengan Kecamatan Boyolali kota, Cepogo dikenal sebagai kecamatan yang kaya akan hasil bumi. Pasar Sayur Cepogo bahkan dikenal sebagai tempat berkumpul petani dan pedagang sayur dari berbagai daerah untuk melakukan transaksi.
Balik lagi soal penamaan Cepogo di Boyolali, Camat Cepogo Dwi Sundarto tahu betul tentang sejarahnya. Ternyata, nama kecamatan ini berasal dari sebuah peralatan dapur yang kini jarang ditemukan di dapur-dapur rumah orang jawa, yaitu pogo.
Di dapur-dapur rumah khas Jawa zaman dahulu yang biasanya berukuran sangat luas, biasanya ada semacam rak tempat menyimpan perlengkapan dapur. Bahkan, rak ini mampu menyimpan sejumlah bahan makanan seperti beras, jagung, kopi, hingga empon-empon. Rak itulah yang disebut dengan pogo.
Penempatan pogo sendiri cukup unik, yaitu di atas tungku atau dalam Bahasa Jawa disebut dengan luweng. Alasannya, demi memastikan bahan makanan yang disimpan di pogo jadi lebih awet, nggak mudah berjamur, dan mudah digapai saat pengguna dapur memasak.
Tapi, Dwi menyebut orang Belanda yang kemudian memberikan nama wilayah tersebut sebagai Cepogo, bukannya orang Jawa yang terbiasa memakai peralatan dapur tersebut. Sayangnya, nggak ada sejarah jelas mengapa orang Belanda yang kemudian memberikan nama tersebut.
“Imbuhan ‘ce’ di depan pogo diyakini berasal dari het laatje, sebutan Bahasa Belanda untuk laci. Jadi, bisa dikatakan, Cepogo bemakna laci pogo,” ucapnya sebagaimana dilansir dari Espos, Jumat (5/7/2024).
Yang pasti, untuk menegaskan bahwa penamaan Cepogo memang terkait dengan peralatan dapur, di Rest Area Alun-alun Cepogo terdapat Tugu Cepogo yang dibangun pada 2023 lalu. Dengan adanya tugu ini, kita jadi tahu seperti apa sebenarnya bentuk dari pogo yang dulu kerap dipakai di dapur-dapur rumah khas Jawa.
Sayangnya, keberadaan pogo semakin jarang ditemukan karena kini masyarakat Indonesia lebih banyak memakai kompor gas yang lebih ringkas. Peralatan dapur pun disimpan di kitchen set atau gantungan khusus. Sementara itu, bahan makanan biasanya ditempatkan di kulkas atau wadah modern lainnya.
Setidaknya kita jadi tahu ya sejarah penamaan Cepogo, Boyolali. Cukup menarik, ya, Millens? (Arie Widodo/E10)