inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Asal Mula Panggilan Gus, Nggak Berkait dengan Keilmuan
Kamis, 5 Des 2024 13:05
Bagikan:
Gus memilki makna nama panggilan untuk anak laki-laki. (Duniasantri)

Gus memilki makna nama panggilan untuk anak laki-laki. (Duniasantri)

Dulu, masih sering terdengar anak laki-laki dipanggil gus, sementara perempuan dipanggil nok. Sekarang, orang dengan gelar gus dinilai memiliki ilmu agama Islam yang lebih baik. Sebenarnya, bagaimana asal-usul penyebutan gus?

Inibaru.id - Ada kata "gus" di depan nama seseorang bagi kita tentu sudah bukan hal yang langka lagi. Secara umum, orang yang dipanggil gus biasanya merupakan anak kiai dan memiliki pengetahuan tentang agama Islam yang lebih baik ketimbang yang lain. Tapi, tahukah kamu bagaimana dulu gelar gus ini menjadi umum bagi masyarakat Indonesia, khususnya di tanah Jawa?

Sebelumnya, mari kita tengok makna "gus" di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). gus adalah nama julukan atau nama panggilan untuk anak laki-laki. Gus juga digunakan sebagai nama panggilan untuk putra ulama, kiai, atau orang yang dihormati.

Di sisi lain, gus diartikan sebagai panggilan untuk anak laki-laki atau pemilik pesantren. Gelar ini sering dikaitkan dengan lelaki yang menjadi tokoh kondang, terutama dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Salah satu tokoh yang erat dipanggil gus adalah mantan Presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid, yakni Gus Dur.

Berawal dari Jawa Timur

Gus Dur merupakan anak dari Kiai Haji Abdul Wahid Hasyim. (Istimewa)
Gus Dur merupakan anak dari Kiai Haji Abdul Wahid Hasyim. (Istimewa)

Meski sekarang gelar gus hampir kita jumpai di seluruh wilayah Jawa, tapi mulanya sebutan itu berasal dari Jawa Timur. Hal tersebut dikatakan oleh Guru Besar bidang Ilmu Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Mas Said Surakarta, Syamsul Bakri.

"Gus adalah panggilan untuk Mas, kalau di Jawa. Istilah ini berkembang dari Jawa Timur," kata dia dikutip dari Kompas, (5/12/2024).

Syamsul menyampaikan, awalnya gelar gus digunakan untuk panggilan anak laki-laki dari seorang kiai di Jawa, sedangkan untuk anak perempuan dipanggil ning. Gelar ini digunakan di lingkungan pesantren NU di Jawa Timur.

Menurutnya, nggak ada kriteria khusus untuk dipanggil gus karena gelar ini nggak berkaitan dengan keilmuan. Dikutip dari NU Online, panggilan Gus juga nggak harus untuk orang alim dalam bidang agama.

Nah, seiring bergulirnya waktu, istilah Gus melebar dan digunakan untuk panggilan seorang mubaligh. Mubaligh adalah orang yang menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain. Sayangnya, panggilan gus akhirnya juga dikapitalisasi untuk menipu atau sekadar mencari keuntungan.

"Akhirnya banyak gus-gus palsu atau KW," ucapnya.

Menurut Syamsul, penggunaan panggilan gus semakin meluas karena migrasi penganut NU ke wilayah Jawa Tengah hingga Jawa Barat. Itulah sebabnya, di mana pun kita berada asal itu di Jawa, selalu ada tokoh yang dipanggil "gus". Iya, kan? (Siti Khatijah/E07)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved