Kini, toko legendaris tersebut dikelola oleh Mulyono Sentoso (68), generasi kedua yang meneruskan usaha keluarganya sejak awal 1980-an. Di tengah derasnya arus digitalisasi dan modernisasi, Mulyono tetap setia menjual aneka layangan dari jenis aduan hingga hias, serta benang-benang layangan legendaris seperti Cap Hiu, Cobra, dan Cat Blue.

“Kalau musim kemarau datang, toko ini pasti ramai. Mulai dari anak-anak sampai bapak-bapak datang cari layangan atau benang gelasan,” kata Mulyono sambil tersenyum di sela-sela membungkus pesanan kliennya dari luar kota, sebagaimana dinukil dari Radarsemarang, Minggu (29/6/2025).

Yap, pembeli toko Maganol tak hanya datang dari Semarang, melainkan juga dari daerah lain seperti Magelang, Kendal, hingga Yogyakarta. Banyak dari mereka yang bertandang ternyata adalah pedagang eceran yang kulakan&nbsp;layangan untuk dijual kembali. Mengapa mereka memilih untuk membeli layangan di situ? Karena harga yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp1.000–Rp2.000 per layangan, tergantung ukuran dan kualitas.

Menariknya, awalnya Maganol berdiri bukanlah sebagai toko layangan. Ceritanya, ayah Mulyono dulunya adalah seorang guru di sekolah Tionghoa. Setelah peristiwa G30S/PKI pada 1965, banyak sekolah etnis Tionghoa ditutup. Untuk bertahan hidup, orang tuanya mulai berjualan apa saja dari tembakau, roti kering, onderdil sepeda, hingga mainan seperti layangan.

Lambat laun, layangan justru menjadi primadona dan paling dicari pembeli, apalagi saat musim kemarau. Layangan aduan seperti Sukhoi dan Seot selalu laku keras. Belum lagi layangan hias seperti Pegon atau layangan khas Bali yang juga banyak diburu. Sejak saat itulah, toko Maganol lebih dikenal sebagai toko layangan.

Sayangnya, bertahan di bisnis mainan tradisional tidaklah mudah. Mulyono menyebut benang dan layangan yang dia jual sebagai barang musiman yang nggak mudah dicari bahannya. Barang-barang tersebut juga cenderung rentan karena sangat sensitif terhadap kelembapan serta serangan kutu bambu.

“Pernah setahun nggak ada musim layangan. Tapi kami tetap buka dengan sabar. Nanti kalau sudah mulai ramai lagi, toko ini akan hidup kembali,” ungkapnya.

Kini, Mulyono berharap ada generasi berikutnya yang mau meneruskan kepengurusan Toko Maganol. “Anak saya dua, yang sulung sudah meninggal. Kalau yang satu nanti mau nerusin, ya alhamdulillah. Tapi semua tidak bisa dipaksakan,” pungkasnya lirih.

Yang pasti, dengan keterampilan tangan Mulyono yang masih cekatan mengurus layangan dan benang, Maganol akan terus jadi jujugan pencari layangan, khususnya di musim kemarau seperti sekarang. Kalau kamu sendiri, apakah juga beli layangan di sana Millnes?&nbsp;(Arie Widodo/E07)

Inibaru.id – Di antara deretan toko di Jalan MT Haryono, Kota Semarang, ada satu yang tampil mencolok karena meski nggak dilengkapi dengan papan nama yang besar atau desain modern, justru dijejali pelanggan. Toko itu bernama Maganol, yang ternyata sudah berdiri sejak tahun 1965 dan disebut-sebut sebagai toko layangan tertua di Kota Semarang.

Nama Maganol sendiri diambil dari alamat tokonya, MT Haryono nomor 530 yang angkanya disingkat menjadi Ma-Ga-Nol. Sebuah nama yang sederhana tapi menyimpan sejarah panjang tentang ketekunan, ketahanan, dan tentu saja kecintaan pada dolanan tradisional Indonesia, layangan.

Zaman berganti, tapi Toko Maganol yang dikenal sebagai toko layangan tertua di Kota Semarang terus bertahan. Seperti apa ya kisah dari toko yang legendaris ini?

Eksis Sejak 1965, Begini Cerita Maganol, Toko Layangan Tertua di Semarang

Park Bo-Young, aktris serba bisa yang dikenal lewat kemampuan aktingnya yang ciamik berperan ganda sebagai Yu Mi-Ji dan Yu Mi-Rae, sepasang saudari kembar yang identik secara fisik tapi sangat bertolak belakang secara kepribadian. Mi-Ji adalah mantan atlet lari yang hidupnya kini nggak menentu, sementara Mi-Rae adalah karyawan teladan di perusahaan milik negara, tapi menyimpan luka batin mendalam karena tekanan di tempat kerja.

Hidup mereka berubah ketika keduanya memutuskan untuk bertukar identitas. Mi-Ji mencoba hidup sebagai Mi-Rae dan sebaliknya. Dari sinilah kebohongan demi kebohongan muncul, tapi justru membuka ruang untuk saling memahami dan mengenal diri sendiri lebih dalam.

Cerita makin berwarna saat mereka bertemu Lee Ho-Su (Jin Young), seorang pengacara tampan dari firma hukum elit yang menyimpan masa lalu kelam. Pertemuan mereka yang tak terduga mengubah arah hidup masing-masing. Hubungan mereka pun tumbuh lebih dari sekadar kisah cinta, karena juga memberikan dampak positif untuk menyembuhkan berbagai masalah dan luka lama yang tak pernah dibicarakan sebelumnya.

Meski mengangkat tema berat seperti depresi, trauma keluarga lintas generasi, hingga lingkungan kerja toksik, Our Unwritten Seoul membungkus semuanya dengan cara yang hangat dan ringan. Nggak ada dramatisasi berlebihan. Justru, lewat interaksi sehari-hari yang sederhana, entah itu obrolan di dapur, pelukan, tawa, atau tangisan di halte bus, drama ini terasa nyata.

Buat kamu yang pernah merasa “nggak cukup baik” atau "nggak cukup sukses", drama ini seperti suara lembut yang bilang, “nggak apa-apa kalau kamu capek, kamu boleh istirahat.” Dramanya juga mengingatkan bahwa sukses bukan tentang pekerjaan besar atau gaji tinggi, tapi soal berdamai dengan diri sendiri, dan merasa utuh meski penuh luka.

Lewat dinamika kakak-adik yang perlahan kembali dekat, relasi rumit dengan ibu yang terasa pilih kasih, hingga momen-momen tak terduga dengan orang asing yang menyentuh, drama ini mengajak kita percaya bahwa kebaikan akan menemukan jalannya sendiri, meski perlahan.

Jadi, kalau kamu sedang butuh tontonan yang bukan sekadar hiburan, tapi juga penyembuh luka batin, Our Unwritten Seoul adalah pilihan yang tepat. Siapkan tisu, teh hangat, dan waktu untuk diri sendiri. Karena setelah selesai menontonnya, jiwamu akan merasa lebih ringan, Millens. (Arie Widodo/E07)

Inibaru.id – Pernah nggak sih kamu merasa hidupmu sedang berhenti di tengah jalan, nggak tahu harus melangkah ke mana, tapi terus pura-pura kuat? Perasaan yang banyak berkecamuk di pikiran gen Z dan milenial ini dibahas dengan apik di drama Korea terbaru berjudul Our Unwritten Seoul.

Sudah tayang di tvN sejak 24 Mei hingga 29 Juni 2025, kini Our Unwritten Seoul bisa kamu nikmati di kanal streaming Netflix. Drama ini terdiri atas 12 episode, di mana setiap episodenya bisa memberikanmu sensasi layaknya sedang mendapatkan terapi penuh dengan pelukan emosional, kata-kata hangat, dan ajakan untuk menyayangi diri.

Berkisah tentang pengalaman hidup sepasang kembar identik yang memiliki jalan hidup berbeda, seluruh 12 episode dari drama Korea 'Our Unwritten Seoul' bisa kamu tonton di Netflix.&nbsp;

Our Unwritten Seoul: Drama Korea yang Lembut, Hangat, dan Menyembuhkan Luka Batin

"Dulu, saat sintren berjaya, Bapak bilang, rombongannya bisa hidup cuma dengan 'ngamen' di tanah lapang atau diundang untuk memeriahkan pesta rakyat; tapi di era saya kemudahan itu sudah hilang. Pemerintah juga sepertinya nggak peduli. Ya, sudah, saya banting setir jadi buruh pabrik di Ibu Kota," ujarnya.

Kendati sudah nggak pernah lagi berurusan dengan kesenian, Yudi mengaku senang dengan adanya "dana" abadi" dari pemerintah untuk memajukan kebudayaan di Tanah Air. Menurutnya, kebudayaan, termasuk tradisi dan kesenian rakyat, hanya akan bertahan jika pemerintah ikut ambil bagian.

"Saya senang mendengar ada teman di dekat rumah yang dapat pendanaan dari pemerintah untuk merawat kebudayaan di kampung halamannya. Andai masih berkesenian, saya mungkin akan lebih bersemangat juga jika mendapatkan dukungan itu," kelakar lelaki 45 tahun ini.

Dana abadi yang dimaksud Yudi adalah Dana Indonesiana, program dari Kementerian Kebudayaan yang diluncurkan kali pertama pada 2022. Bertujuan untuk memajukan kebudayaan nasional, pendanaan ini menyasar kegiatan budaya dan para pelakunya, baik secara individu maupun kelompok.

Untuk tahun ini,&nbsp;instrumen pendanaan yang menegaskan komitmen negara dalam menjaga, mengembangkan, dan memanfaatkan kekayaan budaya nasional di seluruh pelosok Tanah Air ini telah resmi dibuka sejak 5 Mei lalu di Gedung Kemendikdasmen Jakarta.

Perlu kamu tahu, sumber pendanaan dari Dana Indonesiana berasal dari Dana Abadi Kebudayaan LPDP di bawah Kementerian Keuangan yang hingga kini telah terkumpul sebesar Rp5 triliun. Menteri&nbsp;Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan, pendanaan untuk kebudayaan ini bukanlah hibah, tapi keniscayaan.

“Bahasa konstitusinya adalah perintah. Negara wajib memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia,” tuturnya belum lama ini.

Dia mengatakan bahwa sejak awal, Dana Indonesiana telah dirancang untuk mendukung berbagai rangkaian kegiatan budaya, mulai dari karya maestro hingga inisiatif lokal, dari desa hingga perkotaan, serta melibatkan warisan masa lalu dan visi masa depan.

Untuk tahun ini, pendanaan yang dialokasikan sekitar Rp465 miliar. Direktur Fasilitasi Riset LPDP Ayom Widipaminto mengatakan, penyerapan dana tersebut menunjukkan perkembangan yang bisa dibilang cukup positif.

“Kami berharap akan semakin banyak gagasan kreatif yang muncul dari komunitas dan pelaku budaya lokal,” ungkapnya sebelum menekankan pentingnya&nbsp;transparansi dan pertanggungjawaban di kalangan penerima dana.

Dana Indonesiana terbuka untuk individu yang aktif bergerak dalam bidang budaya, komunitas kebudayaan, dan lembaga kebudayaan formal. Syaratnya, pendaftar telah aktif sekurangnya dalam dua tahun terakhir. Pastikan dokumen administratif&nbsp;seperti proposal berisi RAB, KTP, NPWP, serta pengesahan hukum (untuk komunitas dan lembaga) tersedia.

Empat lini utama layanan Dana Indonesiana berdasarkan Perpres No. 111 Tahun 2021 adalah untuk memfasilitasi bidang kebudayaan,
produksi kegiatan kebudayaan, produksi media, kajian pemajuan kebudayaan, dan pelestarian cagar budaya.

Selain itu, untuk tahun ini, terdapat 11 kategori kegiatan, antara lain: Pendayagunaan ruang publik, karya kreatif‑inovatif, sinema Indonesia, dokumentasi maestro, kajian dan cagar budaya, kewirausahaan budaya, restorasi artefak, dll.

Kalau kamu merasa memenuhi kriteria dan berminat mendaftarkan diri, perlu diketahui bahwa proses pendaftaran dilakukan secara daring melalui situs resmi Dana Indonesiana.

Pendaftar wajib membuat akun, mengunggah proposal dan dokumen pendukung, lalu mengirimkan formulir yang sudah diverifikasi. Proposal yang sudah dikirim nggak bisa lagi diubah, maka dari itu, usahakan untuk memastikan nggak ada lagi data yang salah.

Nantinya, proses seleksi bakal dilakukan secara ketat oleh tim kurator dan Dewan Penyantun. Bagi para penerima, mereka akan didampingi Program Manager Dana Indonesiana dari Kemdikbud mulai dari tahap perencanaan hingga pelaporan.

Sejak mulai dibuka pemerintah pada 2022, tercatat hingga akhir April 2025 lalu Dana Abadi Kebudayaan telah membiayai 757 kegiatan publik dengan jangkauan langsung mencapai 1,3 juta masyarakat, melibatkan 25.848 pelaku budaya, 10.346 komunitas, dan 15.106 tenaga teknis.

Pendanaan ini juga telah melahirkan&nbsp;384 karya baru seperti buku, film, tarian, dan aplikasi digital; yang sebanyak 118 di antaranya sudah terlindungi hak cipta. Pelatihan juga telah menjangkau 6.800 peserta, dengan dukungan dokumen strategis untuk 128 organisasi budaya.

Keberadaan Dana Indonesiana ini seharusnya bisa menjadi angin segar untuk memperkuat ekosistem kebudayaan di Indonesia. Semoga dana abadi ini benar-benar berhasil mengabadikan kebudayaan di negeri ini, ya! (Siti Khatijah/E10)

Inibaru.id - Andaikan tahu lebih dini bahwa Indonesia memiliki "dana abadi" untuk kebudayaan, Iswahyudi mungkin nggak akan melepas mimpinya untuk tetap nguri-uri kesenian Sintren warisan orang tuanya. Namun, nasi sudah jadi bubur. Sejak kematian kedua orang tuanya, sudah nggak ada lagi yang meneruskan.

"Saya menyukai kesenian ini. Tapi, untuk apa menghidupi jika saya nggak bisa hidup, kan?" kata lelaki asal Brebes tersebut, Rabu (2/7/2025). "Saya memilih merantau saat sintren mulai nggak laku lagi. Waktu itu Bapak-Mamak masih sugeng&nbsp;(sehat) dan merestui kepergian saya."

Hidup berkesenian pada zaman itu diakui Yudi, sapaan akrabnya, nggak mudah. Menurutnya, modernisasi benar-benar membuat pertunjukan rakyat seperti sintren, lengger, ebeg, barongan, bahkan wayang sepi penonton.

Dana Indonesiana resmi dibuka untuk mendukung kemajuan kebudayaan di seluruh Indonesia. Dana ini berasal dari dana abadi kebudayaan dan terbuka bagi individu, komunitas, hingga lembaga budaya.

Dana Indonesiana; Upaya Negara untuk Dukung Seniman Tetap Berkarya

"Namun, belakangan aku sadar bahwa ini bukan cuma tentang intensitas bermain ponselnya yang meningkat, tapi sudah masuk tahap kecanduan," keluhnya, Rabu (2/7/2025). "Dia bisa sangat gelisah saat ponselnya tertinggal, bahkan tantrum ketika kehabisan kuota atau akses wifi di rumah dibatasi."

Melihat situasi tersebut, Rina mengaku khawatir karena anaknya seakan nggak bisa hidup tanpa ponsel lagi. Dia bisa paham saat ponsel suaminya tertinggal lalu meminta dirinya mengirimkan "alat tempur"-nya itu ke kantor karena faktor kebutuhan; tapi untuk anak 12 tahun, gelisah tanpa ponsel adalah sebuah kesalahan.&nbsp;

"Jadi, sekarang yang kupikirkan adalah bukan membatasi screen time&nbsp;anak lagi, tapi gimana cara membuat dia baik-baik saja tanpa ponselnya," tutur perempuan yang akhirnya mengakui bahwa memberikan ponsel untuk anak adalah sebuah kesalahan besar ini.

Selama bertahun-tahun, kita terbiasa mendengar saran dari ahli kesehatan yang mengatakan bahwa paparan layar yang terlalu lama buruk untuk kesehatan. Ini bukan pernyataan yang keliru, tapi ternyata ada yang lebih menakutkan dari itu, yakni perilaku kompulsif terhadapnya.

Sebuah riset membuktikan bahwa yang lebih mengkhawatirkan dari durasi screen time saat anak diperbolehkan memegang hape adalah perilaku kompulsif; yang muncul ketika dia merasa sulit berhenti menggunakan gawai, gelisah jika nggak memegangnya, atau mengabaikan dunia nyata karenanya.

Riset yang dipublikasikan di jurnal JAMA Pediatrics tersebut melacak lebih dari 4.200 anak usia 9–11 tahun selama empat tahun. Hasilnya mencengangkan: Hampir 50 persen anak menunjukkan tanda adiksi pada ponsel, 38 persen kecanduan gim, dan 33 persen nggak bisa lepas dari media sosial.

Lebih dari sekadar intensitas bermain yang tinggi, adiksi ini bahkan membuat mereka kehilangan kendali. Ciri-cirinya, mereka nggak bisa berhenti menatap layar meski tahu bahwa yang dilakukannya salah. Mereka bahkan lebih memilih layar dibandingkan tidur, makan, bahkan mengobrol dengan keluarga.

Riset yang sama menunjukkan bahwa anak-anak yang menunjukkan gejala adiksi layar ini berisiko dua sampai tiga kali lipat lebih besar mengalami gangguan mental, termasuk di dalamnya&nbsp;gangguan kecemasan, depresi, bahkan berpikir untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

Hal tersebut sejalan dengan penjelasan psikiater anak dan remaja Dr Zishan Khan yang mengatakan bahwa anak yang kecanduan perangkat akan memiliki risiko jauh lebih tinggi untuk bunuh diri.

“Anak-anak yang terlihat kecanduan gawai jauh lebih mungkin berpikir untuk menyakiti diri sendiri, bahkan memiliki perilaku bunuh diri,” tuturnya sebagaimana dikutip dari Parents, Juni 2025.

Hal serupa juga diungkapkan&nbsp;Dr Amy Orben dari University of Cambridge saat berbicara kepada The Times pada 2024 lalu. Dia memaparkan bahwa anak yang menggunakan teknologi secara kompulsif (berulang), terutama untuk melarikan diri dari masalah, lebih rentan mengalami gangguan mental di kemudian hari.

Selama ini, banyak orang tua hanya fokus pada berapa jam anak bermain ponsel. Padahal, menurut riset terbaru, jumlah jam bukanlah penentu utama risiko kesehatan mental; karena kata kuncinya adalah ketergantungan emosional dan kehilangan kontrol.

Coba bandingkan anak yang menonton film selama empat jam tapi masih aktif berinteraksi dan cukup tidur; dengan anak yang hanya bermain gim satu jam sehari tapi sulit diajak bicara, selalu menjadi panik, atau gelisah saat diminta berhenti. Mana yang lebih baik?

Maka, buat para orang tua, waspadalah jika anak mengalami hal-hal berikut ini

Daripada sekadar melarang atau menghitung durasi screen time anak, para ahli menyarankan untuk melibatkan anak dalam percakapan soal pola penggunaan gawai. Ajukan pertanyaan seperti: Kenapa terus bermain gim itu, gimana rasanya kalau nggak bisa buka TikTok, atau apa yang kamu cari di medsos hari ini?

Selain itu, kamu juga bisa melakukan langkah-langkah praktis berikut ini:&nbsp;

Sedikit informasi, peneliti dari McGill University, Helen Thai, mengatakan bahwa remaja yang membatasi penggunaan media sosial hingga sekitar satu jam per hari akan mengalami peningkatan signifikan terhadap kepercayaan diri dan citra tubuh.

“Kami melihat peningkatan kesejahteraan mental setelah pengurangan screen time,”
tuturnya saat mengungkapkan hasil temuannya kepada publik pada 2023, dikutip dari&nbsp;NPR.

Alih-alih melarang, lebih baik sering bertanya kepada anak tentang apa yang dilakukannya saat membuka ponsel. Mungkin, masalahnya bukanlah keinginan untuk terus-menerus menatap layar, tapi karena gawai adalah satu-satunya pelarian yang membuatnya tenang atau bahagia.

Kalau kita bisa membuatnya bahagia dan tenang, mungkin ponsel nggak akan lagi menjadi satu-satunya. Sepakat, Millens?&nbsp;(Siti Khatijah/E10)

Inibaru.id -&nbsp;Hampir setiap malam Rina Hastuti harus menanyakan hal yang sama kepada anaknya yang tahun ini masuk SMP, “Kapan kamu akan berhenti pegang ponsel dan tidur?” Jawaban yang diterima pun hampir selalu sama, yakni sekadar kata "ya" pendek atau anggukan kepala.&nbsp;

Sejak diberi ponsel sendiri awal tahun ini, putri semata wayangnya ini memang seperti nggak pernah lepas dari layar gawai. Semula, Rina berpikir bahwa hal tersebut hanyalah bagian dari kebiasaan generasi sekarang yang menghabiskan waktu cukup lama dengan hapenya.

Riset terbaru menemukan bahwa adiksi pada layar, yang lebih dari sekadar durasi screen time, telah menjadi penyebab utama masalah kesehatan mental pada anak dan remaja. Kompensasi luar biasa yang harus dibayar karena kecanduan ponsel ini seharusnya dipahami orang tua.&nbsp;

Adiksi pada Layar dan Kompensasi Luar Biasa yang Harus Dibayar

Nggak berhenti di situ, aturan baru Uni Eropa juga mewajibkan produsen menyediakan suku cadang dan pembaruan perangkat lunak minimal lima tahun. Bahkan, suku cadang harus tetap tersedia hingga tujuh tahun setelah produk terakhir terjual. Artinya, pengguna bisa memperbaiki ponsel lebih lama, bukan asal beli baru setiap kali rusak sedikit.

Baterai juga nggak luput dari perhatian. Standar baru mensyaratkan baterai mampu bertahan setidaknya 800 kali pengisian daya dan tetap menyimpan 80 persen kapasitas aslinya. Dengan begitu, ponsel nggak cepat soak hanya karena dipakai beberapa tahun.

Uni Eropa meyakini kebijakan ini akan menghemat 2,2 terawatt-jam listrik pada 2030, setara 0,09 persen dari total konsumsi listrik di Uni Eropa pada 2020. Konsumen juga diperkirakan bisa menghemat sekitar 98 euro per rumah tangga karena tak harus sering ganti perangkat baru.

Lantas, apa yang bisa Indonesia pelajari? Banyak banget!

Pertama, transparansi informasi. Label kualitas seperti di Uni Eropa akan membantu konsumen Indonesia membeli ponsel dengan pertimbangan lebih matang. Bukan cuma soal harga atau merek, tapi juga ketahanan dan dukungan jangka panjang.

Kedua, dukungan purnajual yang lebih serius. Berapa banyak di antara kita yang ponselnya nggak lagi kebagian update software dalam dua atau tiga tahun? Atau kesulitan cari spare part? Kalau ada aturan wajib menyediakan suku cadang dan update sistem minimal lima tahun, umur pakai gadget bisa jauh lebih panjang.

Ketiga, standar desain yang lebih awet. Regulasi “ecodesign” seperti baterai yang lebih tahan lama dan casing lebih kuat akan mendorong produsen membuat perangkat berkualitas, bukan sekadar cepat laku.

Keempat, dorongan ekonomi sirkular. Perangkat yang gampang diperbaiki berarti lebih sedikit sampah elektronik dan lebih banyak peluang kerja di sektor reparasi.

Terakhir, kebijakan tegas akan memastikan produsen ikut bertanggung jawab setelah produk dijual, bukan lepas tangan ketika barang bermasalah.

Indonesia sedang menghadapi lonjakan e-waste yang serius. Ditjen Infrastruktur Digital (20/2/2025) mencatat, produksi e-waste Indonesia mencapai 1,9 juta ton per tahun. Angka ini tertinggi di Asia Tenggara setelah Tiongkok, India, dan Jepang diperlukan strategi yang terstruktur dan berkelanjutan. Jika nggak segera diantisipasi, angka ini bisa terus naik. Masalah makin runyam karena masih kurang dari 20 persen limbah yang berhasil diolah.

Karena itu, saatnya Indonesia melirik kebijakan progresif seperti Uni Eropa. Karena masa depan bukan hanya tentang teknologi yang canggih, tapi juga yang lebih awet, transparan, dan ramah lingkungan.

Kalau kamu ingin ikut mendorong perubahan, mulai dari kebiasaan sehari-hari dengan rawat ponselmu dengan baik, perbaiki jika rusak, dan pilih gadget yang mendukung keberlanjutan. Yuk, jadi generasi yang lebih bijak dan peduli bumi, Millens! (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Ponsel pintar sudah jadi bagian hidup sehari-hari. Tapi, pernahkah kamu membayangkan berapa banyak limbah elektronik yang muncul setiap kali gawai kita rusak atau nggak lagi didukung pembaruan? Uni Eropa baru saja mengambil langkah ambisius untuk menekan e-waste dan Indonesia bisa banyak belajar dari sana.

Mulai 20 Juni 2025, Uni Eropa mewajibkan semua produsen ponsel pintar dan tablet menempelkan label khusus pada produknya. Label itu bukan sekadar hiasan. Isinya lengkap berupa peringkat efisiensi energi, masa pakai baterai, ketahanan terhadap air dan debu, sampai skor daya tahan terhadap jatuh dan goresan. Semuanya ditampilkan dalam skala A hingga G. Jadi konsumen bisa langsung tahu kualitas dan ketangguhan gawai yang mau dibeli.

Uni Eropa menerapkan aturan baru pelabelan dan standar ketahanan ponsel demi mengurangi limbah elektronik. Indonesia bisa meniru kebijakan ini agar konsumen lebih terlindungi dan lingkungan makin lestari.

Belajar dari Uni Eropa, Indonesia Bisa Kurangi E-Waste Lewat Aturan Ponsel Lebih Ketat

FYI, terdapat tiga jenis rest area yang bisa kamu
temui di jalan tol. Rest area tersebut terbagi menjadi tipe A, tipe B, dan tipe
C. Berikut adalah perbedaan tipe-tipe tersebut.

Setidaknya ada 18 kelompok rest area yang tersebar di Tol
Trans Jawa dari Merak sampai Probolinggo. Berikut adalah daftar lengkap rest
area tersebut.

2. Rest area di ruas Tol Jakarta-Tangerang

3. Rest area di ruas tol Jakarta-Cikampek

Untuk jalur ke arah Cikampek, berikut adalah
daftar rest areanya:

Untuk jalur ke arah Jakarta, berikut adalah daftar
rest areanya:

4. Rest area di ruas tol Cikampek-Palimanan

Untuk ke arah Palimanan, berikut adalah daftar
rest areanya:

Untuk ke arah Cikampek, berikut adalah daftar
rest areanya:

Di KM 5 ruas tol Semarang dalam kota,
terdapat rest area tipe B

Untuk ke arah Solo, berikut adalah daftar rest
areanya:

Untuk ke arah Semarang, berikut adalah daftar
rest areanya:

Untuk ke arah Ngawi, berikut adalah daftar rest
areanya:

13. Rest area di ruas tol Ngawi-Kertosono

Untuk ke arah Kertosono, berikut adalah daftar
rest areanya:

14. Rest area di ruas tol KertosonoMojokerto

17. Rest area di ruas tol Gempol-Pasuruan

Inibaru.id -&nbsp;Nggak
terasa dalam hitungan minggu, Hari Raya Idulfitri 2023 akan segera kita tiba. Ini berarti kita akan kembali merasakan meriahnya arus mudik.
Nah, jika kamu adalah salah satu dari jutaan orang yang pulang kampung dengan
memakai kendaraan pribadi dan akan melewati jalan tol Trans Jawa, sebaiknya ketahui juga rest area yang bisa kamu singgahi.

18. Rest area di ruas tol Pasuruan-Probolinggo

Catat baik-baik ya daftar lengkap rest area di tol Trans
Jawa tersebut. Mungkin saja besok bakal berguna saat kamu mudik, Millens. (Arie Widodo/E10)

Rest area lebih dari sekadar tempat mengisi bahan bakar
minyak (BBM) kendaraan. Di tempat itu, pengguna jalan tol bisa beristirahat,
tidur, beribadah, menggunakan toilet, bahkan mencari makan. Sejumlah rest
area malah memiliki pemandangan menakjubkan sehingga bisa kamu jadikan tempat
foto-foto.

Kalau kamu adalah salah satu pemudik yang akan memakai kendaraan pribadi dan memakai tol Trans Jawa, nggak ada salahnya menyimak daftar lengkap rest area yang ada di sana. Bisa jadi, di rest area tersebut bisa kamu gunakan untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan.

Mudik Melintasi Tol Trans Jawa, Ini Daftar Rest Area di Sana

Berkat adanya jalan tol Trans Jawa ini, waktu tempuh Jakarta
sampai Surabaya jadi jauh lebih singkat dari sebelumnya. Dengan catatan,
jalanan nggak terlalu padat dan nggak ada kemacetan akibat kecelakaan atau
hal-hal tak terduga lainnya. Sejumlah pengendara mengaku hanya membutuhkan
waktu 10 sampai 12 jam untuk menempuh jarak di antara dua kota yang mencapai
lebih dari 800 km tersebut.

“Waktu tempuh jadi lebih singkat. Idealnya, Jakarta–Surabaya hanya 10 sampai 12 jam,” ucap Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero)
Tbk Desi Arryani, Sabtu (19/1/2019).

Yang perlu kamu perhatikan, ada beberapa ruas jalan tol yang
harus kamu lalui jika pengin menempuh perjalanan dari Jakarta ke Surabaya atau
sebaliknya. Setiap ruas tol memiliki tarifnya sendiri-sendiri. Berikut ruas tol yang akan kamu lalui.

Kamu bisa memulai perjalanan di ruas tol Jakarta-Cikampek,
tepatnya dari Jakarta Interchange yang ada di Simpang Susun Cawang. Biaya untuk
menggunakan ruas tol ini adalah Rp20 ribu.

Setelah lepas dari ruas tol Jakarta-Cikampek, kamu akan
memasuki ruas tol Cikopo-Palimanan atau Cipali. Nah, biaya untuk melewati
ruas tol ini mencapai Rp119 ribu.

Berikutnya, kamu akan melewati ruas tol Palimanan-Kanci
(Palikanci). Siapkan uang sebanyak Rp12.500 untuk melewatinya.

Setelah memasuki wilayah Jawa Tengah, kamu akan melewati
ruas tol Kanci-Pejagan. Nah, biaya untuk menggunakan ruas tol ini adalah
Rp29.500.

Ruas tol Pejagan-Pemalang yang ada di kawasan Pantura Jawa
Tengah ini mematok tarif Rp60 ribu.

Siapkan uang Rp45 ribu untuk melewati ruas tol Pemalang-Batang.

7. Ruas Tol Batang-Kalikangkung (Kota Semarang)

Tarif yang diterapkan untuk melewati ruas tol Batang-Kalikangkung (Kota Semarang) adalah Rp86 ribu.

Biaya yang diterapkan di ruas tol yang ada di Kota Semarang
ini adalah Rp5.500.

Biaya untuk melewati ruas tol Semarang-Solo adalah Rp65
ribu.

Tarif untuk menggunakan ruas tol Solo-Ngawi mencapai
Rp104.500.

Siapkan uang sebanyak Rp91 ribu untuk bisa melewati ruas tol
Ngawi-Kertosono.

Tarif yang diberlakukan di ruas tol ini adalah Rp49 ribu.

Untuk melintasi tol terakhir ini sediakan uang sebesar Rp38 ribu.

Jadi, total tarif jalan tol Semarang-Surabaya mencapai
Rp727.500, Millens. Maka dari itu, jangan lupa menyiapkan e-money untuk pembayaran tarif
tol, ya! Selain itu pastikan kondisi mobil seprima mungkin dan full bahan bakar.&nbsp;(Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Ada banyak
cara yang bisa kamu lakukan untuk melakukan mudik Lebaran. Selain dengan
menggunakan transportasi umum seperti bus, kereta, kapal, atau pesawat
terbang, kamu juga bisa memakai kendaraan pribadi. Nah, kalau kamu memilih opsi
terkakhir dan pengin melewati jalan tol, sebaiknya cek dulu tarif jalan tol
Jakarta-Surabaya tahun 2023 agar bisa mempersiapkan dana dengan cukup.

Kamu pengin mudik Lebaran dengan melewati jalan tol Jakarta-Surabaya? Pastikan untuk mengetahui tarif jalan tol yang perlu kamu bayar, ya? Berikut adalah detail tarif ruas-ruas tol tersebut.

Perkiraan Tarif Jalan Tol Jakarta-Surabaya Tahun 2023

Berikut adalah rekomendasi rest area yang bisa kamu jadikan
tempat istirahat selama melakukan mudik.

Rest area KM 88 Purbaleunyi, Purwakarta punya masjid yang
cukup menarik. Namanya adalah Masjid Al-Shafar dan didesain oleh Gubernur Jawa
Barat Ridwan Kamil. Jadi,
kamu bisa beribadah dengan nyaman di masjid ini.

Kalau sudah selesai beribadah, bisa juga kok mencari makan
atau minum. Di sana, ada banyak penjual makanan. Tempat untuk bersantai juga
tersedia. Dijamin bakal kembali bugar untuk meneruskan perjalanan deh.

Kalau kamu sudah memasuki ruas tol Pejagan – Pemalang, coba
deh mampir di rest area Heritage KM 260 B Brebes ini. Soalnya, rest area ini
dulunya adalah bekas pabrik gula legendaris. Jadi, begitu masuk ke sana, kamu
bakal bisa menikmati arsitektur khas kolonial yang sangat cantik.

Kelebihan lain dari rest area ini adalah beragamnya tempat
makan yang bisa kamu pilih. Selain itu, kamu juga bisa membeli oleh-oleh, baju,
buku, atau bahkan aksesoris. Bahkan, jika beruntung, ada pameran seni lo.

Rest area ini juga menyediakan wahana permainan anak. Jadi,
kalau kamu mudik dengan anak-anak, nggak perlu pusing untuk mengajak mereka
kemana agar bisa kembali ceria usai penat melakukan perjalanan jauh.

Rest area ini ada di ruas tol Semarang – Batang. Di sini,
kamu bisa menemukan setidaknya 50 fasilitas dari tempat makan, tempat bermain
anak, tempat ibadah, tempat mengisi bahan bakar, hingga yang sangat nggak biasa
adalah kebun binatang mini.

Di rest area ini, setidaknya 300 kendaraan bisa ditampung.
Jadi, meskipun terlihat ramai, kamu tetap bisa beristirahat dengan nyaman kok
di sini.

Rest area KM 456 Salatiga unik karena bisa disambangi dari
kedua sisi lajur jalan tol. Kok bisa? Karena memang lokasinya ada di kedua sisi
jalan tol yang disambung dengan sebuah sky
bridge. Jadi, kamu juga bisa foto-foto di jembatan ini sembari
beristirahat. Soalnya,
pemandangan pegunungan di sana bisa memanjakan matamu.

Di tempat ini, kamu juga bisa menemukan banyak tempat makan,
tempat oleh-oleh, hingga tempat ibadah. Bahkan, kamu juga bisa buang air dengan
tenang karena jumlah toiletnya juga cukup banyak.

Jadi, rest area mana yang pengin kamu kunjungi saat mudik
nanti, Millens? (Bea/IB09/E05)

Inibaru.id – Semenjak
ada Tol Trans Jawa, mudik jadi lebih cepat bagi mereka yang memakai kendaraan
pribadi roda empat. Meski jaraknya tetap jauh, waktu tempuhnya jadi lebih
cepat. Selain itu, selama perjalanan, kamu juga bakal dimanjakan dengan
sejumlah rest area yang menarik dan nyaman untuk dijadikan tempat beristirahat.

Kalau kamu lewat tol Trans Jawa untuk mudik dan pengin beristirahat, ada lo 4 rekomendasi rest area terbaik yang bisa kamu coba. Di mana saja, ya?

4 Rekomendasi Rest Area di Tol Trans Jawa Terbaik untuk Beristirahat

Sky Bridge adalah sarana penyeberangan di atas jalan tol yang menghubungkan sisi kanan dan kiri rest area. Konon, yang ada di Salatiga ini menjadi yang pertama di jalan tol Indonesia.

“Nggak nyangka banget sih kalau di Jawa Tengah ada Rest Area dengan Sky Bridge instgramable kayak gini. Jadi kalau berkunjung kesini rasanya nggak pengen pulang haha,” ujar Nugroho, mahasiswa asal Yogyakarta yang kebetulan singgah di sana.

Nugroho juga mengaku kagum dengan keunikan lain di rest ini, karena arsitekturnya yang modern, pemandanganya yang indah, kulinernya yang nikmat, fasilitasnya lengkap, lokasinya bersih, dan sebagainya.

“Dari lantai 3 tadi saya bisa menghirup udara segar sembari makan kuliner Nusantara dan liat hamparan sawah. Enjoy bangetlah pokoknya,” ungkap Nugroho.

Kuliner di Rest Area Pendopo ini emang terbilang komplet, mulai dari western food sampai masakan Nusantara ada di sini.

Khusus untuk menu lokal seperti gado-gado, nasi bakar, atau geprek, kamu bisa menemukannya di Lantai 3. Sementara, untuk restoran cepat saji atau kedai minuman dari sejumlah jenama kenamaan, kamu bisa menemukannya di Lantai 1.

Selain untuk urusan perut, rest area ini juga menyediakan tempat untuk UMKM sektor busana, suvenir, dan kerajinan tangan.&nbsp;

“Terdapat lebih dari 40 tenant UMKM&nbsp; dengan keanekaragaman produk kuliner, kerajinan, busana&nbsp; dan oleh-oleh khas Jawa Tengah,” ujar Direktur Utama PT Trans Marga Jateng Denny Chandra Irawan kepada Inibaru.id belum lama ini.

Denny juga menceritakan,&nbsp;tempat istirahat seluas 3,3 hektare ini berada di kedua sisi jalan tol dan dilengkapi&nbsp;lima bangunan utama yang menggambarkan keberadaan lima gunung di wilayah Jawa Tengah, yakni&nbsp;Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, dan Ungaran.

Sungguh menarik, bukan? Kalau kebetulan tengah melintas di jalur tol ruas Semarang-Solo dan mulai nggak fokus, nggak ada salahnya menepi sejenak di Rest Area Pendopo KM 456 ini. Eits, tapi jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan ya, Millens! (Triawanda Tirta Aditya/E03)

Inibaru.id - Nggak hanya bertujuan melepas rasa kantuk, capai, atau lapar, rest area di tengah jalur tol terang juga menjadi tempat refreshing bagi orang-orang yang tengah melakukan perjalanan panjang di atas empat roda. Salah satu tempat yang belakangan banyak disebut adalah Rest Area Pendopo KM 456 di ruas tol Semarang-Solo, Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Salah satu rest area terbaik di Indonesia ini letaknya emang strategis lantaran menjadi penghubung kota-kota besar di Jawa Tengah dan DIY. Perlu kamu tahu, Salatiga berlokasi di jalur antara Semarang, Solo, dan Yogyakarta. Maka, nggak heran kalau rest area-nya banyak disambangi pengendara dari pelbagai wilayah yang berniat datang ke tiga kota besar tersebut.

Berkunjung ke Rest Area Pendopo, bisa dijamin nggak bakalan bosan. Selain untuk menepi sejenak, rest area ini juga kerap dipakai untuk mematut diri, khususnya di sekitar Sky Bridge.

Rest Area Pendopo yang berlokasi di Jalan Tol Trans Jawa wilayah Salatiga belakangan terkenal karena memiliki Sky Bridge yang konon menjadi yang pertama di Indonesia. Tempatnya kece dan instgrammable.&nbsp;

Sky Bridge Rest Area Pendopo, Tempat Menepi Terbaik di Jalur Tol Semarang-Solo

Lokasi&nbsp;rest area&nbsp;ini dekat dengan pusat Kota Semarang,&nbsp;Millens.&nbsp;Fasilitas umum seperti toilet, masjid, dan pusat oleh-oleh melengkapi&nbsp;rest area&nbsp;ini. Bangunannya pun cukup luas sehingga kamu bisa beristirahat dengan lebih leluasa.

Rest area&nbsp;di Tol Cikopo-Palimanan. (Kompas/Dani Prabowo)

Rest area&nbsp;ini dilengkapi dengan fasilitas masjid, toilet, tempat parkir, rumah makan, ATM, pelayanan kesehatan, dan bengkel siaga. Lengkap bukan?

Rest area&nbsp;KM 391. (Jasamarga Properti)

Rest area&nbsp;satu ini baru saja diresmikan akhir 2018 silam. Kamu bisa menikmati ragam kuliner daerah seperti kupat glabed dan satai blengong khas Tegal, serta soto tauto khas Pekalongan.&nbsp;Rest area&nbsp;yang berada di Kabupaten Kendal ini juga dilengkapi fasilitas toilet, masjid, posko kesehatan, dan bengkel siaga.

Fasilitas di&nbsp;rest area&nbsp;KM 22. (myimage)

Berada di Kabupaten Ungaran,&nbsp;rest area&nbsp;ini termasuk megah karena dilengkapi beberapa restoran dan kafe ternama. Ada juga fasilitas toilet, masjid, dan SPBU di sana. Pemandangan Gunung Ungaran pun menjadi latar belakangnya. Dulu&nbsp;rest area&nbsp;ini bernama KM 22 tapi sekarang diubah menjadi KM 429 karena dihitung mulai gerbang awal Tol Trans Jawa.

Resta Pendopo 456. (Kompas/Hilda B Alexander)

Rest area&nbsp;yang dikenal dengan sebutan Resta Pendopo 456 ini berada di Kabupaten Salatiga. Di sana kamu bisa memanjakan mata dengan pemandangan alam yang indah.&nbsp;Rest area&nbsp;ini dilengkapi dengan masjid, toilet, galeri seni, ruang kuliner, ruang ritel, dan SPBU yang beroperasi 24 jam.

Perjalanan mudik yang menyita jarak dan waktu harus dilalui dengan aman dan nyaman. Untuk itu, kamu juga harus memperhatikan waktu istirahatmu ya,&nbsp;Millens. Singgahlah di&nbsp;rest area&nbsp;yang disediakan di sepanjang jalan tol agar mudikmu tetap berjalan lancar. (IB10/E04)

Inibaru.id&nbsp;– Bagi para pemudik dengan mobil yang akan melintasi Jawa Tengah, menggunakan fasilitas jalan bebas hambatan atau jalan tol adalah pilihan yang tepat. Dengan lewat jalan tol, perjalanan mudikmu akan lebih lancar karena terhindar dari macet yang biasa ditemui di jalan umum.

Saat ini jalan tol Trans Jawa juga sudah membentang dari Jakarta hingga Surabaya. Meski lebih lancar dan cepat, pemudik tetap harus memperhatikan keselamatan dan kesehatan di perjalanan ya. Kalau sudah lelah atau mengantuk, lebih baik menepi di&nbsp;rest area&nbsp;terdekat.

Nah, ngomong-ngomong mengenai&nbsp;rest area,&nbsp;Inibaru.id&nbsp;punya rekomendasi lima tempat terbaik di sepanjang Tol Trans Jawa yang ada di Jawa Tengah. Berikut daftar&nbsp;rest area&nbsp;terbaik yang patut kamu singgahi.

Untuk menjaga stamina tubuh selama perjalanan mudik, istirahat tentu diperlukan. Fasilitas rest area di sepanjang jalan tol bisa menjadi pilihan tepat untuk istirahatmu.


5 Rekomendasi Rest Area Terbaik Tol Trans Jawa di Jawa Tengah

Inibaru.id &ndash; Menjelang dimulainya arus mudik Lebaran 2019, Kemenhub bakal melakukan uji coba trayek bus Jakarta-Surabaya yang melewati tol Trans Jawa pada 27 Mei mendatang. Direktur Angkutan Jalan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad Yani menyebut ada tujuh opreator bus yang memastikan diri ikut dalam pengoperasian bus Trans Jawa tahap pertama.
&ldquo;Kami pastikan launching&shy;-nya pada 27 Mei. Kalau soal pemesanan tiket bisa dilakukan di operator bus masing-masing seperti Rosalia Indah, Sinar Jaya, Harapan Jaya, Lorena, dan lain-lain. Total sudah ada tujuh operator yang terlibat,&rdquo; terang Ahmad seperti ditulis laman Kompas, Senin (20/5/2019).
Dari tujuh operator bus, 34 bus sudah terdaftar dalam trayek Jakarta-Surabaya ini. Selain itu, lima bus Damri juga ikut meramaikan persaingan.
Sebagai informasi, bus Trans Jawa ini bakal melakukan perjalanan dari Jakarta hingga Surabaya tanpa sekalipun keluar dari jalan tol. Jika penumpang akan berhenti di lokasi sebelum Surabaya, mereka akan diturunkan di rest area.
&ldquo;Sementara kita minta mereka turunkan penumpang di rest area dulu, nanti penumpang akan naik bus feeder dari operator bus yang mereka naiki. Jadi, contohlah ada penumpang turun di rest area Tegal, nanti akan ada yang mengangkutnya ke Tegal,&rdquo; lanjut Ahmad.
Soal tarif, Ahmad memberikan kebebasan bagi setiap operator bus untuk menentukannya. Satu hal yang pasti, bus Trans Jawa bukanlah bus dengan tarif ekonomi sehingga nggak perlu diatur pemerintah. Ahmad juga cukup optimis dengan persaingan bus ini.
&ldquo;Asalkan tarifnya nggak lebih mahal dari kereta, bus Trans Jawa pasti bisa bersaing,&rdquo; pungkasnya.
Millens tertarik untuk mencoba bus Trans Jawa atau masih memilih transportasi umum lainnya seperti kereta, nih? (IB09/E04)

Kemenhub memastikan bakal mengoperasikan Bus Trans Jawa mulai 27 Mei mendatang. Bus ini diharapkan bisa jadi alternatif transportasi selain kereta api yang mengantarkan penumpang dari Jakarta ke Surabaya secara langsung melalui jalur Tol.

27 Mei Nanti, Kemenhub Bakal Luncurkan Bus Trans Jawa

Inibaru.id &ndash; Demi kelancaran lalu lintas saat arus mudik dan arus balik tahun 2019, jalan Tol Trans Jawa akan berlaku sistem satu arah. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah meminta operator Tol Trans Jawa untuk&nbsp; memberlakukan aturan ini.
Kepala Sub Bidang Operasional dan Pemeliharaan II Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Joko Santoso menyebut pihaknya akan segera menyiapkan rambu-rambut khusus di Tol Trans Jawa demi mendukung sistem satu arah ini.
&ldquo;Kalau langsung dijadikan one way system tanpa diatur rambu-rambunya, bisa jadi pengguna jalan tol bisa tersasar. Jadi kami harus menambah rambu-rambu demi memudahkan pengguna saat arus mudik nanti,&rdquo; terang Joko dilansir dari Lama Tempo, Rabu (8/5/2019).
Joko menyebut posisi rambu-rambu pasti terbalik jika pengguna jalan tol memakai lajur yang berlawanan. Padahal, lajur ini nantinya akan dikhususkan bagi pengemudi yang melakukan perjalanan jarak jauh. Sementara itu, untuk pemudik yang melakukan perjalanan jarak dekat seperti Bandung akan memakai jalur yang biasanya.
&ldquo;Kan ada dua jalur. Kami menyebutnya jalur Bandung untuk yang jarak dekat seperti Kota Bandung, Cikampek, dan Subang. Pengemudi yang menuju arah tersebut harus memakai jalur biasanya atau kiri. Sementara itu, di jalur sebelah kanan diperuntukkan bagi pengemudi tujuan Semarang, Surabaya, Solo, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya,&rdquo; lanjutnya.
Pemerintah menyebut penetapan skema satu arah untuk arus mudik Lebaran 2019 akan dilakukan pada 31 Mei 2019 hingga 2 Juni 2019. Skema yang sama juga akan diberlakukan saat arus balik, tepatnya pada 7 hingga 9 Juni 2019.
&ldquo;Untuk teknis pelaksanaannya, sistem satu arah ini akan dimulai pada kilometer 29 hingga kilometer 262 atau hingga di kawasan Brebes Barat. Sementara itu, untuk arus balik, sistem ini akan diterapkan pada kilometer 188 gerbang tol Palimanan hingga kilometer 29 di gerbang tol Cikarang Utama,&rdquo; kata Joko.
Semoga penerapan sistem ini membuat arus mudik menjadi semakin lancar dan aman ya, Millens. (IB09/E04)

Demi membuat lancar arus mudik dan arus balik 2019, Tol Trans Jawa akan memberlakukan sistem satu arah. Di mana sajakah lokasi jalan tol yang akan memberlakukan sistem ini?

Mudik Tahun Ini, Tol Trans Jawa Bakal Dijadikan Satu Arah

Inibaru.id - Jalan tol Trans Jawa yang menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa akhirnya rampung. Jalan bebas hambatan yang membentang dari Merak hingga Surabaya itu diresmikan Presiden Joko Widodo pada Kamis (20/12/2018). Saat acara peresmian itu, Presiden Jokowi dan rombongan sekaligus menjajal medan jalan trans Jawa dari Surabaya hingga Semarang.
Saat ini, ada tujuh ruas tol bagian Trans Jawa yang sudah diresmikan dan dibuka secara gratis. Empat di antaranya berada di wilayah Jawa Tengah, sedangkan tiga lainnya di wilayah Jawa Timur. 
Berikut sejumlah fakta menarik tentang jalan tol Trans Jawa.
Menghubungkan Ujung Barat dan Ujung Timur Pulau Jawa
<img src="/nuploads/84/gu.jpg" alt="JalurTolTransJawa(Katadata)" width="701" height="467" />
<code>Jalur Tol Trans Jawa. (Katadata)</code>
Jalan tol ini membentang dari Pelabuhan Merak hingga Tanjung Priok Surabaya yang berarti menghubungkan ujung barat dan timur Jawa. Dengan adanya tol Trans Jawa ini, tentunya masyarakat lebih mudah mengakses kota-kota di Pulau Jawa seperti ditulis Viva.co.id (17/4/2018)
Sempat Mengalami Stagnansi
<img src="/nuploads/1/WhatsApp%20Image%202018-12-21%20at%203.34.45%20PM.jpeg" alt="" width="708" height="398" />
<code>Pembangunan jalan tol Trans Jawa sempat mengalami stagnasi. (Tempo/Muhammad Adimaja)</code>
Jalan tol Trans Jawa mulai dibangun sejak 1995. Namun, proyek besar ini sempat terhenti saat krisis melanda Indonesia pada 1998. Setelah 17 tahun berlalu, proyek ini akhirnya kembali diteruskan pada 2015 dan rampung pada 2018.
Membentang Sejauh 870 Kilometer
<img src="/nuploads/84/liputab.jpg" alt="RuasTolTransjakarta(Liputa6)" width="760" height="427" />
<code>Jalanan tol Trans Jawa membentang sejauh ratusan kilometer. (Liputan6)</code>
Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), panjang ruas tol Trans Jawa ini mencapai 870 kilometer. Sepanjang 640 kilometer sudah beroperasi. Sementara itu, sisanya sudah siap untuk dilewati. Wah, panjang banget ya, Millens. 
Tujuh Ruas Tol Masih Gratis
<img src="/nuploads/84/jawa.jpg" alt="RuasJalanTolTransjakarta(Jawapos)" width="707" height="470" />
<code>Ruas jalan tol Trans Jawa. (Jawa Pos)</code>
Merdeka.com, Kamis (21/12) menulis, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Harry Trisaputra mengatakan tujuh ruas tol yang sudah diresmikan bakal digratiskan hingga akhir Desember 2018. Ketujuh ruas tol tersebut antara lain, empat ruas tol di wilayah Jawa Timur meliputi ruas Wilangan&ndash;Kertosono, ruas Kertosono-Bandar, Relokasi ruas Porong-Gempol, dan ruas Pasuruan-Grati. Sementara itu, tiga lainnya berada di wilayah Jawa tengah meliputi ruas Pemalang-Batang, ruas Batang-Semarang, dan ruas Salatiga-Kartasura. 
Stand Produk Lokal UKM di Setiap Rest Area
<img src="/nuploads/84/umkm-rest-area-tol.jpg" alt="RestArea(youngster)" width="708" height="425" />
<code>Lapak-lapak pelaku UKM di rest area tol Trans Jawa. (Youngster)</code>
Sebanyak 61 rest area disediakan di sepanjang jalan tol Trans Jawa. Nggak hanya restoran cepat saji atau restoran terkenal, di setiap rest area juga disedikan lapak-lapak untuk pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Diharapkan, lapak-lapak tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat terutama para pelaku UKM.
Sekarang nggak perlu pusing lagi kalau mau liburan menggunakan kendaraan pribadi di Pulau Jawa. Kamu bisa memanfaatkan Trans Jawa ini selagi masih banyak yang gratis hingga akhir tahun nanti. (IB22/E04)

Menyambut libur panjang akhir tahun 2018, megaproyek tol Trans Jawa yang menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa akhirnya diresmikan dan siap dilalui masyarakat. Berikut fakta-fakta dibalik rampungnya tol Trans Jawa.
