Suasana Warung yang Sederhana dan Bikin Betah

Begitu masuk ke area warung, suasananya langsung terasa Jogja banget: sederhana, hangat, dan jauh dari bising jalan raya. Tempatnya memang kecil, tapi justru itu yang menambah kesan rumahan. Pembeli duduk dengan sabar menunggu pesanan sambil menghirup aroma bumbu yang ditumis di atas tungku arang yang bikin kamu bernostalgia.

Penilaian para pengunjung yang datang pun rata-rata positif. Banyak yang memuji keramahan Pak Uun dan pelayanannya yang gesit, meski harus memasak hingga empat wajan sekaligus ketika sedang ramai-ramainya.

Salah satu keunikan Bakmi Pak Uun ada pada proses memasaknya yang tetap mempertahankan cara tradisional. Wajan panas diletakkan di atas tungku arang, lalu minyak dituang untuk menumis bumbu yang harum. Setelah itu baru ditambahkan daging ayam, air, sayuran, dan mie. Untuk nasi goreng, tahapannya hampir sama. Bedanya, setelah bumbu matang, nasi langsung digoreng hingga warnanya merata.

Teknik memasak ini menghasilkan aroma smokey yang lembut, khas masakan Jawa tempo dulu. Kuah bakmi godok-nya cenderung creamy, gurih, dan penuh rasa. Banyak pelanggan menyebut bakmi di sini terasa semakin nikmat karena menggunakan telur bebek. Pantas saja rasanya begitu kaya dan bikin susah lupa.

"Kuahnya creamy, kematangan mi pas, porsinya juga bikin kenyang," ungkap salah seorang pembuat konten kuliner terkemuka di Instagram @dyodoran.

Menu yang paling populer di sini tentu saja bakmi godok. Versi gorengnya juga tidak kalah sedap, cocok buat kamu yang kurang suka makanan berkuah. Ada juga nasi goreng dengan cita rasa klasik ala kampung. Harga per porsinya mulai sekitar Rp17.000 saja, murah untuk ukuran cita rasa yang bikin pelanggan balik lagi berkali-kali.

Beberapa pengunjung punya rekomendasi personal. Ada yang selalu pesan bakmi godok telur bebek, ada pula yang menyarankan minuman jahe serai sebagai pendamping biar tubuh hangat di malam hari. Kalau mau lebih nendang, teh hangat atau kopi juga cocok menemani makanmu.

Bakmi Palbapang Pak Uun bukan sekadar tempat kuliner karena menawarkan pengalaman dari suasana kampung yang tenang sampai aroma arang yang menguar dari dapur kecilnya. Jadi kalau kamu sedang di Bantul atau lagi kangen cita rasa bakmi Jawa yang otentik, warung ini wajib banget kamu sambangi. 

Ingat, datang lebih awal, ya, Gez, biar nggak kehabisan! (Arie Widodo/E07)

Inibaru.id - Kalau kamu penyuka bakmi Jawa, nama Bakmi Palbapang Pak Uun rasanya wajib masuk daftar kunjungan. Warung kecil yang tersembunyi di tengah permukiman Bantul ini sudah jadi legenda sejak tahun 2000. Meski lokasinya nyempil di Karasan, Palbapang, banyak orang rela “blusukan” demi seporsi bakmi godok gurih yang konon bikin ketagihan.

Warung Bakmi Pak Uun buka setiap hari mulai pukul 17.00 sampai 22.00 WIB. Tapi jangan tertipu jam tutupnya ya karena sering kali dalam tiga jam saja setelah buka, seluruh menu sudah ludes. Banyak food hunter yang sudah mengingatkan: kalau mau dapat jatah, datanglah sebelum malam benar-benar larut.

Meski buka sejak pukul 17.00 sampai 22.00 WIB, terkadang Bakmi Palbapang Pak Uun sudah kehabisan makanan saking banyaknya pembeli yang datang.

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

Salah satu penyebab utama risiko ini datang dari kualitas charger itu sendiri. Banyak charger murah atau palsu yang beredar, dan sayangnya, masih sering kita temui di rumah-rumah.

Charger semacam ini biasanya tidak punya sistem perlindungan arus, panas, atau pemutus otomatis. Jadi saat tetap terhubung ke listrik, ia akan terus bekerja dan menghasilkan panas. Kalau komponennya kurang bagus, panas yang menumpuk bisa memicu kerusakan, bahkan kebakaran.

Selain kualitas, faktor lingkungan juga berpengaruh. Charger yang dibiarkan menancap dan berada di area tertutup, misalnya dekat tumpukan barang atau di belakang furnitur, lebih mudah terperangkap panas. Apalagi kalau ruangan cenderung panas atau lembap, risiko kerusakan pada charger pun semakin tinggi.

Walau jarang terjadi, fluktuasi listrik dan sambaran petir bisa mempengaruhi perangkat yang sedang terhubung ke soket. Charger yang tidak punya pelindung arus bisa rusak seketika saat ada lonjakan tegangan. Dalam kasus ekstrem, korsleting bisa terjadi dan menimbulkan percikan api. Memang bukan sesuatu yang terjadi setiap hari, tapi cukup banyak orang yang baru sadar setelah perangkat mereka gosong duluan.

Peluang Muncul Ledakan Kecil, Tapi Tetap Ada

Tenang, bukan berarti setiap charger yang kamu biarkan menancap bakal “meledak”. Kalau kamu memakai charger asli dari jenama terpercaya, risiko masalah ini jauh lebih kecil. Produk resmi biasanya sudah melewati uji keselamatan dan punya fitur pencegahan panas berlebih. Tapi tetap saja, risiko kecil bukan berarti nol, apalagi kalau chargermu sudah menua, sering jatuh, atau pernah terasa panas berlebihan.

Untuk charger palsu, ceritanya beda. Risiko korsleting atau kebakaran naik berkali-kali lipat karena komponennya nggak dirancang tahan lama. Jadi lebih baik hindari, ya.

Biar nggak waswas, kamu bisa melakukan beberapa langkah sederhana:

Jadi, meski kelihatannya sepele, kebiasaan membiarkan charger tetap menancap tetap punya risiko. Baiknya segera lepas dari stopkontak deh kalau memang sudah nggak dipakai. Setuju, Gez? (Arie Widodo/E07)

Inibaru.id - Kita semua pasti pernah melakukan ini: selesai ngecas, ponsel dicabut, tapi kepala chargernya tetap anteng nempel di stopkontak. Kelihatannya sih nggak masalah. Toh nggak lagi dipakai, kan? Tapi ternyata kebiasaan kecil ini bisa menimbulkan risiko yang jarang kita sadari.

Meski jarang terjadi, ada kemungkinan kepala charger yang dibiarkan terus menancap bisa bermasalah. Tapi, jangan keburu membayangkan munculnya ledakan dramatis seperti di film, ya. Masalahnya biasanya jauh lebih sederhana, tapi tetap berbahaya kalau dibiarkan.

Banyak dari kita yang membiarkan kepala charger terus menancap di stop kontak meski sudah nggak lagi dipakai. Apakah hal ini berbahaya jika dibiarkan?

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

Peresmian dilakukan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Drs Agus Andrianto SH MH bersama jajaran pejabat kementerian, pimpinan Undip, dan perwakilan pemerintah daerah.


Dalam sambutannya, Menteri Agus menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas akses layanan keimigrasian. Dia mengatakan, keberadaan titik layanan di kampus menjadikan pelayanan semakin cepat, responsif, dan dekat dengan masyarakat.

"Saya berharap layanan ini bisa menjadi model bagi daerah lain," sebutnya.

Layanan yang dibuka meliputi penerbitan dan penggantian paspor WNI, BAP paspor hilang atau rusak, pelayanan izin tinggal WNA, serta konsultasi dan informasi keimigrasian.


Usai peresmian yang dilakukan dengan memukul gong, Menteri Agus meninjau ruang pelayanan yang telah dilengkapi ruang tunggu kondusif, sistem antrean terintegrasi, serta petugas yang telah dipersiapkan secara khusus.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Imigrasi Jateng Haryono Agus Setiawan menyampaikan, layanan ini merupakan langkah strategis untuk mendekatkan pelayanan keimigrasian kepada masyarakat.


"Kehadiran layanan ini juga mempermudah mahasiswa asing Undip untuk mengurus izin tinggal, jadi akan mendukung kenyamanan mereka menjalani aktivitas akademik," jelasnya.

Setali tiga uang, Rektor Undip Prof Dr Suharmono SE MSi juga menyambut baik kerja sama tersebut dan menyatakan bahwa Undip siap menyediakan segala fasilitas yang diperlukan agar pelayanan imigrasi dapat berjalan optimal dan mudah diakses.

Campus Immigration Point di Undip diharapkan menjadi percontohan nasional dan mendorong kampus lain menghadirkan layanan publik serupa, terutama di lingkungan perguruan tinggi dengan aktivitas internasional yang tinggi.

Keberadaan layanan ini di kampus menegaskan bahwa Undip memiliki "aktivitas internasional" yang cukup baik. Kampus lain gimana, nih? (Murjangkung/E10)&nbsp;

Inibaru.id - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Semarang meresmikan Campus Immigration Point di Universitas Diponegoro (Undip) pada Senin (1/12/2025) kemarin. Layanan ini menjadi yang pertama di Indonesia, yang memungkinkan pengurusan dokumen keimigrasian langsung di lingkungan kampus.

Dengan hadirnya fasilitas tersebut, mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, di lingkungan Undip bisa mengurus paspor hingga izin tinggal tanpa harus datang ke kantor imigrasi. Hal tersebut juga berlaku untuk masyarakat umum yang bukan merupakan bagian dari Undip.

Layanan Campus Immigration Undip ini menjadi yang pertama di Indonesia dan memungkinkan pengurusan dokumen keimigrasian langsung di lingkungan kampus, sekaligus menegaskan 'aktivitas internasional' yang cukup baik di salah satu kampus terbaik di Kota Semarang ini.

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

Tas rajut buatan tangan dari perempuan kreatif asal Kota Semarang yang sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga tersebut telah menempuh perjalanan jauh: menembus pasar dunia, menguatkan pejuang kanker, dan membuka ruang pemberdayaan bagi warga binaan Lapas Perempuan Semarang.

"Merajut itu awalnya hanya hobi. Karena anak-anak sudah besar, saya mengisi waktu luang dengan merajut. Saya ibu rumah tangga, ikut suami dinas di daerah terpencil, sehingga memilih fokus mengurus anak-anak," ujar Indah saat ditemui Inibaru.id akhir November lalu.

Indah mengaku belajar merajut secara autodidak sejak 2011. Gurunya adalah internet dan Youtube. Awal-awal berkreasi, dia hanya membuat taplak meja dan dompet kecil. Namun, seiring waktu, keterampilannya meningkat hingga bisa membuat tas rajut sendiri.

Sedikit demi sedikit, dunia rajut yang awalnya hanya pengisi waktu luang justru menjadi peluang. Indah merasa bangkit dan berdaya. Sembari melakoni keseharian sebagai ibu rumah tangga, dia mulai bisa melihat betapa besar peluang bisnis yang tersimpan dalam setiap karyanya.

Pada 2017, ketika sebagian besar pelaku UMKM masih berkutat di pasar lokal, Indah justru sudah merasakan aroma pasar global. Melalui PT Mas di Solo, dia dipercaya mengerjakan produk home decor untuk dikirim ke negara-negara di Eropa.

Sistemnya maklun; perusahaan menyediakan bahan, lalu Indah menangani produksi dan merekrut tenaga kerja yang dia latih sendiri.

Tas rajut buatan Indah merambah hingga Dubai setelah karya-karyanya dua kali lolos kurasi mengikuti pameran BRI UMKM EXPO(RT). Dalam sesi business matching, dia bertemu buyer luar negeri yang kemudian memesan 1.000 tas makram untuk pasar Dubai.

"Semula diminta selesai satu bulan, saya nggak sanggup. Akhirnya dinego jadi lima bulan, per bulan 200 pieces. Saya ngajari orang-orang, mereka ikut mengerjakan," ungkap Indah.&nbsp;

Di antara banyak teknik, tapestri menjadi yang paling dia kuasai karena memungkinkan eksplorasi pola dan gambar. Dari sinilah lahir tas rajut bermotif batik berbahan dasar kulit yang harganya menyentuh angka Rp900 ribu per item.

Namun, di antara deretan pencapaian tersebut, ada satu bab yang paling mengesankan di pikiran Indah, yakni perjalanannya keliling Indonesia mengedukasi cara mengolah plastik menjadi tas rajut, kemudian mendonasikan hasil kegiatannya untuk menguatkan anak-anak penyandang kanker.

"Tahun 2019 itu kan lagi ramainya kampanye pengurangan plastik. Buat saya, plastik itu memang sulit dihilangkan total. Jadi, bagaimana cara mengurangi, bagi saya salah satunya ya diubah jadi tas rajut, karena bisa dipakai selama bertahun-tahun," kata Indah.

Plastik-plastik itu dipotong selebar kurang lebih dua sentimeter, lalu dirajut seperti biasa. Prosesnya memang lebih sulit dibanding merajut benang biasa, tetapi hasilnya kuat dan tahan lama. Namun, karya ini bukanlah produk komersial utama. Dia lebih sering membawanya untuk kampanye reduksi sampah sekali pakai.

Profit memang nggak selalu menjadi tujuan utamanya berkarya. Bahkan, pada pameran ini pun, dia dan temannya sudah sepakat untuk menyumbangkan dana yang terkumpul ke Yayasan Kanker Anak Indonesia sebagai dukungan moral bagi anak-anak yang tengah berjuang melawan penyakit ganas itu.

"Tidak semua hal harus berupa profit. Saya senang kalau apa yang saya kerjakan bisa bermanfaat buat orang lain," lontarnya.

Memberdayakan Warga Binaan Lapas Perempuan

Jiwa sosial Indah terus tumbuh, termasuk dalam berbagi ilmu. Ibu tiga anak itu mengaku akan dengan senang hati membagikannya, termasuk saat mengajari warga binaan di Lapas Perempuan Semarang merajut tanpa meminta bayaran sepeser pun.

"Di Lapas Perempuan itu saya nggak dibayar sama sekali. Murni untuk berbagi ilmu. Kalau ada yang benar-benar tertarik, saya kasih alatnya, saya kasih benangnya. Biar nanti kalau mereka keluar (bebas), bisa melanjutkan yang dia bisa," paparnya.

Warga binaan yang telah diajari Indah juga diberdayakan untuk membantu produksi. Bahan dan desain berasal darinya, lalu mereka mengerjakan sesuai kemampuan dan waktu. Setiap pekerjaan mereka tetap dibayar sebagai tambahan penghasilan dari dalam penjara.&nbsp;

Bagi Indah, menguatkan penyandang kanker dan berbagi ilmu dengan warga binaan adalah dua wajah dari misi yang sama, yakni untuk memanusiakan manusia lewat keterampilan. Merajut baginya bukan lagi sekadar aktivitas tangan, melainkan cara menyalurkan empati.

Saat ini Indah hanya dibantu satu karyawan tetap yang menjaga tokonya di kawasan Sambiroto. Proses produksi sehari-harinya masih dikerjakan sendiri, tetapi jika pesanan membludak, barulah dia melibatkan orang lain.

"Saya nggak menyangka bisa sejauh ini. Saat pandemi Covid-19, saya sempat kena saraf terjepit. Suami menyarankan untuk berhenti dan menjual seluruh benang. Namun, meski sudah didiskon, benang-benang itu nggak laku. Artinya, saya disuruh untuk terus merajut," tukas Indah, lalu tertawa ringan.&nbsp;

Nggak hanya menghasilkan profit, keterampilan merajut Indah juga telah menjalin asa untuk para penyandang kanker dan warga binaan di lapas. Panjang umur ya, Bu Indah! (Sundara/E10)

Inibaru.id - Di bawah tenda pameran UMKM di halaman Balai Kota Semarang, Indah Prihatiningsih, pemilik Ekkyta Collection duduk dengan tenang, tapi jemarinya lincah menari di atas gulungan benang, menuntaskan seutas tali tas yang belum selesai.

Sesekali, perempuan 60 tahun itu juga terlihat mengangkat wajah, menyapa pengunjung yang mampir, sebelum kembali pada ritme rajutannya.

Belajar merajut secara autodidak pada 2011, pemilik Ekkyta Collection, Indah Prihatiningsih, konsisten menyisihkan sebagian keuntungannya untuk anak-anak penyandang kanker; sekaligus mengajari warga lapas perempuan Semarang untuk belajar membuat tas rajut berkelas yang membuat Indah menjelajah pasar global.

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

Sebaliknya, kebun sawit adalah kawasan monokultur. Satu jenis tanaman mendominasi, lantai tanah sering terbuka, dan lapisan ekosistemnya sangat sederhana. Studi yang dikutip The Jakarta Post menegaskan, perkebunan sawit hanya mampu mendukung sebagian kecil spesies hutan. Riset lain yang dipublikasikan ScienceDaily menunjukkan hal serupa. Kebun sawit bukan habitat setara hutan tropis dan sebagian besar spesies nggak mampu beradaptasi di dalamnya.

Hasilnya sudah terlihat di banyak desa sekitar hutan. Semakin sedikit pepohonan asli, semakin sering satwa liar turun ke permukiman mencari makan. Mereka nggak “menyerang”, mereka hanya kehilangan ruang hidup.

Stok Karbon: Hutan Menyimpan, Sawit Membuang

Banyak klaim menyebut sawit “lebih efisien menyerap karbon,” namun para ilmuwan mengingatkan bahwa klaim itu menyesatkan. Menurut Profesor William Laurance yang dikutip Eco-Business, meski sawit tumbuh cepat, total karbon yang disimpan selama daur hidupnya jauh lebih rendah dibanding hutan primer.

Ketika hutan ditebang, karbon yang terkunci selama ratusan tahun terlepas ke atmosfer. Mongabay mencatat, konversi hutan ke sawit terutama di lahan gambut melepaskan emisi dalam jumlah masif. Sawit nggak mampu mengimbangi kehilangan itu, bahkan bisa menjadi sumber emisi baru ketika tanaman tua ditebang dan tanah kehilangan karbon.

Hutan tropis adalah bank karbon raksasa. Sawit hanyalah buku tabungan kecil.

Fungsi ekologis hutan juga nggak berhenti pada keanekaragaman hayati dan karbon. Hutan menjaga kesuburan tanah melalui siklus organik mulai daun gugur membentuk humus, mikroorganisme mengolah nutrisi, dan akar pohon menahan air. Tanah yang sehat membuat debit air stabil, sungai terjaga, dan wilayah terlindungi dari erosi.

Begitu hutan digantikan sawit, siklus itu terputus. Lahan menjadi lebih kering, tanah cepat padat, dan kebutuhan pupuk serta pestisida meningkat. Debit air menurun, longsor dan banjir menjadi lebih sering terjadi, dan suhu kawasan meningkat karena hilangnya kanopi yang meneduhkan.

Di banyak tempat, mata air mati bukan karena kemarau panjang, tetapi karena hilangnya pepohonan hutan.

Beberapa penelitian, seperti yang dirilis University of York, menemukan bahwa menyisakan sekitar 10 persen hutan asli dalam lanskap perkebunan dapat membantu menjaga sebagian kecil karbon dan biodiversitas. Namun angka itu tetap terlalu kecil untuk menggantikan kehilangan ekosistem hutan yang jauh lebih luas. Fragmentasi tetap terjadi, dan fungsi ekologis hutan tetap menurun drastis.

Hutan adalah satu kesatuan. Memisahkannya menjadi potongan-potongan kecil nggak akan membuat ekosistem bekerja seperti sediakala.

Hutan memberikan manfaat yang nggak bisa dihitung hanya dengan angka ekonomi. Ia menjaga air, menopang tanah, menstabilkan iklim, menyediakan habitat satwa, hingga menjadi benteng terakhir keanekaragaman hayati. Sementara perkebunan baik sawit, kopi, maupun karet memberi manfaat ekonomi jangka pendek yang penting bagi masyarakat, tetapi nggak dapat menggantikan kehidupan yang diberikan hutan.

Ketika hutan hilang, yang hilang bukan hanya pepohonan. Kita kehilangan penyangga kehidupan.

Karena itulah, setiap wacana mengganti hutan dengan kebun monokultur harus dilihat sebagai lebih dari sekadar keputusan tata guna lahan. Itu keputusan tentang masa depan, apakah kita ingin lingkungan yang stabil, atau ladang luas yang perlahan mengering. (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Di sejumlah daerah, barisan sawit yang rapi dan menghijau sering dianggap sebagai “pengganti” hutan. Dari kejauhan, pemandangannya tampak meyakinkan bahwa pohon-pohon tumbuh tinggi, daun lebat di kanan–kiri jalan, dan hamparan hijau sejauh mata memandang. Namun, poster edukasi lingkungan yang banyak beredar akhir-akhir ini sebenarnya memberi petunjuk penting hutan bukan sekadar deretan pohon. Ia adalah sistem kehidupan yang jauh lebih kompleks, sesuatu yang nggak dapat ditiru oleh kebun monokultur apa pun, termasuk sawit.

Hutan alami menyimpan biodiversitas yang luar biasa. Di dalamnya ada pepohonan raksasa, semak belukar, lumut, jamur, hingga organisme mikro yang hidup berdampingan dalam jaringan ekologis berlapis yaitu kanopi, bawah tajuk, hingga lantai hutan. Satwa liar seperti burung, primata, mamalia kecil, reptil, serangga penyerbuk menjadikannya rumah.

Hutan nggak bisa digantikan oleh kebun sawit atau tanaman monokultur lainnya. Di balik hamparan hijau yang tampak serupa, hutan menyimpan fungsi ekologis yang jauh lebih kompleks mulai dari biodiversitas, penyimpanan karbon, hingga penjaga tanah dan air yang nggak mampu ditiru perkebunan.

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

Tugas divisi ini adalah memberi informasi terkait kondisi tanah, kerawanan bencana lokasi, cuaca,
dan lain-lain. Intinya sih, hal ini sesuai dengan salah satu misi Hendi dalam
memimpin Kota Semarang, yakni merealisasikan pembangunan dengan wawasan lingkungan.

“Intinya adalah bagaimana kemudian kawan-kawan bisa terus
memperkuat instansi panjenengan
dengan kreativitas out of the box. Wes rausum PNS Mlebu isuk balik sore
membaca koran tidak tetapi kita dituntut untuk kita bisa membuat kota ini
menjadi semakin keren dan jadi jujukan banyak orang,” ujar Hendi dalam video
yang diunggah @humaspemkotsmg,” Senin (4/4).

Meski misi dari program divisi ini baik, warganet kurang
berkenan dengan logonya karena sama persis dengan lambang tameng dari
film-film superhero Marvel. Mereka pun mempermasalahkan copyright dari logo tersebut hingga soal kreativitas dari tim yang
membuatnya.

“Dengan kreativitas,
tapi logo nyonteq. Hypocrite much,” tulis akun Twitter @mtrshlh.

Logo yang sempat diunggah di akun Instagram @hendrarprihadi ini akhirnya dihapus. Sebelumnya, dia juga mendapatkan kritik dari
warganet terkait dengan logo tersebut. Nah, setiap kali mendapatkan kritik,
Hendi membalasnya dengan tulisan “bukan
untuk kepentingan komersial cc @distaru.kotasemarang,” Millens.

Akun yang mendapatkan mention
oleh sang Wali Kota juga sempat memberikan klarifikasi.

“Terima kasih atas
masukannya. Filosofi dasar SHIELD yg artinya Perisai di mana tata ruang menjadi
perisai dalam pembangunan perkotaan, mempercepat pertumbuhan ekonomi,
investasi, dan kesejahteraan masyarakat.

Sesuai ketentuan yang
kami pahami.

1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Logo tersebut bukan untuk kepentingan
komersial.

2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Merupakan alat, benda, atau produk yg
diciptakan hanya untuk menyelesaikan masalah teknis atau yang bentuknya hanya
ditujukan untuk kebutuhan fungsional.

Saran masukan ini
merupakan bahan evaluasi kami,” tulis akun @distaru.kotasemarang.

Unggahan di akun Twitter @humaspemkotsmg yang menunjukkan
logo tersebut juga sudah dihapus.

Hm, kalau menurutmu, SHIELD Pemkot harus ganti logo apa nggak usah nih, Millens?&nbsp;(Rep, Nui/IB09/E05)

Inibaru.id – Program
Spatial Holistic Integrated Environment and Land Division (SHIELD) yang
diluncurkan Kota Semarang pada Jumat (1/4/2022) bikin heboh warganet. Maklum,
logonya dianggap persis dengan SHIELD yang ada di film-film superhero Marvel.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menjelaskan SHIELD Kota
Semarang sebagai divisi integrasi holistic spasial lingkungan dan pertanahan.
Jadi, lewat program ini, urusan lingkungan dan pertanahan di Ibu Kota Jawa
Tengah bisa diurus dengan jauh lebih baik.

Pada Jumat (1/4/2022), Pemkot Semarang merilis program SHIELD. Sayangnya, banyak warganet yang bilang kalau logonya persis SHIELD Marvel. Nah, berikut adalah tanggapan Pemkot.

Logo SHIELD Kota Semarang Dibilang Nyontek Marvel, Begini Tanggapan Pemkot

Inibaru.id &ndash; Desas desus Black Panther 2 akhirnya terjawab. Presiden Marvel Studio Kevin Feige mengumumkan sekuel Black Panther sedang dalam proses penulisan naskah.
&ldquo;Ini masih tahap awal, jadi belum sampai sejauh itu, karena Coogler sedang menulis dan akan membagikan itu dengan Nate Moore dan saya dalam beberapa minggu mendatang,&rdquo; ujar Feige seperti dikutip dari laman CNN Indonesia, Selasa (2/7/2019).
Dalam kesempatan itu, Feige juga menampik kabar bila Michael B Jordan yang memerankan tokoh N&rsquo;Jadaka alias Erik &ldquo;Killmonger&rdquo; Stevens akan kembali muncul dalam Black Panther 2.
"Jawaban jujurnya itu adalah rumor dan murni spekulasi, karena dalam beberapa minggu terakhir Coogler duduk di depan kibor dan mulai menulis kerangka film," ujar Feige.
Spekulasi tersebut muncul setelah Jordan mengatakan dirinya pengin terlibat dalam penggarapan Black Panther 2 bila diberi kesempatan. Dia mengungkapkan harapan itu di hadapan para penggemar yang menanti sekuel film yang berlatar di Wakanda ini. 
Sebelum dijawab Feige, publik sebenarnya sudah diberi bocoran akan adanya kelanjutan film Black Panther dari pemeran T'Challa alias Black Panther, Chadwick Boseman. Hal itu dikatakannya saat menerima piala Film Terbaik SAG Awards 2019.
&ldquo;Kalian tidak bisa memiliki Black Panther tanpa 2,&rdquo; imbuhnya.
Bagaimana, Millens, sudah siap menonton Black Panther 2? (IB24/E04)

Setelah sukses meraup untung besar, Black Panther segera merilis sekuelnya. Kini, naskah sekuel itu sedang dalam proses pengerjaan.

Naskah Sekuel Black Panther Sedang Digarap

Inibaru.id &ndash; Setelah serial Game of Thrones yang mendapatkan petisi dari sebagian penggemarnya yang ingin mengubah jalan ceritanya, kali ini giliran film Avengers: Endgame mendapat petisi serupa. Lebih dari 57 ribu orang telah menandatangani petisi yang ditujukan untuk mengubah ending dari salah satu film Marvel Cinematic Universe tersebut.
Laman Kompas, Selasa (11/6/2019) menulis, 57.473 tanda tangan telah terkumpul di situs change.org untuk petisi yang berjudul &ldquo;MEMBAWA TONY STAR KEMBALI HIDUP #savetonystark #TonyStark&rdquo;. Sebagai informasi, Tony Stark atau Iron Man adalah tokoh yang diperankan Robert Downey Jr yang di akhir cerita harus mati.
Petisi ini diprakarsai Meline Loiseau. Meline menyebut Stark tak pantas kehilangan nyawa di bagian akhir film Avengers: Endgame.
&ldquo;Tony Stark layak untuk hidup kembali. Dia selalu siap untuk mempertaruhkan nyawanya, mengorbankan dirinya untuk siapa pun, menderita, dan tidak mendapatkan imbalan apapun sejak awal dari serangkaian film ini,&rdquo; tulisnya.
Meline juga menyebut Stark sebagai tokoh yang nggak pernah mendapatkan kebahagiaan sehingga layak untuk mendapatkan akhir yang lebih baik.
&ldquo;Dia nggak pernah bisa bahagia. Bahkan saat akhirnya mendapatkan yang diinginkannya, istrinya, anaknya, keluarganya, dan dia sendiri meninggal. Ini tidak adil dan dia seharusnya layak mendapatkan akhir yang lebih baik. Apalagi jika kita melihat apa yang telah dilakukannya pada semua orang. Dia pantas untuk hidup dan menyaksikan putrinya tumbuh dewasa,&rdquo; lanjutnya.
Bagi Meline, Stark telah membantu banyak orang dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan kehidupan orang lain. Tokoh itu juga bisa memberikan pesan-pesan moral yang baik bagi siapa saja.
&ldquo;Dia adalah tokoh penting. Dia menyelamatkan kehidupan bumi dan kini giliran kita untuk menyelamatkannya. Kami sangat mencintainya. Tanpa ada dirinya, kami merasa tersesat. Bagi sebagian orang, dia menjadi alasan untuk hidup dan bertahan dalam kehidupan. We love him 3.000,&rdquo; pungkasnya.
Millens setuju nggak dengan adanya petisi ini? (IB09/E04)

Lebih dari 57 ribu orang telah menandatangani petisi yang ditujukan untuk mengubah bagian akhir film Avengers: Endgame. Mereka ingin Tony Stark kembali hidup.

Puluhan Ribu Orang Tanda Tangani Petisi Minta Ending Avengers: Endgame Diubah

Inibaru.id &ndash; Saat ini film Avengers: End Game (2019) tengah menjadi primadona di kalangan penikmat film. Selain jalan ceritanya yang keren, ada banyak hal menarik yang terdapat dalam film tersebut. Salah satunya adalah efek visual yang menghiasi setiap aksi para pahlawan.
Nah, rupanya efek visual yang keren itu nggak terlepas dari tangan dingin animator Indonesia yang terlibat dalam penggaran film ini, lo. Paling tidak, ada empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang terlibat dalam pembuatan film ini. Berikut keempatnya.
Denny Ertanto
<img class="irc_mi" style="margin-top: 12px;" src="https://sgp1.digitaloceanspaces.com/pojoksatu/2019/04/WhatsApp-Image-2019-04-29-at-10.37.00-730x355.jpeg" alt="Hasil gambar untuk denny ertanto" width="623" height="303" data-iml="1556955367176" />
<code>Denny Ertanto. (Instagram/dennyert)</code>
Denny sudah dua kali terlibat dalam proses pengeditan film-film Marvel. Film Avengers: Endgame merupakan film kedua bagi Denny setelah sebelumnya terlibat dalam pengeditan film Avengers: Infinity War (2018).
"Bagian (editing) saya di final battle di mana setelah Hulk reverse snap (menjentikkan jari, membalikkan efek jentikan Thanos). Jadi, pas bagian Avengers Headquarter (Kantor Pusat Avengers) dihancurkan Thanos pakai roketnya," ujar Denny, seperti ditulis laman Kompas, Jumat (3/5/2019).
Nggak hanya itu, Denny juga berkesempatan menggarap beberapa scene visual lain, yakni adegan Tony Stark (Iron Man) saat melawan Thanos.
"Saya juga bikin bagian terakhir digital makeup Tony pas lagi terluka (setelah jentikan yang dilakukan Iron Man)," ujar Denny.
Bagi Denny, menggarap efek visual dari Avengers: Endgame bukan hal yang mudah. Dia membutuhkan waktu sekitar seminggu hingga lima bulan untuk mengerjakan setiap adegan yang menjadi bagiannya.
Selain Avengers, Denny juga sudah menggarap film besar lain seperti War of the Planet of the Apes (2017), Fantastic Beast and Where to Find Them (2016), The Martian (2015), Into the Woods (2014), Cinderella (2015), Hugo (2012), Maze Runner: The Death Cure (2018).
Jefri Haryono
<code><img class="irc_mi" style="margin-top: 0px;" src="http://cdn2.tstatic.net/medan/foto/bank/images/kolase-foto-poster-avengers-dan-jefri-haryono.jpg" alt="Hasil gambar untuk jefri haryono" width="630" height="354" data-iml="1556955615201" /></code>
<code>Jefri Haryono terlibat dalam pembuatan film Avengers:Endgame. (Twitter/r4inm4ker)</code>
Dalam credit scene film Avengers: Endgame, nama Jefri Haryono menduduki posisi creature technical director dalam. Lelaki asal dari Medan ini diketahui menempuh pendidikan di National Taiwan University (NTU).&nbsp;
Sebelum ini, Jefri juga menggarap film Avengers: Infinity War (2018), Justice League (2011), Alita: Battle Angel (2019), dan Kung Fu Panda (2008). Dilansir situs IMDB, Sabtu (27/4/2019), saat ini Jefri tengah merampungkan proyek film kedua Wonder Woman, yakni Wonder Woman 1984 (2020).
Ronny Gani
<img class="irc_mi" style="margin-top: 0px;" src="https://asset.kompas.com/crop/0x36:1000x703/750x500/data/photo/2018/05/02/3757638438.jpeg" alt="Hasil gambar untuk ronny gani" width="628" height="418" data-iml="1556955787853" />
<code>Ronny Gani juga terlibat dalam pembuatan film Marvel. (Kompas/Andi Muttya Keteng)</code>
Ronny Gani merupakan animator yang menggarap efek visual dan animasi film Avengers: Endgame. Sebelum ini, Ronny juga terlibat sebagai kru film Avengers: Age of Ultron (2015) dan Avengers: Infinity War (2018).&nbsp; Lebih hebat lagi, keahlian itu dia dapatkan dengan berlatih otodidak, Millens. Wah, keren ya!
Heriyanto Tio
Pria asal Pontianak ini juga berperan sebagai animator dalam Avengers: Endgame.&nbsp; Hal ini terlihat dari akun Instagram pribadinya @celix24. Dia sempat mengunggah sebuah foto yang menunjukkan namanya di credit tittle film Avengers: Endgame.
Pria yang kini berdomisili di London, Inggris, itu sebelumnya juga pernah menjadi animator di film Mowgli: Legend of The Jungle (2018) dan Alita: Battle Angel (2019).
Wah, keren nih animator-animator Indonesia ini. Bangga, deh! (IB07/E04)

Pujian untuk film Avengers: Endgame? datang dari para penonton maupun kritikus film. Di balik kesuksesannya, ada empat WNI yang terlibat dalam penggarapan efek visual film ini, lo.

Di Balik Kesuksesan Film Avengers: Endgame, 4 WNI Ini Ambil Bagian

Inibaru.id &ndash; Antusiasme penggemar film superhero Marvel untuk menonton film Avengers: Endgame berbuah manis. Film penutup dari 11 tahun perjalanan film-film Marvel Cinematic Universe ini memecahkan rekor pendapatan sejak kali pertama diputar sejak Rabu (24/4/2019). Hanya dalam waktu lima hari, film ini sudah meraup 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 16,7 triliun.
Laman The Verge, Minggu (28/4) menulis, Avengers: Endgame menjadi satu-satunya film dalam sejarah yang mampu meraih lebih dari 1 miliar dolar AS dalam pekan perdana penayangannya. Rekor pendapatan ini bahkan hampir dua kali lipat dari film sebelumnya, yakni Avengers: Infinity War yang hanya meraih 64 juta dolar AS.
Khusus untuk penayangan di Amerika Utara yang baru dimulai pada 26 April, Avengers: Endgame mampu meraup 350 juta dolar AS (Rp 4,8 triliun). Capaian itu mengalahkan rekor yang dibuat Infinity War yang meraih 258 juta dolar AS (Rp 3,6 triliun) pada akhir pekan perdana pemutarannya.
Rekor pendapatan ini juga melampaui perediksi banyak pakar perfilman. Banyak orang yang menduga film ini hanya akan meraih 260 juta-300 juta dolar AS pada pekan perdananya. Secara global, perkiraannya hanyalah sekitar 859 juta dolar AS atau sekitar Rp 11,9 triliun.
&ldquo;Kita menyaksikan sebuah fenomena dalam sejarah perfilman,&rdquo; ungkap Shawn Robbins dari laman Boxoffice.
Dari 22 film Marvel Cinematic Universe yang diproduksi dalam 11 tahun terakhir, Marvel Studios mampu merarih sekitar 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp 279 triliun. Angka ini luar biasa bagi dunia perfilman.
&ldquo;Kesuksesan ini sangatlah monumental dan menjadi warisan bagi dunia perfilman,&rdquo; ucap Alan Horn, chairman dari Walt Disney Studios.
Sejak film ini rilis, memang banyak orang yang berebut mendapatkan tiket di hari pertama. Bahkan, beberapa bioskop hanya menampilkan Endgame di seluruh layarnya. Hayo, kamu sudah nonton belum, Millens? (IB09)

Film Avengers: Endgame memecahkan rekor penjualan terbanyak. Pendapatan Avengers: Endgame bahkan mencapai hampir dua kali lipat dari film sebelumnya, Avengers: Infinity War.

Baru 5 Hari Tayang, Avengers: Endgame Pecahkan Rekor Pendapatan Terbesar

Inibaru.id - Film Avengers: Endgame akhirnya bisa dinikmati penggemar film di Indonesia sejak Rabu (24/4/2019). Saking tingginya antusiasme penonton, jaringan bioskop Cinemaxx Theater menayangkan film ini sejak pagi buta, tepatnya pukul 05.00 WIB.
Laman Movieweb, Rabu (24/4/2019) menulis, kehebohan film Avengers: Endgame dilengkapi dengan tingginya rating yang diberikan Rotten Tomatoes pada film ini, yakni 97 persen atau nyaris sempurna. Angka ini mengalahkan Black Panther yang sebelumnya memegang rekor film Marvel Cinematic Studios dengan rating tertinggi, yakni 96 persen.
Situs lainnya, IMDb juga nggak mau ketinggalan memberikan rating tinggi pada film pamungkas dari serangkaian film superhero Marvel ini. Bahkan, nilai yang diberikan situs terakhir sempurna, yakni 10/10. Raihan ini membuat film Avengers: Endgame menjadi film produksi Marvel Cinematic Studio yang mendapatkan rating tertinggi dalam sejarah.
Film dengan durasi lebih dari tiga jam ini juga mendapatkan banyak respons positif dari warganet. Banyak orang yang menganggap film ini sebagai masterpiece. Bahkan, mereka mengaku sampai menangis saat melihat ending dari film tersebut.
Sebagai contoh, pengguna akun Twitter @Banumustafa24 langsung memberikan rating 5/5 untuk film ini. Dalam cuitannya, Banu mengaku menangis, merinding, dan tersentuh dsaat menonton. Bagi Banu, Avengers: Endgame mampu menjadi penutup luar biasa dari perjalanan lebih dari 10 tahun film-film superhero Marvel.
Banyak juga penggemar film yang sampai melakukan kampanye di media sosial untuk nggak membuat spoiler atau mengungkap cerita dari film ini demi menghormati penggemar lainnya yang belum sempat menonton. Sebagai contoh, akun Twitter milik @umenumen bahkan meminta siapa saja yang sudah menonton untuk nggak mengobrol soal film ini di toilet bioskop.
Antusiasme film ini memang luar biasa. Sobat Millens sudah nonton? (IB09/E04)

Antusiasme penggemar film Marvel terbayar dengan tingginya rating yang diberikan Rotten Tomatoes pada film ini. Film pemungkas Avengers ini bahkan dapat rating tertinggi darpada film-film Marvel sebelumnya.

Film Avengers: Endgame Dapat Rating 97 Persen dari Rotten Tomatoes

Inibaru.id &ndash; Demam film Avengers: Endgame sedang melanda seluruh dunia. Penggemar film di Indonesia termasuk cukup beruntung karena bisa menontonnya lebih awal yakni Rabu (24/4/2019). Padahal, film ini baru dirilis di Amerika Serikat pada Jumat (26/4) nanti.
Penjualan tiket pre-sale film ini bahkan telah memecahkan rekor penjualan terbanyak hanya dalam waktu 24 jam. Rekor ini sebelumnya dipegang film Star Wars: The Force Awakens. Berikut adalah beberapa hal baru yang bisa kamu temukan di film Avengers: Endgame ini.
Kostum yang Berbeda
Para superhero Avengers biasanya memakai kostum yang berbeda-beda. Namun, di Avengers: Endgame, kostum mereka dibuat seragam, lengkap dengan logo di dada sebelah kiri. Meskipun begitu, kostumnya nggak mirip kostum pemain sepak bola, kok? Ha-ha.
Hawkeye Punya Model Rambut Baru
Berbeda dengan tampilan Hawkeye di film-film sebelumnya yang terlihat klimis dan rapi, di Avengers: Endgame, Hawkeye justru tampil dengan gaya rambut Mohawk yang lebih keren. Kemunculan Hawkeye dengan gaya rambut baru di teaser film ini pun langsung memicu kehebohan.
Durasi Film yang Sangat Lama
Perjuangan para superhero dalam melawan musuhnya, Thanos cukup berliku sehingga membuat film ini berdurasi 3 jam 2 menit. Durasi tersebut termasuk paling lama dibandingkan dengan film-film Marvel sebelumnya.
Thanos Punya Senjata Baru
Marvel baru-baru ini mengeluarkan mainan karakter Thanos dengan memakai pedang ganda. Banyak orang yang menduga jika pedang ini adalah senjata baru yang digunakan Thanos di film Avengers: Endgame.
Avengers Kedatangan Anggota baru&nbsp;
Salah satu anggota baru Avengers yang paling dinanti aksinya di film ini adalah Captain Marvel. Kamu juga bisa melihat beberapa tokoh lain yang akan bahu-membahu melawan Thanos, yakni Nebula, Rocket Racoon, dan Ant-Man yang entah bagaimana caranya mampu keluar dari dunia kuantum.
Makin tertarik buat menonton Avengers: Endgame nggak, Millens? (IB09/E04)

Ada banyak hal-hal baru di film Avengers: Endgame yang nggak kamu temukan di film-film Avengers sebelumnya. Apa saja hal-hal baru tersebut?

5 Hal Baru yang Bakal Kamu Temui di Film Avengers: Endgame

Inibaru.id &ndash; Euforia penggemar film superhero Marvel, Avengers: Endgame memang luar biasa. Mereka sudah nggak sabar untuk segera menonton film yang baru akan diputar di bioskop-bioskop kota Los Angeles, Amerika Serikat pada 22 April 2019. Namun, sutradara film ini, kaka beradik Anthony dan Joe Russo meminta penggemar untuk nggak mengeluarkan bocoran alias spoiler setelah menonton film ini.
Sutradara yang lebih dikenal sebagai Russo Brothers ini menulis surat terbuka kepada penggemar film agar nggak mengungkap spoiler film ini. Hal itu diungkapkan supaya penggemar Avengers yang belum nggak kecewa. Surat ini diunggah di akun Instagram @marvelstudios.
<img src="/nuploads/5/avengers%20surat.jpg" alt="" width="640" height="800" />
Surat terbuka kepada penonton Avengers:End Game yang diunggah Russo Brothers. (Instagram/marvelstudios)
Dalam surat ini, The Russo Brothers juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan pada karya mereka. Hanya saja, mereka juga mengajukan permintaan khusus.
&ldquo;Kalian sudah memberikan banyak waktu, perasaan, serta jiwa pada film-film Avengers, namun sekali lagi kami mengajukan permintaan khusus untuk kalian. Jika sudah menonton Endgame, tolong jangan membuat spoiler kepada yang belum nonton. Kalau kalian yang berada di posisi itu, pasti akan kecewa, kan?&rdquo; tulis Russo Brothers.
Lewat surat ini, Russo Brothers juga menulis tagar #DontSPoilTheEndgame. Diharapkan, tagar ini bisa digemakan penggemar film di seluruh dunia demi mengingatkan siapa saja agar nggK membocorkan jalan cerita dari film ini meski sudah menontonnya.
Avengers: Endgame dikabarkan baru akan diputar di bioskop-bioskop Tanah Air dua hari setelah diputar di Los Angeles, yakni pada 24 April 2019. Waktu ini selisih dua hari lebih dulu dari pemutaran film secara internasional pada 26 April mendatang.
Millens sebaiknya juga menuruti keinginan sutradara film Avengers: Endgame ini, ya. Meski sudah menonton duluan, sebaiknya nggak membocorkan ceritanya demi memberikan kesempatan penonton lain agar bisa benar-benar menikmatinya. Selamat menonton! (IB09/E04)

Sutradara Avengers: Endgame, Russo Brothers meminta penggemar yang sudah menonton film ini untuk nggak membocorkan isi film. Seperti apa sih surat permintaan ini?

The Russo Brothers: Tolong Jangan Bocorkan End Game

Inibaru.id &ndash; Minat penggemar film superhero Marvel untuk menonton Avengers: End Game sangatlah tinggi. Hal ini dibuktikan dengan ludesnya tiket pre-sale film tersebut hanya dalam hitungan jam.
Dilansir dari laman CNBC, Rabu (10/4/2019) menulis, penjualan pre-sale tiket Avengers: End Game ini setara dengan penjualan delapan film box office sekaligus. Beberapa film yang dikalahkan film ini adalah Aquaman, Star Wars: The Last Jedi, Avengers: Infinity War, dan Captain Marvel.
Kendati masih akan dirilis pada 26 April mendatang, peminat Avengers: End Game sangat tinggi. Hal ini adalah dampak dari rasa penasaran terhadap cerita yang belum tuntas saat menonton film sebelumnya, yakni Avengers: Infinity War. Di film yang disebutkan terakhir, sebagian pahlawan menghilang dan menjadi debu akibat tindakan Thanos. Selain itu, banyak orang yang yakin jika beberapa karakter Marvel yang ikonik akan berakhir di film ini.
&ldquo;Kami sudah menyediakan jutaan tiket bagi penggemar yang sangat bersemangat untuk bisa menonton di hari pertama dengan menyediakan penjualan pre-sale. Kami tidak menyangka antusiasmenya akan sehebat ini,&rdquo; ungkap Presiden perusahaan tiket di Amerika Serikat Fandango, Paul Yanover.
Kabar penjualan tiket pre-sale film Avengers: End Game ini menjadi pertanda baik bagi Disney. Hal itu karena empat film sebelum End Game juga meraih sukses di box office tahun lalu. Sebagai informasi, Aquaman mampu meraup 67,9 juta dolar AS dalam debutnya. Sementara itu, Star Wars: The Last Jedi meraih 220 juta dolar AS, Avengers: Infinity War mendapatkan 257 juta dolar AS, dan Captain Marvel mampu menghasilkan 153 juta dolar AS.
Avengers: Infinity War, film sebelum seri terakhir secara luar biasa mampu meraih 678 juta dolar AS hanya di Amerika Serikat. Bahkan, total film ini mampu meraup 1,47 miliar dolar AS secara global. Film itu pun menjadi film dengan pendapatan terbesar keempat dalam sejarah.
Sobat Millens juga penasaran dengan film Avengers: End Game ini nggak? Oh iya, menurut laman yang sama, film tersebut akan rilis di Indonesia lebih awal yakni pada 24 April 2019. Jadi, sebelum dikeluarkan di Amerika Serikat, orang Indonesia sudah bisa nonton film ini duluan deh. (IB09/E04)

Penjualan tiket pre-sale film Avengers: End Game ludes terjual hanya dalam waktu beberapa jam. Padahal, film ini baru dirilis di bioskop pada 26 April nanti.

Dalam Hitungan Jam, Tiket Avengers: End Game Ludes Terjual

Inibaru.id &ndash; Sekitar sebulan lagi, film Avengers: Endgame bakal ditayangkan di bioskop di seluruh dunia. Selain penasaran dengan jalan ceritanya, banyak pencinta film besutan Marvel yang mengaku masih bingung dengan perbedaan sekuel ini dengan film sebelumnya, Avengers: Infinity War.
Kompas.com, Selasa (19/3/2019) menulis, Sutradara Joe Russo mengungkap perbedaan antara kedua film tersebut saat diwawancarai Empire Magazine. Menurut Russo, perbedaannya bisa dilihat dari para karakternya.
&ldquo;Di Infinity War, kami membunuh setengah karakternya. Akan ada banyak kejutan di film ini nantinya. Kami tidak ingin membocorkan apapun namun kalian pasti akan lebih menikmatinya,&rdquo; ucap Russo.
Sementara itu, penulis Stephen McFeely menyebut perbedaan kedua film ini ada di narasi dari Thanos, tokoh antagonis di dua film. Di Avengers: Infinity War, fokus cerita film terletak pada misi Thanos. Sementara di Endgame, narasinya tentang pahlawan asli dari Marvel Cinematic Universe (MCU).
&ldquo;Di poster Infinity War ada 23 orang, tapi di Endgame hanya tinggal sembilan orang. Jadi jelas penceritaannya akan berbeda,&rdquo; terang McFeely.
Ada Tiga Karakter yang Kembali
Film Avengers: Endgame yang mulai tayang pada 26 April mendatang akan bercerita tentang tiga karakter yang kembali, yakni Pepper Pots yang diperankan Gwyneth Paltrow, Happy Hogan yang diperankan&nbsp; Jon Favreau dan Wong yang diperankan Benedict Wong. Ketiga nama aktor ini tercantum pada daftar pemeran yang ada di poster film tersebut.
Sebelum ini, ketiga karakter tersebut diduga ikut menghilang akibat "jentikan" Thanos di akhir film Avengers: Infinity War.
Paltrow sebenarnya sudah membocorkan kembalinya karakter Pepper Pots dengan mengunggah fotonya memakai kostum &ldquo;Iron Man&rdquo; yang akan dikenakan di film ini. Sementara itu, karakter Wong sudah diungkap melalui set mainan bersama dengan karakter Doctor Strange dan Ancient One yang dipasarkan sejak Januari 2019.
Jadi penasaran nih, Millens, bakal seseru apa ya Avengers: Endgame ini? Siap-siap sisakan uang buat beli tiket nonton ya! (IB09/E04)

Tokoh antagonis kedua film sama-sama Thanos. Lantas, seperti apa beda film Avengers: Endgame dan Avengers: Infinity War?