Semua serba kebetulan. Kebetulan hari libur telah selesai. Kebetulan dia menyukai perjalanan malam agar bisa tidur di kereta sampai tiba di Ibu Kota. Dan, kebetulan ada konser bertajuk Journey Experience Symphoni: Beyond Sound, Beyond
Experience, Beyond the Journey&nbsp;tersebut.

"Pas tiba di stasiun, aku kok seperti mendengar suara
pementasan orkestra. Pas ngintip di sisi timur, ternyata memang ada konser live.
Kebetulan masih ada 20 menitan sebelum jadwal kereta berangkat. Jadi, bisa
nonton sebentar. Bagus banget!” ceritanya pada Rabu (9/4) malam.

Sebagai "anker" alias anak kereta
yang menyukai berbagai hal berkaitan dengan si ular besi ini,
suara-suara di stasiun bisa sangat membuatnya girang, apalagi ada penampilan Yogyakarta
Royal Orchestra yang membuatnya merasakan pengalaman baru yang sangat menarik.

“Aku suka dengan suara sirine kereta, pengumuman dari petugas, atau
notifikasi-notifikasi khas stasiun kereta. Pas dengerin orkestra juga
sempat ada suara kereta datang. Cantik banget,” ucapnya sebelum mengaku sedikit
menyesal lantaran nggak datang jauh lebih awal malam itu agar bisa menonton konser lebih lama.

Nah, buat yang melewatkan kesempatan langka ini, kamu bisa menjumpai Yogyakarta Royal Orchestra dalam sebuah konser di Atrium Utama Plaza Ambarukmo Yogyakarta pada Senin (14/4) sore mulai pukul 16.00 hingga 20.00 WIB.&nbsp;

Konser yang digelar tanpa pungutan biaya ini adalah bagian dari rangkaian pementasan untuk persiapan konser besar mereka di Jakarta dalam waktu dekat. Jadi, itu hitung-hitung pemanasanlah. Ha-ha.

Gimana, tertarik untuk menonton Yogyakarta Royal Orchestra, Millens?
Simpan deh jadwalnya agar nggak sampai kelewatan.(Arie Widodo)

Inibaru.id – Libur lebaran yang baru diambil mulai&nbsp;H-1 Idulfitri alias 30 Maret 2025 membuat Rahayu Mutmainah bisa berlama-lama di
kampung halamannya yang ada di Cebongan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, dia nggak menyangka keputusan itu membawa nasib baik untuknya.

Kembali ke perantauan di Jakarta dengan berkereta pada Rabu (9/4/2025) malam, dia menjumpai pemandangan langka saat tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta, yakni bertepatan dengan penampilan dari Yogyakarta Royal Orchestra.

Perempuan yang akrab disapa Ayu itu mengaku baru kali ini menjumpai sebuah "konser" di stasiun. Dia juga sama sekali nggak tahu tentang
rencana pementasan Yogyakarta Royal Orchestra di pemberhentian kereta bernama resmi Stasiun
Yogyakarta yang diperkirakan telah melayani penumpang sejak 1887 tersebut. 

Banyak penumpang yang akan naik atau baru turun dari kereta di Stasiun Tugu Yogyakarta terhibur dengan alunan musik istimewa yang disajikan Yogyakarta Royal Orchestra pada Rabu (9/4/2025) malam.

Alunan Musik Yogyakarta Royal Orchestra yang Menyatu dengan Suara Laju Kereta di Stasiun Tugu Jogja

Karena itulah, saat Babak Final V-League musim 2024-2025
digelar antara Red Sparks melawan Incheon Heungkuk Life Pink Spiders pada akhir
Maret sampai awal April 2025 lalu, Ah-reum menontonnya, meski nggak secara langsung, hanya lewat televisi.

“Karena banyak tenaga kerja dari Indonesia, kami terbiasa melihat orang Indonesia di sini, khususnya di kota-kota
industri seperti tempat tinggalku, Suwon. Daejeon juga. Tapi, barangkali
Megawati-lah yang paling dikenal dari semua orang Indonesia yang ada di sini. Dia bermain luar biasa,"&nbsp;tulisnya.

Dalam laga pemungkas itu, Megawati dengan Red Sparks-nya pulang dengan tertunduk setelah dibekuk Pink
Spiders yang dibela ratu voli Korsel, Kim Yeon-koung. Namun, Red Sparks
kalah terhormat karena bermain habis-habisan dan memaksa seri final berlanjut
sampai laga kelima setelah sempat tertinggal 2-0.

Dalam lima laga tersebut, Megawati termasuk salah seorang pemain yang mendapatkan spotlight dari media lokal dan penggemar voli Korsel karena tampil begitu gemilang dan luar biasa. Ah-reum mengatakan, berdasarkan cerita dari sepupunya, perempuan berjilbab itu memang ramah banget terhadap penggemar.

"Kata sepupuku di&nbsp;Daejeon, dia sangat ramah. Banyak anak kecil yang terinspirasi untuk menjadi pevoli hebat seperti Megawati di sana," kata dia.

Ah-reum mengaku terkesan dengan atlet voli Indonesia kelahiran 20 September 1999 tersebut. Sebagai pemain asing kuota Asia, dia menuturkan, kemungkinan gajinya nggak sebesar pemain asing kuota non-Asia. Namun, menurutnya, kemampuan Megawati jauh melebihi para pemain asing kuota non-Asia kebanyakan.

Sayang sekali, cerita manis Megawati dan Red Sparks berakhir
tanpa catatan gelar juara. Namun, sebetulnya itu wajar karena Red Sparks bukan tim papan atas di Liga Voli Korea. Sebagai tim semenjana, meraih posisi ketiga dan kedua dalam dua tahun terakhir justru patut diapresiasi karena telah melebihi ekspektasi.

Akhirnya, pihak klub secara resmi menyebut Mega nggak memperpanjang
kontrak. Yang bersangkutan memutuskan pulang ke Indonesia untuk merawat ibunya yang sedang sakit. Pihak klub mengatakan, Mega bahagia di Red
Sparks dan sejatinya sangat ingin memperpanjang kontrak.

"Namun, kesehatan ibu Mega sedang
menurun dan dia ingin merawatnya. Maka, dia memutuskan untuk menyudahi kontrak di
V-League terlebih dulu,” ungkap mereka dalam keterangan tertulisnya, dinukil
dari Naver.

Menurut cerita Ah-reum, sepupunya dan juga rekan-rekan lain penggemar Red Sparks di Daejeon kecewa dengan hal ini, tapi bisa memahami situasi tersebut. Mereka pun berharap Mega bisa kembali beraksi di V-League pada masa depan.

Apa pun itu, cukup salut ya dengan kegemilangan Megawati di
Liga Voli Korea Selatan dalam dua tahun belakangan. Semoga semakin banyak
pevoli dan olahragawan Tanah Air lain yang mengikuti jejak luar biasa dari perempuan asal Jember tersebut. (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Meski nggak benar-benar mengikuti Liga
Voli Korea Selatan alias V-League, Ah-reum rupanya cukup familiar dengan sepak terjang pevoli Indonesia yang membela Daejeon Red
Sparks Jung Kwan Jang, Megawati Hangestri Pratiwi. Kebetulan, beberapa anggota keluarganya tinggal di Daejeon.

"Keluarga kami yang&nbsp;tinggal di Daejeon sering menceritakan kehebatannya saat
bertanding di lapangan," terang Ah-reum via pesan pribadi Instagram pada Rabu (9/4/2025) malam.

Setelah 2 tahun membela Red Sparks di Liga Voli Korea Selatan, Megawati Hangestri Pratiwi dikabarkan memilih untuk nggak memperpanjang kontraknya. Banyak fans voli Korea yang mengaku bakal merindukan kegemilangannya di lapangan.

Sudahi Kontrak di Red Sparks, Megawati akan Dirindukan Penggemar Voli di Korea

Menanggapi hal ini, Hasto yang mengaku telah melakukan pengecekan langsung di lapangan pun menyimpulkan bahwa penyebab utama bau kurang sedap tersebut berasal dari kencing dan kotoran kuda penarik andong.

"(Kencing dan kotoran kuda) masih terlihat berceceran di beberapa titik," simpulnya, belum lama ini.

Adiba Hasana, seorang warga Semarang yang pasca-lebaran lalu sempat berkunjung ke kawasan Malioboro tersebut mengakui, andong memang masih banyak di sana. Maka, wajar jika kotoran dan kencing kuda berceceran di mana-mana.

Namun, setahu dia, para pemilik andong juga telah menyediakan semacam kantong pada bagian belakang kuda sebagai penampung kotoran. Kebetulan dia sempat mengajak saudaranya untuk naik andong, meski pada akhirnya nggak jadi karena hujan mendadak turun.

Alih-alih kotoran kuda, perempuan yang sehari-hari bekerja di sebuah perusahaan konsultan lingkungan itu menduga, penyebab utama bau pesing di kawasan Malioboro kemunginan justru karena ulah orang-orang kurang bertanggung jawab yang buang air kecil sembarangan.

"Saya kebetulan ngiyup&nbsp;(berteduh) nggak jauh dari halte. Nah, di situlah tercium bau pesing yang menyengat. Jaran (kuda)&nbsp;ndak mungkin pipis di situ, kan? Itu (bau) semakin kuat karena terguyur hujan," terang perempuan 29 tahun tersebut.

Merespons wacana pemberian popok untuk menampung kotoran kuda di kawasan wisata Malioboro, Paguyuban Kusir Andong mengatakan bahwa ide popok kuda sebetulnya sudah sempat dilontarkan sejak pemerintahan Heri Zudianto, Wali Kota Yogyakarta terdahulu.

"Waktu itu, idenya diterapkan dengan membuat kantong kotoran kuda di setiap andong, tapi belum tahu dengan (wali kota) yang sekarang ini mau gimana. Saya belum ketemu," terang ketua paguyuban Purwanto dikutip dari Kompas, Kamis (10/4/2025).

Namun begitu, dia melanjutkan, bau pesing yang&nbsp;tercium di Malioboro bukan hanya berasal dari kuda. Seperti penuturan Adiba, bau pesing juga tercium di beberapa titik di belakang halte yang besar kemungkinan berasal dari kencing manusia,&nbsp;bisa berasal dari warga setempat atau turis yang berkunjung ke tempat wisata tersebut.

"Paguyuban kami sudah ada aturan bahwa andong wajib membawa pewangi (cucian) dan air. Kalau kuda buang kotoran, langsung disiram pakai pewangi dan air itu,” jelasnya. "Kami nggak bermaksud lempar tanggung jawab, tapi silakan dicek sendiri."

Perkara bau pesing di kawasan Malioboro ini, memberikan popok untuk kuda mungkin bisa jadi solusi. Namun, alih-alih cuma menyalahkan kuda, manusia yang kencing sembarangan pun perlu ditindak. Jika perlu, kasih popok sekalian kalau mereka malas ke kamar kecil! Ha-ha. (Siti Khatijah/E07)&nbsp;

Inibaru.id - Wacana memberikan popok pada kuda yang beroperasi di kawasan wisata Malioboro yang dilontarkan Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo ditanggapi beragam oleh berbagai pihak. Nggak hanya dari pihak-pihak terkait, respons juga datang dari masyarakat setempat, bahkan wisatawan.

Sedikit informasi, wacana pemberian popok mencuat seiring dengan orang-orang yang mengeluhkan bau pesing menyengat yang tercium di sejumlah titik di kawasan wisata kenamaan di Kota Yogyakarta tersebut.

Bau pesing di kawasan Malioboro Jogja disikapi Pemkot Yogyakarta dengan wacana memberikan popok untuk kuda penarik andong di sana. Apakah hanya kuda yang harus bertanggung jawab?

Kuda yang Jadi 'Kambing Hitam' atas Bau Pesing di Kawasan Malioboro Jogja

Antara Harapan Ilmiah dan Realitas Ekologis

Dari sisi ilmiah, proyek seperti ini menawarkan banyak potensi. Dia bisa membantu memperbaiki ekosistem yang rusak akibat kepunahan, memperluas pemahaman kita tentang evolusi, hingga menjadi alat konservasi masa depan. Tapi realitasnya nggak sesederhana itu.

Hewan yang hidup kembali lewat teknologi ini bukan salinan persis dari nenek moyangnya. Yap, mereka adalah hasil hibrida yang belum tentu memiliki peran ekologi yang sama. 

Mereka dilahirkan di dunia yang sudah sangat berbeda dari habitat asalnya. Akankah mereka mampu bertahan? Apakah keberadaan mereka justru mengganggu keseimbangan yang sudah ada?

Aspek etika paling mendalam menyentuh pada hakikat kehidupan itu sendiri. Apakah manusia berhak “memanggil kembali” makhluk yang telah punah, hanya karena kita bisa? Apakah makhluk hidup hasil rekayasa ini memiliki hak yang sama dengan hewan lainnya? Dan jika mereka menderita akibat kelainan genetik atau ketidakmampuan beradaptasi, siapa yang bertanggung jawab?

Selain itu, sumber daya yang digunakan untuk proyek ambisius ini sering kali sangat besar. Sebagian ahli berpendapat, akan lebih masuk akal secara moral untuk mengalokasikan dana dan tenaga ke program konservasi spesies yang kini terancam punah, daripada berusaha menghidupkan kembali yang sudah tiada.

Perkembangan bioteknologi yang pesat menuntut kerangka etika baru yang mampu mengikuti laju inovasi. Nggak cukup hanya bertanya “apakah ini mungkin dilakukan?” tetapi juga “apakah ini seharusnya dilakukan?” Keterlibatan lintas disiplin dari ilmuwan, bioetikus, hingga masyarakat luas diperlukan untuk merumuskan arah yang tepat.

Karena pada akhirnya, teknologi hanyalah alat. Bagaimana kita menggunakannya akan menentukan apakah ia menjadi berkah atau justru ancaman bagi kehidupan di Bumi. Bagaimana menurutmu, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Kemajuan ilmu pengetahuan telah membawa manusia ke titik di mana menghidupkan kembali spesies hewan yang telah punah bukan lagi hal yang mustahil. Lewat teknologi rekayasa genetika seperti CRISPR, ilmuwan kini mampu menyusun ulang DNA dari fosil ribuan tahun lalu, kemudian “menghidupkannya” lewat sel inang spesies modern. Contohnya adalah kelahiran anak dire wolf hasil rekayasa genetika yang baru-baru ini mengejutkan dunia.

Namun di balik kekaguman terhadap terobosan ini, muncul pertanyaan penting: apakah upaya menghidupkan kembali hewan punah benar-benar etis?

Menghidupkan kembali hewan punah lewat rekayasa genetika kini bukan sekadar fiksi ilmiah. Namun di balik kemajuan ini, muncul pertanyaan etis mendalam: apakah kita benar-benar berhak “menghidupkan” makhluk yang telah lama hilang dari Bumi?

Menghidupkan Kembali Hewan Punah: Mungkinkah Etis?

Dia menegaskan bahwa DPRD Jawa Tengah siap bersinergi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk menciptakan pembangunan yang selaras dengan arah kebijakan nasional. Menurutnya, forum ini adalah ruang strategis untuk membangun kolaborasi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat demi pembangunan yang berkelanjutan.

“Prioritas pembangunan Jateng pada 2025-2029 fokus pada beberapa area kunci yang berkaitan. Sinkronisasi dengan RPJMD jadi landasan utama untuk memastikan keselarasan program dan kegiatan di tingkat daerah dengan kebijakan nasional,” imbuh Sumanto.&nbsp;

Infrastruktur dan Kesejahteraan Jadi Prioritas

Sumanto menyampaikan, strategi pembangunan yang terintegrasi sangat dibutuhkan, terutama dalam peningkatan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat sebagai dua pilar utama.

Dia menjelaskan pembangunan jalan serta sarana pendukung lainnya akan terus ditingkatkan untuk mempermudah mobilitas warga.

“Lalu pengembangan pariwisata berkelanjutan dan ekonomi syariah sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi, peningkatan dan pemerataan ekonomi berbasis potensi desa dan industri maju, hingga menumbuhkan daya saing daerah,” pungkas Sumanto.

Bambang Pacul: SDM Adalah Tantangan Utama

Wakil Ketua MPR RI, Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul, turut hadir dan menyampaikan pandangannya. Legislator asal Dapil 4 Jawa Tengah itu mengapresiasi terselenggaranya Forum Senayan Peduli Jateng.

Namun, dia mengingatkan bahwa pembangunan fisik saja nggak cukup. Menurutnya, tantangan terbesar Jawa Tengah justru terletak pada investasi sumber daya manusia (SDM).

“Forum ini saya kasih jempol. Jadi nanti mesti kita bicarakan. Pak Gub pengin infrastruktur semua halus, tapi lebih bagus kita membangun karakter bangsa. Karakter bangsa harus seperti apa, tantangan ke depan sebenarnya investasi SDM,“ ungkap Pacul.&nbsp;

Bambang Pacul percaya, Jawa Tengah memiliki potensi besar sebagai ruang untuk membentuk karakter bangsa yang kuat dan berdaya saing.

Semoga banyak kebijakan strategis pro-rakyat yang bermunculan dari Forum Senayan Peduli Jateng ini ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E05)&nbsp;

Inibaru.id -&nbsp; Forum Senayan Peduli Jateng resmi digelar untuk pertama kalinya di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu (9/4/2025). Kegiatan yang juga dirangkaikan dengan Halal bi Halal itu dihadiri oleh para anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah.

Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Sumanto, menyampaikan apresiasinya terhadap forum ini. Dia menilai, semangat persaudaraan yang dibangun menjadi pondasi penting dalam mendorong kemajuan daerah.

“Tanpa persatuan dan kesatuan, sulit bagi kita untuk mencapai tujuan pembangunan yang kita cita-citakan. Kita jadikan Halal Bi Halal ini sebagai ajang memperkuat tali silaturahmi, bertukar pikiran, dan mencari solusi untuk permasalahan yang Jawa Tengah hadapi,” ungkap Sumanto dalam sambutannya.

Forum Senayan Peduli Jateng resmi digelar perdana di Semarang, menjadi ajang silaturahmi sekaligus kolaborasi antara DPR RI dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mendorong pembangunan daerah yang lebih sinergis dan berkelanjutan.

Forum Senayan Peduli Jateng Perdana Digelar, Ketua DPRD Sumanto: Sinergi Kunci Kemajuan Daerah

Rasa penasaran menyaksikan sendiri proses konversi sampah menjadi BBM jenis minyak, bensin, dan solar ini pun segera menuntun saya ke pusat pengelolaan sampah di Desa Sidorekso beberapa waktu lalu. Proses konversi ini menggunakan mesin pirolisis plastik (plastic pyrolysis).

Sedikit informasi, pirolisis adalah proses pemanasan bersuhu tinggi dalam ruangan kedap udara yang membuat suatu benda terurai menjadi molekul yang lebih kecil. Nah, plastik yang dibuat dari minyak mentah bisa "terurai" menjadi minyak sintesis menggunakan mesin pirolisis tersebut.

Di berbagai wilayah di dunia, proses pirolisis pada plastik dianggap sebagai solusi untuk dua isu besar sekaligus, yakni sampah plastik dan energi fosil. Namun, aroma pembakaran yang kuat saat saya mendekati mesin pirolisis yang tengah beroperasi di Desa Sidorekso membuat saya sedikit khawatir.

Luqman Setyo Budi, operator mesin pirolisis yang saya temui mengatakan, produksi BBM berupa bensin dan solar dengan memanfaatkan sampah plastik di Desa Sidorekso sudah dimulai sejak 2022. Inovasi ini merupakan ide kepala desa yang melihat kondisi TPS di desanya yang mulai kelebihan muatan.

"Pemerintah desa pun kemudian membeli alat pirolisis," tutur Luqman sembari menunjukkan mesin yang dimaksud. “Alhamdulillah, sejak ada mesin ini, TPS Sidorekso nggak pernah kelebihan muatan lagi."

Menurut pengakuannya, semenjak mesin pirolisis beroperasi TPS Sidorekso hanya sekali dalam setahun membuang sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Tanjungrejo yang berlokasi di Kecamatan Jekulo, Kudus.

Luqman menerangkan, pembuatan BBM di Desa Sidorekso menggunakan sampah plastik yang sudah nggak punya nilai jual seperti kresek, kemasan produk, dan styrofoam. Sampah ini didapatkan dari rumah warga serta para pengepul sampah di TPS Sidorekso.&nbsp;

"Sampah yang terkumpul kemudian dicuci bersih, lalu dikeringkan," paparnya. "Setelah itu, sampah dimasukkan dalam mesin pirolisis dan dimasak selama delapan jam."

Hasil akhir dari proses ini, lanjut Luqman, nantinya berbentuk cairan. Menurutnya, cairan ini bisa dalam bentuk minyak tanah, bensin (gasolin), dan solar, tergantung karakteristiknya.

"BBM yang dihasilkan mempunyai kualitas yang bagus, lo, Mbak!" serunya semringah.

Dalam sehari, mesin pirolisis di Desa Sidorekso mampu meleburkan sekitar 30-40 kilogram sampah. Selama proses tersebut, mereka umumnya mampu memperoleh sekitar 30 liter solar dan lima liter bensin.

Seperti kata Luqman, mereka mengklaim bahwa BBM yang dihasilkan melalui proses ini memiliki kualitas yang bagus. Untuk gasolin, kadarnya bisa mencapai 98 oktan (setara Pertamax Turbo), lebih baik ketimbang produk-produk reguler yang dikeluarkan Pertamina.

"Kalau besin (gasolin), setara dengan Pertamax (92 oktan) lah, sedangkan untuk solar mungkin sebagus Pertamax Dex," sahutnya. "Harganya juga lebih murah, jadi produk kami banyak peminatnya."

Luqman memaparkan, seliter gasolin pirolisis dibanderol dengan harga Rp10 ribu saja, sedangkan untuk solar Rp8.000. Namun, karena produknya terbatas, mereka baru memasarkan BBM ini di sekitar wilayah Desa Sidorekso.

"Untuk saat ini (produk) masih terbatas, karena kapasitas maksimal mesin dan keterbatasan tenaga. Jadi, sementara kami fokus ke Desa Sidorekso dulu," tandasnya.&nbsp;

Terlepas dari aroma pembakarannya yang cukup kuat, inovasi Desa Sidorekso mengonversi sampah plastik menjadi BBM ini tetap harus diapresiasi. Di tempatmu, adakah yang seperti ini juga, Millens? (Sekarwati/E03)

Inibaru.id - Tempat pembuangan sampah (TPS) yang membludak masih menjadi isu besar di pelbagai daerah. Pengelolaan dan penyortiran sampah, khususnya sampah plastik yang sulit terurai, di negeri ini memang belum bisa dibilang baik. Inilah salah satu faktor yang membuat TPS cepat penuh.&nbsp;

Mengantisipasi kondisi tersebut, warga Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus pun mencoba berinovasi dengan membuat program pengelolaan sampah sejak beberapa tahun silam. Salah satunya dengan mengubah plastik bekas menjadi bahan bakar minyak (BBM).

Dalam beberapa tahun terakhir, upaya mengelola sampah plastik jadi BBM telah berhasil mengantisipasi TPS penuh di Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus.

Inovasi Desa Sidorekso Antisipasi TPS Penuh; Konversi Sampah Plastik Jadi BBM

Seperti yang diketahui, nilai oktan Premium adalah 88,
sementara Pertalite dan Pertamax masing-masing 90 dan 92. 

Dasar penghapusan BBM beroktan rendah ini tertuang dalam
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 tahun 2017 tentang
Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O. Nah,
dalam peraturan memuat tentang penerapan bahan bakar standar emisi Euro 4.

Hal inilah yang menjadi concern Komisi VII DPR yang
membidangi Industri dan Pembangunan. Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto
menyebut Permen LHK No.20 tahun 2017 tersebut menyampaikan bahwa dengan
mengharuskan penerapan BBM standar emisi Euro 4, maka BBM yang beredar di
Indonesia wajib memiliki spesifikasi bensin dengan nilai oktan tinggi yakni RON
95-98 atau setara Pertamax Turbo yang dijual PT Pertamina (Persero).

"Jadi, kalau hari ini lambat laun RON 88 sudah dihapus
itu dan Pertalite RON 90 dan bahkan di Permen LHK, Pertamax itu bahkan dihapus
ditingkatkan lagi Euro 4 yakni RON 95 atau 98," kata Sugeng dalam acara Energy
Corner CNBC Indonesia, Senin (12/9/2022).

Dalam acara tersebut, Sugeng juga menyarankan bahwa sebaiknya
subsidi diberikan untuk BBM yang mempunyai jenis oktan dengan kualitas tinggi
seperti 95 atau 98. “Semakin tinggi kualitas BBM, maka akan semakin bagus untuk
lingkungan sekitar,” tambahnya, dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (13/9/2022).

BBM RON di Bawah 90 Bakal Dilarang Tahun Depan

Tepatnya, mulai 1 Januari 2023, pemerintah bakal melarang peredaran
BBM dengan RON atau nilai oktan di bawah 90 seperti premium (RON 88) dan Revvo
89 (RON 89) milik Vivo. Peraturan ini ditandatangani Dirjen Migas, Tutuka
Ariadji pada 18 Juli 2022.

Setidaknya, PT Vivo Energi Indonesia masih mempunyai waktu
hingga akhir tahun ini untuk menjual produk BBM Revvo 89.

"Mulai 1 Januari 2023, sehingga jenis bensin 88 tidak
dipasarkan di dalam negeri mulai tanggal tersebut," ujar Direktur Teknik
dan Lingkungan Ditjen Migas Mirza Mahendra.

Kerusakan lingkungan akibat emisi gas memang nggak bisa
disepelekan ya, Millens? Semoga kita masih sempat menyelamatkannya demi
generasi yang akan datang. (Siti Zumrokhatun/E07)

Inibaru.id – Sudah sejak lama pemerintah mewacanakan
penghapusan Bahan Bakar (BBM) oktan rendah karena dinilai memperburuk
lingkungan dengan meningkatkan emisi gas rumah kaca.

Tampaknya, pelaksanaan kebijakan
tersebut sudah semakin dekat. Usai menghapus Premium, Pertalite dan Pertamax
bakal menyusul.

Salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan adalah buruknya kualitas BBM yang digunakan. Karena itu, secara bertahap pemerintah menghapus BBM dengan RON di bawah 90. Pada akhirnya nanti, Pertalite 90 dan Pertamax 92 juga bakal menyusul.&nbsp;

Demi Selamatkan Lingkungan, Pertalite dan Pertamax Bakal Susul Premium

Banyak orang mengira huruf "E" berarti empty alias kosong. Intinya
sih, hal itu menandakan kalau bahan bakar di tangki akan habis dan kita harus segera mengisinya.

Meski terkesan benar, huruf ‘E’
sebenarnya bukan berarti empty melainkan "emergency". Itu berarti saat jarum mengarah ke huruf E, maka BBM kita sedang dalam kondisi darurat atau mengkhawatirkan, bukannya kosong ya, Millens.&nbsp;

Dalam kondisi emergency, bensin kita masih ada yang tersisa. Seberapa banyak sisanya? Ternyata, masih cukup
banyak kok, yaitu sekitar 10 sampai 15 persen dari kapasitas tangki bensin. Itu artinya mobil masih bisa kita kendarai dari jarak sekitar 20 sampai 80
km.&nbsp;

Meski masih ada sisa bensin, bukan berarti kita bisa
menyepelekannya. Ada baiknya kita segera membeli bensin di SPBU terdekat. Dengan begitu, kita nggak perlu was-was mencari tempat pengisian bahan bakar saat melakukan
perjalanan jauh.

Di banyak tempat, terkadang jarak satu SPBU dengan SPBU
lainnya bisa cukup jauh, kan? Selain itu, belum tentu kita bisa menemukan penjual
BBM eceran di pinggir jalan.

Jika membiarkan
bensin di tangki benar-benar habis, tentu saja mesin mobil akan mati. Jika hal ini sering terjadi, bagian katalik converter mobil kita akan rusak.
Kalau sudah begini, kita sendiri yang bakal repot, bukan?

Selain itu, berkendara dengan kondisi bensin yang sangat sedikit akan membuat endapan bensin di dalam tangki
bakal masuk ke bagian mesin. Hal ini ternyata bisa mempengaruhi sistem
injeksi dan akhirnya membuat mobil rentan mogok di tengah jalan.

Daripada terkena masalah selama
berkendara, sebaiknya segera isi bensin jika tandanya sudah menyentuh huruf E ya, Millens. (Det/IB09/E10)

Inibaru.id - Untuk tahu masih seberapa banyak Bahan Bakar Minyak (BBM)
kendaraan yang sedang berjalan, kita bisa melihat spidometer. Di dekat panel
kecepatan, ada panel indikator jumlah bensin kan?

Tertulis di situ ada huruf F di bagian atas dan E di bagian
bawah. Saat kita mengisi bensin hingga tangki penuh, maka indikator mengarah
pada huruf F yang berarti Full. Lalu saat jarum indikator mengarah ke huruf E,
apa maksudnya, ya?

Indikator BBM berada di huruf 'E' jika jumlah bensin di dalam tangki kendaraan hampir habis. Tapi benarkah huruf 'E' itu berarti empty yang artinya kosong?&nbsp;

Salah Kaprah Huruf 'E' pada Spidometer, Bukan Berarti Bensin Kosong&nbsp;

Pihak Corporate Secretary Petamina Patra Niga SH C&amp;T
Irto Ginting mengaku kalau pihaknya masih menentukan seperti apa kriteria pihak
yang berhak mendapatkan BBM Pertalite.

“Sesuai revisi Perpres 191, saat ini sedang difinalisasi
oleh para regulator,” ungkap Irto, Kamis (9/6/2022).

Satu hal yang pasti, dengan adanya aplikasi MyPertamina,
nantinya setiap pembeli harus meng-input
data dirinya. Di setiap akun pada aplikasi tersebut, ada ketentuan
pembelian BBM-nya. Jadi,
pihak Pertamina pun bisa memastikan siapa saja yang berhak membeli Pertalite
dan Solar atau yang nggak.

Di sisi lain, Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman menyebut
pembelian Pertalite MyPertamina nantinya juga bakal memakai teknologi QRIS.
Meski begitu, dia belum bisa memastikan seperti apa detail nantinya karena
masih dalam proses pematangan regulasi.

Omong-omong, berikut adalah cara untuk membeli Solar dan
Pertalite dengan MyPertamina. Simak baik-baik, ya.

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Pada ponsel pintar kamu, unduh saja aplikasi
Mypertamina di Google Play Store. Kalau kamu memakai ponsel iPhone,
mengunduhnya di App Store, ya?

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Kamu tinggal mengisi data diri atau melakukan
registrasi.

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Kalau sudah terbiasa melakukan transaksi cashless, bisa mengaktifkan LinkAja
untuk pembayaran.

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Nah, kalau kamu mau mengisi solar atau Pertalite
di SPBU Pertamina, tinggal menunjukkan QR Code yang ada pada aplikasinya.

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Untuk memastikan konfirmasi pembayaran, tinggal
klik tombol ‘Bayar’ di aplikasi.

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Setelah itu, kamu tinggal memasukkan PINK
LinkAja yang kamu punya. Jika sudah benar semua, tinggal klik ‘Continue’.

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Kamu bakal mendapatkan notifikasi berupa
transaksi membeli BBM sudah berhasil dilakukan.

Jadi, sudah siap Millens
membeli Solar dan Pertalite dengan MyPertamina? (Cnn/IB09/E05)

Inibaru.id – Selain
bakal membatasi penjualan Pertalite agar nggak dibeli oleh kendaraan mewah,
Pertamina juga mengeluarkan aturan lainnya, yaitu nantinya masyarakat harus
membeli BBM solar dan Pertalite dengan apliksai MyPertamina.

Ada asalan kuat mengapa kini kedua jenis BBM tersebut harus
dipakai dengan aplikasi, bukannya dengan cara manual seperti biasa. Hal ini
didasari oleh aturan pemerintah yang menjadikan Pertalite sebagai BBM penugasan
alias disubsidi. Alhasil, kuotanya juga sudah dipatok setiap tahunnya. Nah,
pemerintah pun pengin memastikan kalau pengguna Pertalite memang benar-benar
yang berhak mendapatkan subsidi.

Pemerintah nantinya bakal menerapkan aturan membeli Solar dan Pertalite dengan aplikasi MyPertamina. Seperti apa ya cara untuk menggunakannya?

Begini Cara Beli Solar dan Pertalite dengan MyPertamina

Jika kamu
memainkannya saat pengisian BBM sedang berlangsung, dikhawatirkan akan
menyebabkan munculnya bunga api. Memang, bunga api yang diproduksi ponsel
sangatlah kecil, yakni sekitar satu micron. Seringkali bunga api ini nggak
cukup kuat untuk memicu kobaran api dari uap bensin yang sedang diisi ke kendaraan.

Jika
sirkulasi udara SPBU sangatlah buruk, maka udara bisa-bisa sudah dipenuhi denan
uap bensin dan benzena. Jika hal ini terjadi, bunga api sekecil apapun bisa
saja memicu kebakaran atau ledakan. Karena alasan inilah sebaiknya kita nggak
memainkannya saat mengisi BBM.

Hal yang
sama berlaku jika kita memotret dengan memakai kilatan atau flash. Meski bisa membuat hasil tes
lebih ciamik, keberadaan flash ini bisa memicu munculnya sinar UV serta panas
berlebihan pada kamera yang menyebabkan kebakaran atau ledakan. Nggak hanya
kamera, kamera ponsel juga sebaiknya nggak kamu gunakan demi mencegah bencana
karena dinyalakan di tengah perjalanan.

Saat
mengisi BBM atau berada di lingkungan SPBU, kamu sebaiknya nggak merokok. Hal
ini disebabkan oleh percikan api dari rokok yang bisa saja memicu kebakaran
sewaktu-waktu. Selain itu, pastikan bahwa kamu sudah mematikan mesin saat
mengisi BBM. 

Meski terlihat sepele, hal ini sangat penting demi memicu gangguan
kelistrikan mobil yang akhirnya berujung pada kebakaran. (Gri/IB09/E05)

Inibaru.id – Meski pihak SPBU sudah memasang peringatan agar
kita nggak memainkan ponsel saat mengisi BBM, tetap saja banyak orang yang
mengabaikannya. Biasanya, mereka mengabaikannya karena berpikir jika ponsel
seharusnya nggak berbahaya bagi kondisi SPBU. Lantas, sebenarnya, apa sih
dampak yang bisa terjadi kalau kamu tetap memainkannya saat mengisi BBM?

Memang,
kasus ledakan atau kebakaran yang disebabkan oleh memainkan ponsel saat mengisi
kendaraan bermotor dengan BBM nggak selalu terjadi. Tapi, para ahli menyebut
kasus ini memang sangat mungkin terjadi. Hal ini disebabkan oleh frekuensi
tinggi dari jaringan ponsel, apalagi saat digunakan untuk berkirim pesan atau
menelepon.

Masih banyak orang menyepelekannya dan bermain ponsel saat mengisi BBM. Padahal, dampaknya bisa sangat fatal seperti sebagai berikut.

Ini Alasan Utama Mengapa Nggak Boleh Bermain Ponsel saat Mengisi BBM

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman pernah
mendengar pertanyaan ini. Nggak ingin membuat banyak orang penasaran, dia
memastikan bahwa di tiap tangki mobil BBM bisa diisi dengan beberapa jenis BBM.

“Jadi
begini, di dalam setiap tangki BBM itu ada sekat-sekatnya. Nah di setiap sekat
bisa diisi jenis BBM yang berbeda-beda,” terang Fajriyah pada Jumat
(18/12/2020).

Menariknya, ukuran tangki BBM memiliki daya tampung yang nggak selalu sama, lo.
Kamu pun bisa melihat mobil tangki BBM yang berukuran sedang dengan daya
tampung 8.000 liter. Sementara itu, truk tangki BBM berukuran besar biasa
membawa BBM sebanyak 40 ribu liter1

“Ada banyak
tujuan mengapa tangki dibikin beberapa sekat. Salah satunya menurunkan
guncangan cairan saat truk dijalankan. Selain itu, hal ini juga untuk
optimalisasi distribusi bahan bakar. Jadi, di dalam 1 truk bisa mengisi ulang
banyak jenis bahan bakar di SPBU tanpa khawatir bahan-bahan bakar ini akan
tercampur.

O ya, jenis BBM
yang diangkut dalam mobil tangki ini berbeda-beda, tergantung kebutuhan SPBU yang bakal dilalui. Jadi, semua SPBU sudah dijadwalkan pengisian ulangnya, Millens.&nbsp;

“Di dalam
satu tangki mobil BBM bisa saja ada 2 sampai 4 kompartemen. Nah, di setiap
kompatermen kapasitasnya bisa mencapai 8 kilo liter,” terang Unit Manager CR
&amp; CSR Pertamina Jawa bagian barat, Eko Kristiawan.

Jadi, sudah
tahu kan kalau tangki BBM ternyata bisa membawa sejumlah jenis BBM sekaligus, Millens? (Gri/IB09/E05)

Inibaru.id – Salah satu jenis mobil yang bisa kita temukan
setiap hari di jalanan Indonesia adalah mobil tangki bahan bakar minyak (BBM).
Mobil berjenis truk berukuran besar ini lumayan ditakuti karena dianggap mudah
terbakar. Padahal, biasanya gaya berkendaranya nggak ugal-ugalan dan cenderung kalem. Nah, ternyata, ada sebuah pertanyaan yang masih bikin penasaran warga
Indonesia terkait dengan truk tangki BBM ini, lo.

Pertanyaannya
sederhana. Di dalam satu tangki berukuran ribuan liter BBM ini, hanya ada satu
atau beberapa jenis BBM yang diangkut. Kalau memang ada beberapa, bagaimana cara
membagi dan kemudian mendistribusikannya ya?

Ada yang menganggap satu tangki mobil BBM hanya diisi satu jenis BBM. Sementara, ada yang menyebut tangki-tangki tersebut bisa dicampur banyak jenis BBM. Mana yang benar, ya?

Mobil Tangki BBM Hanya Bawa Satu atau Banyak Jenis Bahan Bakar Sih?

Jika
masyarakat bandel dan tetap datang ke tempat-tempat yang membuat mereka
berkerumun, tentu PSBB nggak akan berhasil. Virus corona pun tetap menyebar dan
memakan korban baru.

Soal
menekan laju penyebaran virus ternyata nggak hanya dipikirkan tenaga kesehatan
dan pemerintah, Millens. Realitanya,
banyak warganet yang mengeluarkan ide-ide yang brilian. Salah satunya adalah
akun Twitter @recehtapisayang yang mengunggah tangkapan layar unggahan akun
Instagram @rolldepan.

Unggahan
@rolldepan berupa ide untuk membuat PSBB sukses. Unggahan ini sangat out of the box dan cukup menarik, yakni
menutup SPBU agar masyarakat nggak bisa ke mana-mana akibat kendaraannya nggak
memiliki bahan bakar.

“Jika ingin PSBB berhasil, tidak usah tutup
mall, supermarket, restoran, atau pembatasan wilayah. Cukup tutup POM Bensin 14
hari saja,” tulis
akun @rolldepan.

Akun @recehtapisayang
menanggapinya dengan tulisan “iya juga sih.”
Warganet pun langsung membanjiri kolom komentar. Sayangnya, meski idenya
terlihat brilian, ada yang menyebut ide ini nggak cocok untuk kebutuhan
lainnya.

“Lha iya
terus suplai bahan pokok mau didorong make troli supermarket gitu dari
pelabuhan?” tulis akun @ariaaria26.

Selain
distribusi sembako yang bakal terganggu, ide ini dikhawatirkan akan memicu
penimbunan BBM di berbagai tempat. Banyak orang yang akhirnya mengambil untung
atau mencari celah agar pasokan bahan bakar tetap tersedia. Kita tahu sendiri
kan, Millens, warga negara +62 itu
cerdasnya bukan main kalau soal mencari cara alternatif.

Nah, kalau
menurut kamu, ide menutup POM Bensin agar PSBB berhasil ini sebenarnya bagus,
nggak sih? (Aku/IB09/E05)

Inibaru.id – Mulai hari ini, Senin (14/9/2020), pemerintah
DKI Jakarta menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Keputusan ini didasari oleh angka kasus Covid-19 di Ibu Kota yang semakin
mengkhawatirkan. Rencananya, PSBB bakal berlangsung selama dua minggu.

Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan agar PSBB berhasil menekan laju penyebaran
virus corona. Sebagai contoh, warga diminta untuk bekerja, belajar, dan
beribadah di rumah. Puluhan tempat wisata juga ditutup. Hanya, realitanya masih
ada banyak tempat yang berpotensi memicu kerumunan tetap buka seperti mal, swalayan, atau tempat makan.

Warganet menyarankan POM Bensin ditutup selama PSBB sehingga warga nggak punya bahan bakar untuk pergi keluar. Ide ini brilian nggak ya kira-kira?

Warganet Sarankan Tutup SPBU Biar PSBB Sukses, Ide Brilian Nggak Nih?

Aturan yang dikeluarkan KLHK menyebutkan bahwa jenis bahan minyak yang masuk dalam klasifikasi ramah lingkungan adalah yang memiliki spesifikasi minimal RON 91 dengan kandungan sulfur maksimal 50 particle per million. Sementara BBM mesin diesel, batas terendahnya adalah Cetane Number 51.

Sayangnya, tiga produk yang dijual Pertamina memiliki klasifikasi di bawah dari aturan tersebut, yaitu Pertalite dengan RON 90, Premium RON 88, dan Solar CN 48. Ketiga produk ini memiliki harga lebih murah dan cenderung diminati banyak orang.

Nicke juga mengatakan bahwa pihaknya masih terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat mengenai hal tersebut. Menurutnya, keputusan untuk menghentikan penjualan Pertalite dan Premium harus dipertimbangkan secara matang mengingat hal ini memberikan pengaruh besar pada harga jual BBM sekaligus daya beli masyarakat.

Meski demikian, pihak Pertamina akan terus mendorong masyarakat untuk menggunakan BBM ramah lingkungan.

"Jadi, kami akan dorong ke arah produk yang lebih bagus. Feasibility BBM ramah lingkungan bakal kami tambah, untuk kebaikan anak dan cucu kita ke depannya,” pungkas Nicke.

Bagaimana, Millens? Sudah siap beralih ke BBM yang lebih ramah lingkungan atau berharap produk murah seperti Premium dan Pertalite masih akan tetap dijual Pertamina, nih? (Pik/MG27/E07)

Inibaru.id - Belakangan ini, kabar bahwa bahan bakar jenis Premium dan Pertalite nggak akan dijual kembali oleh PT Pertamina (Persero) menjadi perbincangan hangat masyarakat. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pun angkat bicara demi meluruskannya.

Keputusan untuk menghapus dua jenis bahan bakar yang masih menjadi pilihan utama masyarakat ini memang menjadi hal yang dipertimbangkan masyarakat. Hal ini didasari oleh pembahasan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK lewat keputusan nomor 20 tahun 2017 mengenai batas aman penggunaan bahan bakar berdasarkan research octane number atau RON.

"Ada regulasi KLHK, yang menetapkan bahwa untuk menjaga polusi udara, ada batasan di RON berapa, di kadar emisi berapa. Jadi, nanti yang kami prioritaskan adalah produk yang ramah lingkungan," ujar Nicke pada Selasa (17/6/2020)

Masyarakat kembali dihebohkan dengan isu PT Pertamina (Persero) berencana untuk menghentikan penjualan bahan bakar jenis Premium dan Pertalite. Apakah isu ini memang benar? Yuk simak fakta-faktanya!

Benarkah Pertamina Akan Berhenti Jual Premium dan Pertalite?

Inibaru.id &ndash; PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek) memastikan layanan Blackberry Messenger (BBM) di Indonesia akan tutup per 31 Mei 2019. BBM yang diakhiri layanannya adalah aplikasi versi consumer. Sementara itu, BBM Enterprise (BBMe) yang bisa diunduh pengguna Android dan iOS masih bisa dinikmati pengguna gawai.
Laman CNN Indonesia, Kamis (18/4/2019) menulis, Chief Marketing Officer Blackberry Mark Wilson mengaku menghormati keputusan penutupan layanan BBM ini.
&ldquo;Kami menghormati keputusan Emtek, walau sebenarnya kami kecewa dengan pertumbuhan platform yang tidak sesuai dengan yang ditargetkan,&rdquo; ucap Wilson.
BBM lahir pada 1 Agustus 2005 silam. Di awal kemunculannya, BBM sangat digandrungi kaum milenial. Bahkan, BBM dianggap sebagai "identitas" anak gaul saking terkenalnya aplikasi ini. Setelah itu, aplikasi ini mengalami perkembangan yang signifikan dengan ditambahkannya beberapa fitur yang memudahkan penggunanya. Sebagai contoh, pada 2009 BBM mengeluarkan fitur PIN Barcode Scanning dan GPS. Dua tahun kemudian, yakni pada 2011, BBM mengeluarkan BBM 6 and Connected Apps serta BBM Music.
Pada 2012, BBM 7 dirilis yang dilengkapi dengan fitur BBM Voice. Di tahun ini juga muncul fitur The Dictionary. Setahun setelahnya, BBM mengeluarkan fitur BBM Channels dan kemudian bisa digunakan di berbagai macam platform (BBM Goes Cross Platform).
Tahun 2014, BBM Meetings dan BBM Stickers keluar. Setahun kemudian, BBM menyebut aplikasinya bisa dipakai pengguna Android dan telah dikunjungi 1 miliar pengguna. Di tahun 2015 ini juga disebutkan BBM telah diunduh 100 juta kali di Google Play sehingga membuat penyedia merilis design update yang sesuai dengan kebutuhan pengguna Android. Di usianya yang mencapai 10 tahun tersebut, BBM juga memperkenalkan Private Chat.
Sayang, sejak 2015 pula pengguna aktif BBM cenderung semakin menurun karena kalah populer dari aplikasi pesan instan lain seperti WhatsApp atau LINE. BBM pun semakin meredup hingga akhirnya bakal ditutup pada 31 Mei mendatang.
Millens bakal kangen fitur BBM apa saja, nih? (IB09/E04)

Blackberry Messenger awalnya dikenalkan kaum milenial dan menjadi terkenal sampai menjadi "identitas anak gaul". Namun, kini aplikasi itu menemui kepunahannya.

BBM: Dikenalkan Sekaligus Ditinggalkan Milenial

Inibaru.id &ndash; Blackberry Messenger atau yang lebih dikenal dengan sebutan BBM secara resmi akan ditutup di Indonesia pada 31 Mei mendatang. Penutupan ini didasari karena BBM nggak lagi mampu bersaing dengan aplikasi pesan instan lainnya seperti WhatsApp serta LINE.
Secara resmi, BBM mengumumkan pesan terakhir kepada para pengguna. Dalam pesan ini, BBM menulis &ldquo;Time to Say GOOD BYE&rdquo;.
&ldquo;BBM akan berhenti beroperasi di Indonesia pada 31 Mei 2019. Terima kasih karena sudah menjadi bagian dari perjalanan BBM di Indonesia,&rdquo; tulis pesan tersebut.
Tiga tahun lalu, BBM sebenarnya sempat berusaha untuk memperbarui aplikasinya agar mampu bersaing dengan aplikasi pesan instan lainnya. Sayang, hal ini nggak menolong sama sekali. Kiprah BBM pun semakin meredup dan ditinggalkan generasi milenial di Indonesia.
Lahir pada 2005, BBM awalnya menjadi primadona pengguna gawai karena bisa menyediakan sarana pengiriman pesan tanpa pulsa. Hal ini bahkan mampu mendongkrak penjualan ponsel Blackberry dengan signifikan. Namun, waktu itu aplikasi ini hanya bisa digunakan secara eksklusif pada ponsel Blackberry saja sehingga membuat peminatnya semakin menurun. Kebijakan itu sempat diubah dengan tersedianya BBM bagi pengguna Android dan iOS tapi tampaknya usaha ini nggak berimbas terlalu banyak.
Alasan lain mengapa BBM semakin meredup adalah harga ponsel yang mahal, spesifikasi yang cenderung monoton, serta aplikasi yang sering hang. Ditambah dengan munculnya aplikasi pesan instan lain yang lebih baik seperti WhatsApp dan LINE, BBM pun dilihat sebagai aplikasi yang ketinggalan zaman.
Berbagai hal ini membuat saham Blackberry anjlok dengan drastis. Mau nggaj mau perusahaan pun harus melakukan tindakan demi bisa bertahan. Salah satu tindakan tersebut adalah dengan menutup aplikasi BBM.
Ada kenangan manis yang dimiliki Millens saat memakai BBM nggak, nih? (IB09/E 04)

BBM nggak lagi mampu bersaing dengan WhatsApp, LINE dan aplikasi pesan instan lainnya. Mereka pun memilih untuk undur diri pada 31 Mei 2019 mendatang.