Inibaru.id – Teknologi memungkinkan ragam kuliner di Indonesia dikenal masyarakat luas, bahkan hingga diekspor ke pelbagai belahan bumi. Makanan yang karena alasan kedaluarsa semula hanya dinikmati masyarakat setempat atau wisatawan yang kebetulan mampir, kini mulai dikenal luas berkat teknologi.
Setelah mi ongklok khas Wonowobo dibuat versi mi instan, inovasi kini juga dilakukan pada satai ambal dari Kebumen. Titin Agustin adalah penggagasnya. Agar mudah dipasarkan, perempuan asli Kebumen itu menciptakan produk satai ambal dalam kemasan.
Proses vakum dan kemasan khusus yang digunakan untuk sate ini menjamin kualitas serta menjadikannya tahan lama. (widodogroho.com)
Dilansir dari Viva (25/10/2018), satai ambal dalam kemasan ini mulai dirintis pada 2015 dan diklaim Titin sebagai satai kemasan pertama dari Indonesia. Dia berpromosi, produk bernama Sate Ambal itu bisa dijadikan sebagai oleh-oleh karena memiliki rentang masa kedaluarsa lumayan panjang.
Untuk menjadikannya tahan lama, Titin memanfaatkan teknologi vakum. Dia juga mengemas satai dalam empat layer.
Soal rasa, jangan ditanya! Bumbu rempah yang digunakan untuk satai kemasan ini diambil dari rempah asli Kebumen yang dijamin tidak akan mengubah cita rasa asli dari satai ambal pada umumnya.
Ragam
packaging
sate ambal yang didasarkan pada jumlah isi. (bambangirwantoripto.com)
Titin juga memasrikan bahwa produk buatannya cukup aman dan halal lantaran telah melalui sertifikasi BPOM dan MUI. Oya, seporsi Sate Ambal kemasan dibanderol seharga Rp 30 ribu hingga sekitar Rp 60 ribuan. Ada dua versi yang bisa kamu pilih, yakni porsi 10 tusuk atau 20 tusuk.
Nah, kalau kamu ngidam satai asal Kebumen yang menggunakan bumbu dari olahan tempe itu, tak perlu jauh-jauh menyambangi Kebumen di pantai selatan. Cukup manfaatkan media sosial atau toko daring, keinginanmu bakal terpenuhi! (IB23/E03)