inibaru indonesia logo
Beranda
Pasar Kreatif
Pemilik Warteg: Harga Bahan Pokok Sudah Melebihi Batas Wajar!
Selasa, 23 Agu 2022 08:00
Penulis:
Siti Khatijah
Siti Khatijah
Bagikan:
Himpunan Pedagang Warteg Indonesia merasa keberatan dengan melambungnya harga bahan pokok di pasar. (MI/Pius Erlangga)

Himpunan Pedagang Warteg Indonesia merasa keberatan dengan melambungnya harga bahan pokok di pasar. (MI/Pius Erlangga)

Harga bahan pokok yang semakin tinggi nggak cuma memberatkan rumah tangga, tapi juga pemilik warteg yang sehari-hari menjual masakan siap konsumsi.

Inibaru.id - Melambungnya harga kebutuhan pokok nggak cuma meresahkan kita yang sehari-hari memasak di dapur sendiri, Millens. Para pedagang warteg yang terkenal menjual masakan jadi dengan harga miring juga menjerit melihat harga bahan baku di pasar.

Himpunan Pedagang Warteg Indonesia bereaksi pada tingginya harga bahan mentah mulai dari cabai, telur, daging ayam, sayur-sayuran, hingga gas. Sang ketua komunitas yang beranggotakan lebih dari 20 ribu pedagang, Rojikun Manggala mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok sudah melebihi batas wajar. Bahkan, katanya, kenaikan sudah pada taraf memberatkan pedagang.

Harga cabai melambung hingga empat kali lipat. Harga normal cabai sebelum mengalami kenaikan berada di kisaran Rp 25 ribu. Lalu, harga bumbu pemberi rasa pedas pada masakan Indonesia itu sempat mencapai Rp 100 ribu per kilogram.

Menjadi kendala besar berjalannya bisnis warteg, Himpunan Pedagang Warteg Indonesia mendesak Pemerintah Indonesia agar menstabilkan harga kebutuhan pokok.

“Harapan kami tentu pemerintah dapat menstabilkan harga dari yang tinggi menuju harga normal,” pinta Rojikun.

Mengurangi Porsi

Selama kenaikan harga, para pedagang mengaku menyiasatinya dengan mengurangi porsi per piring.(MI/Antara)
Selama kenaikan harga, para pedagang mengaku menyiasatinya dengan mengurangi porsi per piring.(MI/Antara)

Naiknya harga bahan baku di pasar membuat para pedagang warteg memutar otak agar warungnya tetap ramai pengunjung. Selama kenaikan harga, para pedagang mengaku menyiasatinya dengan mengurangi porsi per piring. Siasat tersebut mereka lakukan lantaran nggak pengin kehilangan pelanggan jika menaikkan harga makanan.

Oya, perlu kamu tahu, kendati belakangan kita mungkin sudah mendengar harga cabai di pasar mulai melandai, sejumlah bahan makanan lain justru melonjak naik. Harga bahan yang mulai meroket antara lain telur ayam, daging sapi, hingga gas LPG.

FYI, per Agustus 2022 harga telur ayam menyentuh Rp 31 ribu per kilogram, sedangkan daging sapi mencapai Rp 130 ribu per kilogram. Harga gas LPG malah lebih dulu naik. Per Juli 2022 harga LPG 12 kilogram menyentuh Rp 213 ribu hingga Rp 270 ribu.

Ya, begitulah kondisi pasar dan dapur sebagian besar masyarakat Indonesia, Millens.

So, meski nggak perlu merogoh kocek lebih dalam, jangan kaget kalau porsi makanan yang kamu pesan di warteg nggak sebanyak biasanya ya! Ehm, hitung-hitung diet deh! Ha-ha. (Medcom/IB20/E03)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved