Inibaru.id – Baru-baru ini netizen dikejutkan dengan bisnis larva atau maggot yang omzetnya bisa belasan juta rupiah tiap bulannya. Nggak heran banyak yang turut mengulik tentang bisnis yang mengembangbiakkan hewan satu ini menjadi peluang baru.
Maggot merupakan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) dengan nama latin Hermetia illucens. Rahman, warga RT 015/004 Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur menggeluti bisnis ini hingga beromzet Rp 12 juta dalam sebulan.
“Alhamdulillah sekarang dalam sebulan saya sudah bisa menghasilkan Rp12 juta, itu hanya dari penjualan maggot saja,” ungkapnya.
Butuh Modal yang Sedikit
Pemuda ini memulai usahanya pada Agustus tahun lalu saat ekonominya terguncang akibat pandemi. Tiap 100 gram maggot kering bisa dijualnya seharga Rp 20.000 hingga Rp 30.000. Selain itu, budidayanya juga murah dan mudah. Nggak heran usaha ini kini tengah dilirik bayak orang.
Rahman juga mengaku bahwa budidaya maggot juga bisa menjadi solusi mengurangi sampah organik di Kota Bekasi. Karena sejak masih berwujud telur lalat, maggot membutuhkan sampah organik untuk tumbuh hingga nanti siap dipanen.
Budidaya maggot ini juga mudah dan nggak perlu teknik khusus, lo. Selain itu, budidaya maggot cocok untuk usaha sampingan karena nggak menyita waktu. Maggot nggak perlu sering dikontrol. Para pembudidaya hanya perlu menganbil sampah organik rumah tangga sebagai pakan maggot.
Oh ya, lahan yang dibutuhkan untuk budidaya maggot juga bisa menyesuaikan. Namun meski usaha dan modal serbaminimal, budidaya maggot dapat menghasilkan pendapatan yang lumayan besar lo.
Perbedaan dengan Larva Lain
Berbeda dengan lalat hitam, maggot jenis Black Soldier Fly (BSF) ini diketahui nggak menimbulkan bau busuk. Meski dikelompokkan sebagai lalat, BSF nggak hinggap di sampah dan nggak membawa penyakit. Jadi, aman saja kalau mau pegang.
Pemanfaatan maggot yaitu sebagai pakan ikan konsumsi dan ungags. Harganya yang terjangkau diyakini dapat menggairahkan budidaya ikan juga. Selain itu, maggot juga diyakini dapat meningkatkan bobot ternak secara cepat.
Sekitar 750 kg maggot BSF mampu mengurai sekitar 2 ton sampah organik hanya dalam kurun waktu 2-3 minggu. Menurut Rahman, maggot punya kemampuan mengurai sampah organik satu hingga lima kali lipat bobot tubuhnya selama 24 jam. Setelah mati, bangkainya digunakan sebagai pakan ternak.
"Maggot mampu mengubah material organik menjadi biomassanya. Beda dengan jenis lalat biasa karena larva yang dihasilkan bukan larva yang menjadi medium penularan penyakit," beber Rahman.
Nggak heran usaha Rahman ini mendapat pujian dari Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono. Bahkan Rahman diminta untuk memberikan pelatihan budidaya maggot pada masyarakat luas agar turut sukses seperti dirinya.
Kamu sendiri tertarik untuk budidaya maggot juga, Millens? (Kom/IB27/E05)