Inibaru.id – Kamu barangkali paham bahwa kayu jati memiliki nilai jual yang tinggi karena keawetannya. Tapi, kalau kayu jati digunakan untuk membuat meja, kursi, atau kusen, kira-kira bonggol kayunya diapakan, ya? Nah, di tangan Jiono dan para pengrajin lain di Ngawi, Jawa Timur, bonggol kayu jati disulap menjadi beragam benda unik.
Bahan baku bonggol jati merupakan limbah sisa milik Perhutani. Tetapi, para pengrajin di Dusun Ngubalan, Desa Banjarbanggi tersebut membeli bonggol jati tersebut dari lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) yang bekerja sama dengan Perhutani.
“Bonggol jati ini merupakan bahan baku dari Perhutani dan termasuk limbah yang tidak bisa dikelola oleh Perhutani,” ujar Jiono, seperti ditulis Tribunnews.com (11/8/2018).
Perlu kamu tahu, ada sekitar 30 pengrajin di Dusun Ngubalan tersebut. Mereka tergabung dalam usaha dagang (UD) Kusuma Jati yang berdiri sejak 2007. Dari UD Kusuma Jati, kerajinan bonggol tersebut pun sudah dipasarkan hingga ke Solo, Klaten, Jepara, Yogyakarta, dan Bali.
Berbagai kerajinan dari bonggol jati. (Tribunnews.com)
Para pengrajin di dusun tersebut mengolah bonggol kayu jati menjadi frame foto, pohon natal, patung, tempat air mineral, dan beragam kerajinan lainnya sesuai permintaan dan minat pasar. Lama pengerjaannya pun variatif. Untuk membuat patung atau hiasan kecil, waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 15 menit.
Lantas, berapa harganya? Terjangkau, kok, Millens! Kamu hanya perlu merogoh kocek Rp65 ribu hingga Rp17 juta, bergantung pada ukuran dan tingkat kesulitan.
Oya, selain memasarkan produk secara langsung, UD Kusuma Jati juga mengikuti pameran di berbagai daerah untuk memperkenalkan produk buatan mereka, lo. Mereka juga sempat mengikuti pameran di Jateng Smesco Expo 2018 pada Agustus lalu.
Well, kamu juga tertarik untuk memiliki kerajinan dari bonggol kayu jati seperti ini, nggak, nih? He-he. (IB08/E05)