Inibaru.id – Dataran tinggi Dieng merupakan destinasi wisata yang populer di Jawa Tengah. Meski kerap menjadi tujuan wisatawan, ini bukan berarti masyarakat di sana nggak mengembangkan bidang lain untuk menggerakkan perekonomian wilayah.
Jika kamu sedang berlibur di Dieng dan melintasi padang rumput, mungkin kamu akan menjumpai domba-domba berpostur besar. Nah, dari domba-domba itulah sebagian warga mendapatkan penghasilan.
Dibandingkan jenis domba lainnya, domba texel memang berbulu lebih tebal. Domba ini hanya bisa kamu jumpai di Dieng serta wilayah sekitar Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Cuaca dan iklim Dieng yang dingin rupanya menjadi faktor mengapa domba texel hanya bisa dikembangbiakkan di sana.
Jika diamati dari jarak dekat, domba yang berasal dari Pulau Texel ini memiliki bulu putih yang keriting. Duh, duh, lucu ya!
Bulunya yang tebal biasanya diolah menjadi benang wol. (Etawanngalam)
Di negara asalnya, bulu-bulu ini dicukur setiap beberapa bulan untuk diolah menjadi benang wol. Melihat potensinya, pemerintah kemudian mendatangkan 500 ekor domba texel pada 1955 untuk diternakkan di beberapa wilayah yakni Tawangmangu, Baturaden, dan Jawa Timur.
Sayang, di wilayah-wilayah tersebut, domba ini nggak bisa berkembang. Pada 1957, Dinas Peternakan Wonosobo kemudian berinisiatif mengembangkan domba texel di wilayahnya. Nggak disangka, hewan ini bisa berkembang-biak dengan baik dengan baik di sana.
Kamu yang tertarik beternak domba texel mungkin mulai sekarang perlu mempertimbangkan Wonosobo sebagai tempat tinggalmu. Jika bisa merawatnya dengan baik, domba ini tentu menjadi komoditas yang menjanjikan.
Selain beternak, jangan ragu untuk jadi petani juga supaya pariwisata di sana semakin berkembang ya! (IB15/E03)