Inibaru.id - Semenjak virus corona menyebar di Indonesia, produk yang laris manis di online shop juga berubah. Dulu, barang yang paling dicari konsumen saat berbelanja online adalah produk fashion, buku, peralatan make-up, produk skincare, elektronik dan lain-lain. Kini, produk yang banyak dicari berupa masker, health care seperti vitamin, dan bahan makanan.
Nggak hanya di sisi pembeli, perubahan juga terjadi di sisi penjual atau produsen. Hal inilah yang dialami oleh Jilbab Zahara. Awalnya, online shop ini menjual produk pakaian wanita dan jilbab. Setelah corona mewabah, Jilbab Zahara kini juga menjual masker, hand sanitizer dan APD.
Saya bertemu dengan Nanik pada Selasa (7/4/2020). Pemilik Jilbab Zahara ini mengaku sempat pusing dengan menurunnya permintaan produk pakaian dan jilbab. Dia pun memutar otak mencari produk yang masih laku dalam situasi seperti ini.
“Saat seperti ini, orang lebih memilih membeli barang yang mereka butuhkan. Kayak masker, alat pelindung diri dan kebutuhan pokok. Nggak mikir beli baju baru,” ujar Nanik.
Melihat banyak admin pemasarannya yang sepi pesanan, Nanik pun memikirkan cara lain agar para karyawannya tetap bisa bekerja.
“Kan kasihan karyawan kalau sepi orderan,” ungkapnya.
Nanik pun memutuskan untuk ikut menjual masker. Tercatat, ada empat konveksi yang memasok masker ke tokonya. Dalam satu hari, dia mampu menjual 2.000 buah masker. Hal ini membuat konveksi yang memasok masker ke tempatnya kewalahan memenuhi permintaan pelanggan Jilbab Zahara.
Selain masker, dia juga menjual alat pelindung diri (APD) yang dibutuhkan instansi kesehatan, bidan desa, serta rumah sakit. APD sangat dibutuhkan tenaga medis agar nggak tertular virus corona saat menjalankan tugasnya. Harga APD yang dipatok Nanik adalah Rp 75 ribu per buah.
Dalam sehari, Nanik mampu menjual APD sebanyak 200 buah. Bahkan, baru-baru ini Nanik mendapatkan pesanan 350 buah APD dari sebuah instansi kesehatan di Solo. Hanya, karena jumlah penjahit terbatas, Nanik baru bisa mengirim 200 APD. Sisa permintaan akan segera diselesaikan.
Nggak lupa, upaya preventif juga dilakukan di toko fisik Jilbab Zahara. Penyemprotan disinfekten rutin dilakukan. Kurir pengantar barang yang datang juga disemprot disinfektan sebelum masuk toko. Nanik juga mengimbau karyawannya untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan, sering cuci tangan, serta selalu menggunakan masker.
Kalau menurut kamu, keputusan Nanik untuk banting setir menyediakan masker dan alat kesehatan lainnya ini cerdas, nggak Millens? (Rafida Azzundhani/E07)