inibaru indonesia logo
Beranda
Kulinary
Soto Kadipiro I; Cita Rasa Nendang, Dijual secara Manual
Minggu, 31 Des 2023 17:16
Penulis:
Bagikan:
Filosofi unik Soto Kadipiro I. (Nagantour)

Filosofi unik Soto Kadipiro I. (Nagantour)

Kalau makan di Soto Kadipiro I, pastikan bawa uang tunai karena warungnya nggak menyediakan QRIS atau mesin EDC. Menariknya, pengelola warungnya bakal menghitung uang yang kamu bayar secara manual, tanpa kalkulator, lo.

Inibaru.id – Di musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) seperti sekarang ini, kota-kota yang jadi tujuan wisata seperti Yogyakarta penuh sesak dengan orang-orang dari luar kota. Hal ini membuat sejumlah tempat makan legendaris seperti Soto Kadipiro I pun dijejali dengan mereka yang pengin wisata kuliner.

Lokasi warung soto ini bisa berada di Jalan Wates Nomor 33, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. Untuk bisa menikmati soto legendaris yang sudah eksis sejak 1928 ini, pengunjung harus menyiapkan uang tunai. Yap, di sana kamu nggak bakal diperbolehkan membayar dengan kartu kredit atau bahkan memakai QRIS. Padahal, di cabang-cabang Soto Kadipiro lainnya, alat pembayaran non-tunai sudah tersedia.

“Khusus di sini, kami nggak menyediakan mesin EDC. QRIS juga nggak ada. Intinya, kalau bayar harus pakai uang tunai, nggak boleh transfer-transferan,” ungkap sang pengelola Hendy Suharli sebagaimana dilansir dari Kumparan, Kamis (28/12/2023).

Mengapa Hendy nggak mau memakai alat pembayaran non-tunai? Hendy sempat berkelakar kalau dia nggak pengin bank mendapatkan keuntungan dari biaya administrasi pembayaran tersebut. Selain itu, trik ini membuat soto Kadipiro I jadi punya ciri khas tersendiri.

“Jadi kalau ada orang tanya makan di Soto Kadipiro yang mana? Bisa bilang yang nggak ada QRIS-nya,” jelasnya.

Lebih dari itu, Hendy juga lebih suka mengurus uang secara tunai sehingga jika ada orang miskin yang datang untuk minta sedekah, dia nggak perlu ambil pusing untuk memberikan uang. Hal ini tentu nggak akan terjadi jika transaksi di warung tersebut sudah non tunai semua, bukan?

Yang menarik, Hendy juga nggak pernah memakai kalkulator saat pelanggan datang untuk membayar. Dia hanya memakai coretan kertas untuk menghitungnya. Alasannya, dia nggak pengin otaknya tumpul karena nggak dipakai menghitung secara manual.

Nggak Mau Buka Cabang di Luar DIY

Hendy Suharli, pengelola Soto Kadipiro I. (Kumparan/Arif UT)
Hendy Suharli, pengelola Soto Kadipiro I. (Kumparan/Arif UT)

Selain berprinsip nggak menerima pembayaran non-tunai dan nggak memakai kalkulator, Hendy mengungkap ciri khas lain. Meski dikenal legendaris dan kini sudah membuka 17 cabang di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, mereka belum terpikir untuk membuka cabang di luar DIY. Padahal, sudah banyak pelanggan yang menyarankannya karena cita rasa soto di sana enak dan pasti bakal laris-manis jika dibuka di luar daerah, termasuk di Ibu Kota.

“Sudah banyak yang menyarankan buka di Jakarta. Tapi saya dan saudara-saudara memutuskan untuk tetap di DIY saja. Jadi, kalau orang-orang kangen Soto Kadipiro, ya harus ke Jogja. Biar kita di sini saja, biar ada alasan orang-orang datang ke Jogja,” ungkap Hendy.

Asal kamu tahu saja, selain di wilayah di sekitar Kota Yogyakarta, cabang terjauh Soto Kadipiro dari pusat kota Jogja adalah di Pengasih dan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo. Menariknya, meski jarak antarcabang nggak begitu jauh, semua warungnya selalu dipenuhi pembeli, khususnya pada musim liburan seperti sekarang.

Hm, menarik banget ya cerita tentang Soto Kadipiro ini. Kamu suka mampir ke sana nggak kalau lagi ke Jogja, Millens? (Arie Widodo/E05)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved