inibaru indonesia logo
Beranda
Kulinary
Nggak Memakai Daging Anjing, Kok Namanya Hot Dog?
Selasa, 8 Sep 2020 11:38
Penulis:
Inibaru Indonesia
Inibaru Indonesia
Bagikan:
Hot Dog punya sejarah panjang, termasuk tentang namanya yang sangat unik itu. (Shutterstock)<br>

Hot Dog punya sejarah panjang, termasuk tentang namanya yang sangat unik itu. (Shutterstock)<br>

Hot Dog yang merupakan jajanan berupa sosis yang dijepit roti ini nggak memakai daging anjing. Hanya, kok bisa ya namanya seperti itu? Ternyata, sejarahnya, panjang, Millens. Yuk, simak!<br>

Inibaru.id - Millens suka nggak dengan jajanan Hot Dog? Jajanan yang berupa sosis yang dikombinasikan dengan roti ini memang enak dan mengenyangkan. Hanya, pernah terpikir nggak kalau namanya cukup aneh. Meski artinya adalah 'anjing panas', jajanan ini nggak memakai bahan daging anjing, lo. Lantas, dari mana ya asalnya?

Awal mula kemunculan Hot Dog terkait dengan munculnya sosis jenis baru pada tahun 1852. Sosis ini diprakarsai oleh serikat pembuat sosis di Kota Frankfurt, Jerman. Bentuknya lebih panjang dan agak langsing. Sosis ini dibuat dari daging cincang yang sebelumnya sudah diberi rempah-rempah lalu diasapi.

Kebetulan, salah satu pembuat sosis tersebut punya seekor anjing berjenis tekel/taker (dachshund). Terinspirasi anjingnya, akhirnya dia meminta teman-temannya agar membuat sosis yang memiliki bentuk melengkung seperti badan anjing tekel.

Sosis ini sangat populer hingga diekspor ke Amerika Serikat. Hanya, banyak warga Amerika yang kesulitan melafalkan nama asli dari sosis Frankfurter. Beberapa sebutan lain pun akhirnya muncul untuk sosis tersebut seperti Frank's, Wiener, dan Lauvlain.

Salah seorang penjual dari Frankfurt bernama Frank Feltman yang hijrah ke Pulau Coney, Amerika Serikat, membuat makanan baru dari sosis berbentuk badan anjing tekel ini dengan menjepitnya dengan roti.

Bentuk badan anjing tekel yang melengkung jadi inspirasi munculnya nama sosis yang dijadikan Hot Dog. (Flickr/

MarkScottAustinTX)
Bentuk badan anjing tekel yang melengkung jadi inspirasi munculnya nama sosis yang dijadikan Hot Dog. (Flickr/ MarkScottAustinTX)

Saat itu, dia terpikir untuk menjepit sosis dengan roti agar pembeli nggak membutuhkan piring saat memakannya meski sosis masih panas karena baru diolah. Pada makanan tersebut, juga diberi tambahan mustard (krim warna kuning) serta asinan kol.

Menariknya, nama makanan ini pertama kali adalah Frankfurt Sandwiches. Hanya, orang Amerika yang kadung mengenal sosis ini dengan bentuk seperti badan anjing pun akhirnya terbiasa menyebutnya dengan "Hot Dog."

Versi Lain, Hot Dog Terinspirasi dari Teriakan Penjual

Di New York, ada pengusaha sosis sejenis lainnya yang bernama Harry Stevens. Ia menyuruh karyawannya untuk menjajakan sosis Frankfurt ini di setiap pertandingan bisbol sambil meneriakkan kalimat 'red-hot dachshund sausages!' yang artinya 'sosis anjing tekel yang merah dan panas'.

Nama hot dog diduga terinspirasi dari bentuk sosis yang mirip anjing. (Flickr/Daryn Nakhuda)
Nama hot dog diduga terinspirasi dari bentuk sosis yang mirip anjing. (Flickr/Daryn Nakhuda)

Teriakan itu didengar oleh seorang pelukis kartun ternama bernama Ted Dorgan .Dari kejadian itu, Dorgan terinspirasi untuk menggambar seekor anjing tekel yang berlumur monster dan dijepit dengan roti.

Karena kata 'Dachshund' sulit diucapkan oleh orang Amerika, gambar itu pun kemudian diberi nama 'Hot Dog' yang artinya anjing panas. Hasil karya Dorgan tadi dimuat di berbagai media dan para pembacanya menganggap gambar itu lucu. Semenjak itu, sebutan Hot Dog untuk makanan tersebut pun semakin terkenal.

Meskipun sosis Frank's atau Dachschund Frankfurter itu berasal dari Jerman, tapi Hot Dog menjadi populer di Amerika Serikat. Saat ini, setiap tahun ada 17 miliar Hot Dog yang dibuat di negara adidaya tersebut.

Jadi, sudah tahu kan alasan mengapa namanya adalah Hot Dog, Millens? (Bob/IB28/E07)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved