inibaru indonesia logo
Beranda
Kulinary
Mencicipi Tahu Kupat Bu Endang Pluneng yang Melegenda Sejak 1985
Kamis, 14 Nov 2024 12:29
Penulis:
Bagikan:
Tahu Kupat Bu Endang Pluneng sudah melegenda sejak 1985. (Radarsolo/Angga Purendra)

Tahu Kupat Bu Endang Pluneng sudah melegenda sejak 1985. (Radarsolo/Angga Purendra)

Sejak eksis pada 1985, Tahu Kupat Bu Endang Pluneng memiliki keistimewaan cita rasa yang sama hingga sekarang.

Inibaru.id – Kepikiran nggak seperti apa kelezatan tahu kupat khas Klaten yang bersanding dengan hangatnya teh poci? Kamu bisa lo mencicipi keduanya jika mampir di Tahu Kupat Bu Endang Pluneng, Millens. Seperti apa ya keistimewaan kuliner yang ada di sana?

Tahu Kupat Bu Endang Pluneng bisa kamu jumpai di Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum. Tepatnya sekitar 6 kilometer ke arah barat dari Alun-Alun Klaten. Meski nggak jauh dari pusat kota, lokasi tempat makan ini ada di kawasan pedesaan yang asri dan hanya berjarak sekitar 400 meter dari Umbul Pluneng.

Pengelola warung ini, Lestari, adalah generasi ketiga dari keluarganya yang mengurus tempat makan yang sudah eksis sejak 1985. Layaknya generasi sebelumnya, perempuan yang kini berusia 50 tahun tersebut setia mempertahankan resep kupat tahu yang diwariskan kepadanya. Makanya, cita rasa kupat tahu di sini nggak berubah sejak kali pertama tempat makan tersebut buka.

“Yang kali pertama jualan itu Mbah Trimo pada 1985 di daerah Gondang. Pas pertama buka warungnya di sawah. Setelah itu diteruskan ke Bu Endang. Saya menggantikan Bu Endang yang sudah lanjut usia,” ucap Lestari sebagaimana dilansir dari Radarsolo, Sabtu (21/9/2024).

Lestari mengaku mengetahui resep yang diturunkan Mbah Trimo karena sudah ikut membantu jualan tahu kupat di warung tersebut. Makanya, rasanya nggak berubah sejak dulu.

Warung Tahu Kupat Bu Endang ada di pinggir sawah. (Google Street View)
Warung Tahu Kupat Bu Endang ada di pinggir sawah. (Google Street View)

“Di setiap porsi tahu kupat yang saya buat, ada ketupat, tahu goreng, kubis, kecambah, seledri, dan bawang goreng yang disiram dengan kuah khusus dari gula jawa dengan tingkat kekentalan yang pas. Makin nikmat karena diberi tambahan irisan bakwan dan telur,” terang Lestari terkait tahu kupat yang dia buat.

Karena rasanya enak, wajar jika dalam sehari dia mampu menjual sekitar 100 porsi tahu kupat dalam sehari dan bahkan bisa sampai dua kali lipat saat akhir pekan. Apalagi, harga tahu kupat yang dibanderol di sana juga cukup terjangkau.

“Tahu kupat per porsi Rp13 ribu. Kalau nambah telur goreng jadi Rp18 ribu per porsi. Kalau mau ditambah irisan bakwan juga jadi Rp20 ribu per porsi. Kalau nambah teh poci, harganya tambah Rp6 ribu,” lanjutnya.

Kebanyakan pelanggannya adalah warga setempat dan wisatawan yang berkunjung ke Umbul Pluneng. Ada juga wisatawan dari luar kota yang datang ke Prambanan yang akhirnya datang ke sana. Selain itu, pelaku wisata kuliner dari Klaten, Yogyakarta, Sukoharjo, dan, Solo juga banyak yang mengunjunginya.

“Saya baru kali pertama mencoba dan rasanya khas banget. Isiannya cukup bikin kenyang. Sangat recommended buat yang suka sama masakan pedas manis,” ungkap salah seorang pengulas di Google benama Hesty Ramadhani yang mengunjungi tempat makan tersebut pada awal Oktober 2024.

Tertarik nggak mencicipi kelezatan Tahu Kupat Bu Endang Pluneng sembari menyesap teh poci hangat yang nikmat? (Arie Widodo/E10)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved