inibaru indonesia logo
Beranda
Kulinary
Mencicipi Kuliner Kupat Sableng di Alun-Alun Tegal
Selasa, 21 Mei 2024 09:00
Penulis:
Bagikan:
Kupat sableng di Alun-alun Tegal. (Kompas/Anggara Wikan Prasetya)

Kupat sableng di Alun-alun Tegal. (Kompas/Anggara Wikan Prasetya)

Sedang berada di lokasi yang nggak jauh di Alun-Alun Tegal? Cobain deh wisata kuliner kupat sableng untuk makan malam. Dijamin puas!

Inibaru.id – Dari sekian banyak kuliner khas Tegal yang bisa kamu coba, salah satu yang paling unik adalah kupat sableng. Nggak perlu mencarinya dengan susah payah. Kamu juga bisa wisata kuliner kupat sableng di Alun-Alun Tegal.

Kalau diartikan, "sableng" bisa bermakna gila. Tapi, "sableng" di kuliner ini sebenarnya adalah akronim dari satai blengong. Artinya, selain ketupat yang bikin kenyang, kamu bisa mencicipi satai blengong sebagai lauknya.

Tunggu dulu, memangnya apa sih yang dimaksud dengan satai blengong? Blengong ternyata adalah unggas unik hasil persilangan antara bebek jantan dengan enthok betina. Unggas ini memang banyak diternak di Kelurahan Sumurpanggang dan Pesurungan Lor yang ada di Kecamatan Margadana. Nah, daging dari unggas ini memang dikenal warga Tegal sangat enak untuk dijadikan satai.

Kupat satai blengong alias satai blengong lebih dari sekadar satai yang diberi tambahan ketupat. Selain daging yang empuk, kuliner yang sekilas mirip dengan semur yang sedikit kental ini punya rasa yang cukup gurih. Hal inilah yang bikin warga Tegal dan sekitarnya seperti nggak bosan untuk menyantapnya.

Nah, salah satu penjual kupat sableng di Alun-Alun Tegal adalah warung yang diurus oleh Maskuri dan Titin. Menurut pasangan suami istri ini, mereka sudah berjualan sejak 2016.

Kupat sableng adalah perpaduan dari ketupat dan satai blengong. (Babad/Lilisnawati)
Kupat sableng adalah perpaduan dari ketupat dan satai blengong. (Babad/Lilisnawati)

“Sebenarnya kupat blengong ini khas dari Pasar Batang, Brebes. Punya ciri khas berupa kuahnya yang gurih dan manis. Rasa gurihnya berasal dari santan dan bumbu-bumbu lainnya,” ungkap Maskuri yang kini berusia 56 tahun sebagaimana dilansir dari Tribunnews (14/5/2023).

Kalau kamu tertarik untuk mencicipi kuliner yang satu ini, nggak perlu khawatir dengan harganya. Murah meriah, kok. Seporsi kupat hanya dibanderol Rp8 ribu. Sementara itu, per tusuk satai blengong full daging dijual Rp6 ribu. Kalau pengin mencicipi satai jeroan blengong, harganya Rp5 ribu per tusuk. Ada juga satai tulang blengong yang dibanderol Rp3 ribu per tusuk.

Menu lain adalah paha goreng blengong yang dibanderol Rp15 ribu per potong serta sayap-dada blengong yang dihargai Rp20 ribu per potong. Terjangkau banget, kan?

O ya, lapak dagangan yang diurus Maskuri dan Titin buka dari pukul 17.00 WIB hingga 23.00 WIB. Jadi, kamu bisa menjadikan kupat sableng sebagai opsi makan malam yang mantap dan mengenyangkan.

Gimana, sudah tertarik belum wisata kuliner kupat sableng di Alun-Alun Tegal, Millens? Siapkan perut kosongmu, ya! (Arie Widodo/E10)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved