inibaru indonesia logo
Beranda
Kulinary
Menari di Atas Kobaran Api; Menikmati Makanan Ekstrem Ikan Buntal
Rabu, 30 Jun 2021 17:11
Penulis:
Inibaru Indonesia
Inibaru Indonesia
Bagikan:
Beberapa bagian pada ikan buntal mengandung racun yang bisa menyebabkan kematian. (USA Today/Getty Images/National Geographic/Paul Chesley)

Beberapa bagian pada ikan buntal mengandung racun yang bisa menyebabkan kematian. (USA Today/Getty Images/National Geographic/Paul Chesley)

Barangkali karena didorong oleh rasa penasaran, banyak orang dengan asal mengolah ikan buntal untuk dikonsumsi. Padahal, ikan ini merupakan salah satu spesies yang beracun dan bisa mematikan. Beberapa bagian tubuh ikan buntal mengandung racun yang membahayakan.

Inibaru.id - Ikan buntal dipercaya sebagai vertebrata paling beracun kedua di dunia setelah katak racun emas. Mereka memiliki tetrodoksin (TTX), sejenis toksin yang menyerang sel saraf. Namun, keberadaan racun mematikan ini agaknya nggak menghentikan orang untuk mengonsumsi mereka.

Yap, kendati racun dalam ikan ini dapat menyebabkan kematian, masyarakat nggak ciut nyali untuk mengonsumsinya. Di Jepang, ikan yang di sana disebut fugu ini menjadi salah satu hidangan khas. Namun, ikan yang banyak muncul pada musim panas nggak bisa disajikan sembarang orang.

Butuh Lisensi Khusus

Ikan buntal bisa dimakan, tapi butuh pengolahan khusus untuk menghilangkan racunnya. (Daily Motion)
Ikan buntal bisa dimakan, tapi butuh pengolahan khusus untuk menghilangkan racunnya. (Daily Motion)

Di Negara Matahari Terbit, hanya orang yang sudah mengantongi sertifikat khusus yang boleh menyajikan ikan buntal. Maklum, ada sejumlah prosedur dalam mengolah ikan buntal agar racun nggak bikin bahaya orang yang memakannya.

Sumber racun paling mematikan dari ikan buntal adalah pada bagian hati. Begitu kata juru masak profesional di Jepang, Wakisaka Nobuyuki. Selama ini, banyak orang mengolah ikan buntal dengan cara yang salah. Itulah yang meningkatkan risiko kematian.

Eh, racun ini bukan cuma pada bagian hati lo. Beberapa bagian lain juga berisiko seperti indung telur ikan, otak, mata, serta usus. Kalau sampai bagian-bagian ini termakan, syaraf bisa lumpuh. Duh, serem banget ya?

Racun mematikan pada ikan buntallah yang membuat para koki yang hendak menyajikannya harus memiliki lisensi. Paling tidak, koki itu pernah mengikuti ujian tertulis serta praktik agar dapat menyajikan ikan buntal yang aman.

Bikin Penasaran

Tertantang untuk memakan ikan buntal yang beracun ini? (Cloudinary/Shutterstock)
Tertantang untuk memakan ikan buntal yang beracun ini? (Cloudinary/Shutterstock)

Kendati sudah ada aturan yang ketat, kasus keracunan masih saja terjadi. Keracunan ini umumnya dipicu rasa penasaran akan mencicipi makanan ekstrem tersebut. Kejadian ini pernah dialami turis di Tsuruoka, Jepang, yang penasaran mengonsumsi testis ikan buntal.

Dampaknya, para turis tersebut pun merasakan efek samping berupa sesak napas. Mereka bahkan harus dilarikan ke rumah sakit lantaran tindakan konyol tersebut. Mereka nggak paham jika bagian testis nggak boleh dikonsumsi.

“Di Osaka atau Tokyo, testis ikan tak lazim dikonsumsi, meski memang rasanya enak dan gurih. Saya tidak merekomendasikannya sama sekali, karena bagian ini seharusnya tidak bisa dimakan begitu saja,” jelas Takanori Kurokawa, koki profesional di Jepang, dikutip dari The Guardian.

Hampir semua kematian terjadi disebabkan orang-orang nggak terampil dalam menyajikan makanan berbahaya ini. Bermodal rasa penasaran, mereka pun nekat mencobanya langsung di dapur rumah. Padahal, Kurokawa menekankan, lisensi khusus itu sangat diperlukan.

Jadi, kamu jangan coba-coba menghidangkan ikan buntal ini kalau nggak tahu cara mengolahnya dengan benar ya. Masih banyak ikan lain yang nggak kalah enak kok, Millens! (Kum/IB21/E03)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved