Inibaru.id - William Shakespeare, penyair asal Inggris, menggambarkan mawar begitu indah dalam drama tragedi gubahannya, Romeo and Juliet. Mawar memang istimewa. Nggak cuma sedap dipandang, mawar juga enak dimakan. Hm, dimakan?
Yap, sudah sejak lama masyarakat dunia menggunakan bunga dengan nama latin Rosa damascena itu sebagai bahan makanan. Kelopak mawar yang memancarkan aroma wangi, kesan manis, dan bau khas bunga, memang menggugah selera makan. Karena itulah mawar banyak ditaruh di meja makan.
Di Arab, mawar disebut gul. Sementara, orang Hindi menyebutnya gulab, sedangkan masyarakat Italia menamainya rosa. Negeri Jiran, Malaysia, mengenal mawar sebagai ros, setali tiga uang Swedia. Negara-negara itu banyak memanfaatkan mawar atau rose untuk bahan makanan.
Kelopak mawar kering. (Thepersianfusion)
Seperti di Indonesia, selain dijual segar untuk hiasan, mawar memang diperjual belikan dalam bentuk kelopak kering sebagai bahan penyedap. Kelopak mawar juga menjadi campuran rempah, permen, kopi, anggur, cuka, dan minuman yogurt di Timur Tengah, Afrika Utara, Iran, India Utara, dan Asia Tenggara.
Selain itu, kelopak tersebut juga menjadi bahan wajib dalam serbat dan makanan penutup manis di India, termasuk untuk kari dan biryani di India Utara. Di Tiongkok, bahan makanan itu juga menjadi bagian dari masakan berbagai daging babi di wilayah utara.
Air Mawar
Tak hanya diambil kelopaknya, mawar juga disuling untuk diambil airnya, yang kerap disebut air mawar, sebagai campuran masakan.
Air mawar sangat diminati di Turki, Timur Tengah, dan India. Di Turki, air tersebut digunakan dalam permen, loukoum (turkish delight), minuman, dan selai. Sementara, orang Arab biasanya menambahkan air mawar, yang disebut ma’el-ward, ke daging, permen, dan saus.
Air mawar, salah satu bahan masakan wajib di kawasan Timur Tengah. (Medicalnewstoday)
Di India, air mawar adalah bumbu umum untuk makanan penutup, selain sebagai pengawet, semisal makanan kheer, gulab jamun, dan rasgullah. Aromanya yang menggugah selera juga biasa digunakan sebagai puding beras di Iran dan Turki, serta makanan penutup nasi di Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Perlu kamu tahu, aroma pada mawar disebabkan oleh kandungan fenetil alkohol. Sementara, bunga tersebut memiliki sekitar satu persen minyak esensial yang terdiri atas banyak geraniol dan sedikit citronellol, neroli, dan damascenone.
Nah, gimana, Millens, tertarik menggunakan mawar sebagai bahan makananmu? (IB20/E03)