Inibaru.id - Jangan memandang sebelah mata pada makanan yang dibuat oleh pengusaha rumahan! Karena nggak diproduksi secara massal, biasanya penganan dari industri rumahan justru memiliki kualitas yang bagus, lo. Nggak percaya?
Salah satu contoh industri makanan rumahan yang mendapatkan banyak testimoni positif adalah piza milik Feni Murdiyanti. Dibuat dengan sepenuh hati, makanan khas Italia bikinannya nggak kalah nikmat dengan makanan serupa dari jenama terkenal.
"Rasanya enak, tekstur rotinya empuk, nggak keras," begitulah kesan yang keluar dari mulut Sabrina Mutiara Fitri saat menjajal piza rumahan milik Feni.
Menurut perempuan yang tinggal di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang itu rasa piza Feni nggak jauh beda dengan piza yang sudah terkenal dan pastinya bisa bersaing.
Nggak hanya soal rasa, usaha yang diberi nama "Pizza House" itu juga memiliki nilai plus lain. Pencinta piza bisa memilih topping dengan banyak varian. Dengan begitu, pastinya kamu nggak mudah bosan, malah bakal penasaran dan pengin mencicipi semua varian, kan?
"Pas liat daftar menunya ada 23 varian rasa dan untuk harga cukup terjangkau. Tidak terlalu mahal," imbuh Sabrina.
Utamakan Rasa
Piza Feni sudah memiliki banyak penggemar. Hal itu terjadi lantaran selama delapan bulan menjalani usaha piza rumahan, Feni mengaku selalu menjaga kualitas rasa. Ya, baginya, rasa yang enak adalah prioritas utama dalam menjual makanan.
"Yang kedua kebersihan dan terakhiran pengemasan," tutur Feni.
Sekarang, Feni memang sudah mengerti trik berjualan. Tapi, untuk bisa ke titik sekarang, dia mesti melewati banyak kegagalan lo, Millens.
Pada awal belajar membuat piza, perempuan yang tinggal di Jalan Raya Kaligetas, Kelurahan Jatibarang, Kecamatan Mijen, sempat beberapa kali gagal.
"Pertama kali bikin piza itu malah bantat. Tapi saya nggak menyerah, saya pengin bisa bikin piza," ungkapnya.
Kegagalan yang dialami Feni nggak hanya dalam membuat piza. Sebelumnya, dia lebih dulu "gagal" berjualan makanan yang lain. Dia mengaku sudah tiga kali usaha rumahan tapi tidak bisa bertahan lama.
"Saya pernah jualan es kepal millo, rujak, es campur tapi nggak pernah berjalan lama. Paling lama satu bulan. Tetangga sampai bilang 'mbak Feni kalau jualan kayak nggak niat, beberapa minggu atau sebulan udah tutup'," tuturnya.
Namun, kegigihan Feni dalam berinovasi membuat usaha rumahan kini berbuah manis. Piza rumahannya mampu bertahan hampir satu tahun dan mendatangkan keuntungan yang cukup besar.
"Alhamdulillah pendapatan rata-rata sehari Rp500 ribu-950 ribu. Namanya orang jualan sering naik-turun itu hal biasa," celetuknya.
Kini ibu satu anak tersebut berangang-angan ingin mempunya kedai. Feni memiliki niat baik untuk membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.
Nah, kamu penasaran dengan piza rumahan yang sudah memiliki banyak testimoni positif ini? Silakan order dan rasakan kenikmatannya, ya! (Fitroh Nurikhsan/E10)