inibaru indonesia logo
Beranda
Kulinary
La Bonnotte Potato, Kentang Termahal di Dunia dengan Rasa Unik
Sabtu, 9 Okt 2021 16:00
Penulis:
Nindi Yuliana Putri
Nindi Yuliana Putri
Bagikan:
Kentang Bonnotte memiliki rasa yang unik. (Tribunnews.com)

Kentang Bonnotte memiliki rasa yang unik. (Tribunnews.com)

Proses yang nggak biasa untuk membuat kentang Bonnotte membuat harganya melejit. Yap, kentang bercita rasa rumput laut ini jadi yang termahal di dunia.

Inibaru.id - Diberi nama Bonnote de Noirmoutier, kentang yang ditanam di Pulau Noirmoutier di lepas pantai wilayah Pays de la Loire, Perancis Barat ini menjadi salah satu bahan makanan termahal di dunia.

Yap, kentang ini cuma bisa tumbuh di pulau kecil ini. Karena harganya, Bonnote sering disebut sebagai "kaviarnya" kentang. Jika kentang biasa dihargai Rp10.000/kg, Bonnote dijual sekitar Rp150.000/kg.

Bahkan pada 1996, harga kentang ini mencapai seratus kali lipat dari harga saat ini, lo.

Cita rasa yang unik membuat harga kentang ini fantastis. Menurut orang-orang yang pernah memakannya, Bonnotte memiliki sedikit rasa rumput laut dengan perpaduan rasa kacang chestnut atau kastanye. Perpaduan rasa ini dihasilkan dari cara penanaman kentang dan jenis tanah yang digunakan untuk menanam Bonnotte.

FYI, jenis tanah di Ile de Noirmoutier berpasir sehingga para petani harus mencampurkan beberapa bahan lain agar menjadi lebih gembur.

Nah, para petani Bonnotte ini kemudian mencampurkan rumput laut ke tanah untuk membuatnya lebih gembur dan kentang bisa tumbuh dengan baik. Siapa nyana jika kentang yang dihasilkan dari penanaman ini menjadi punya cita rasa rumput laut. Tempat ini juga menjadi satu-satunya ladang Bonnotte di dunia.

Sajian Bonnote dalam festival Bonnote. (Spagphotography)
Sajian Bonnote dalam festival Bonnote. (Spagphotography)

Eits, kentang ini makin eksklusif karena hanya bisa satu kali panen dalam setahun. Durasi penjualan Bonnote yang sudah dipanen juga hanya berlangsung selama 10 hari. Dalam kurun waktu tersebut, Bonnote didistribusikan ke seluruh Eropa.

Selain itu, kebanyakan para petani kentang di sana memanen Bonnotte menggunakan tangan, lo. Jadi, nggak pakai mesin agar tetap mulus. Maklum, Bonnote sangat rapuh dan nggak bisa sering panen. Ini membuat petani sangat berhati-hari. Rugi kan kalau sekali panen tapi hasilnya jelek?

Nah, hari panen Bonnote di sana menjadi hari momen istimewa bagi para petani. Mereka bakal menggelar festival pasca-panen. Mirip perayaan Berkah Bumi di Indonesia gitu deh. Di sini, kentang Bonnote bakal dimasak secara utuh bersama ikan sarden panggang. Duh, kayaknya enak ya?

Hm, kalau Bonnote dijual di Indonesia, kamu mau beli juga nggak, Millens? (Bob/MG44/E05)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved