Inibaru.id - Kerupuk sangat populer di lidah masyarakat Indonesia. Bahkan ada pula sebagian orang yang mensyaratkan kerupuk ada di piring makanannya. Koki Bara Pattiradjawane pun mengakui bila kerupuk termasuk pelengkap makanan Nusantara.
"Pelengkap makanan Indonesia yang utama itu ada tiga yaitu kecap, sambal, dan kerupuk," ujar koki kenamaan itu, dikutip dari sebuah media daring, belum lama ini.
Nggak heran kan kalau kerupuk laris manis di pasaran? Eits, tapi banyak juga yang masih silap antara kerupuk, keripik, dan rempeyek, lo! Ketiga camilan itu memang sama-sama kriuk. Namun, bentuk, bahan pembuat, serta cara pembuatannya ternyata berbeda. Apa bedanya?
Kerupuk
Makanan kriuk satu ini termasuk yang paling populer di antara ketiganya. Kerupuk terbuat dari bahan utama tepung tapioka yang diberi penyedap dan bumbu. Ada juga kerupuk yang dicampuri dengan ikan yang dilumatkan, misalnya udang.
Bahan-bahan itu dicampur hingga menjadi adonan. Adonan yang sudah dibentuk biasanya dikukus kemudian dipotong-potong setelah matang. Potongan adonan ini kemudian dijemur di bawah sinar matahari langsung.
Usai dijemur, kerupuk digoreng di wajan besar dengan minyak yang banyak agar kerupuk mekar sempurna.
Keripik
Ukuran keripik biasanya lebih tipis dibanding kerupuk. Bahan pembuat keripik pun umumnya berbeda dengan kerupuk. Keripik cenderung nggak diberi campuran tepung apa pun, hanya bahan utama saja, misalnya buah-buahan macam apel atau nangka.
Dalam pembuatannya, bahan-bahan tersebut diiris tipis-tipis agar cepat kering saat dijemur atau dimasukkan ke dalam mesin vakum. Setelah itu, bahan digoreng seperti proses penggorengan kerupuk.
Rempeyek
Rempeyek atau peyek memiliki tekstur yang tipis, kendati biasanya nggak setipis keripik. Ini karena rempeyek biasanya memiliki isian berupa kacang yang diiris tipis, ikan kecil, atau bahkan potongan jengkol.
Bahan utama rempeyek adalah tepung beras yang diberi bumbu seperti bawang putih, kemiri, ketumbar, dan garam. Sebagai penambah rasa, ada pula yang memberi irisan daun jeruk ke dalam adonan.
Adonan akhir rempeyek nantinya agak cair. Jadi, untuk menggoreng, dibutuhkan minyak yang cukup banyak dan panas di atas wajan. Adonan diciduk dengan irus, lalu dimasukkan ke dalam minyak hingga bentuknya melebar, biasanya dengan cara dituang di tepian wajan.
Di Indonesia, kamu bisa menemukan pelbagai macam rempeyek, mulai dari peyek kacang tanah, kacang hijau, hingga ebi. Laiknya kerupuk, peyek juga kerap menjadi pendamping makanan tradisional di Indonesia, misalnya pecel.
Ehm, kalau rengginang yang terbuat dari nasi yang dikeringkan dan diberi bumbu, masuk kerupuk, keripik, atau rempeyek, ya, Millens? Ha-ha. (IB03/E03)