Inibaru.id – Kalau biasanya satai terdiri atas campuran daging dan jeroan ayam, satai di Satenan Indonesia beda. Di kedai yang terletak di sekitar kampus Tembalang Universitas Diponegoro itu, kamu hanya akan menemukan daging dada ayam di setiap tusuk satai. Menarik kan?
Sang pemilik kedai Irvan mengatakan, dirinya memang memilih daging dada ayam untuk membuat satai karena banyak orang yang suka.
“Saya mikirnya gini sih, ada banyak orang yang nggak suka jeroan. Lah kalau dada ayam itu kan mayoritas suka jadi aku milih dada ayam aja,” tutur lelaki kelahiran Jayapura itu.
Potongan satai yang disediakan Satenan Indonesia juga lumayan besar, kok. Nggak sekecil satai pinggir jalan biasa tapi nggak sebesar satai restoran pula. Paslah untuk dilahap.
Satai bumbu kacang di Satenan punya rasa yang lebih manis dan teksturnya lebih lembut dari satai pinggir jalan. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)
Selain bahan baku satai yang terbuat dari dada ayam, Satenan Indonesia juga menyediakan sate jamur, Millens. Satai yang terbuat dari jamur tiram itu mantap rasanya, masih agak kenyal tapi lembutnya bukan main.
Metode pembakaran satai di Satenan juga khusus. Irvan mengatakan, satai itu dibakar selama beberapa kali. Kecuali sambal taichan dan saus szechuan, sebelum dibakar, satai juga dilumuri bumbu kacang terlebih dulu sehingga bumbu lebih meresap ke daging.
Oh iya, di kedai yang berdiri sejak Maret 2017 lalu itu, kamu bisa memilih aneka saus satai, lo. Nggak hanya sambal kacang laiknya satai ayam lain. Ada pula satai saus kecap, saus lada hitam, saus asam manis, kuah jos, taichan, dan szechuan.
Kedai Satenan Indonesia selalu ramai pengunjung. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)
Kamu bisa menyesuaikan selera lidahmu. Kalau suka manis, pesan saja satai bumbu kacang atau kecap yang jadi andalan Satenan. Kendati sudah banyak, bumbu kacang Satenan berbeda, lo. Kacang yang dijadikan bumbu lebih halus dan rasanya lebih manis.
Lain halnya dengan kamu yang suka pedas. Sambal taichan dan saus szechuan sepertinya bakal pas buatmu.
Soal harga nggak perlu khawatir. Aman buat kantong mahasiswa. Sepiring satai yang berisi lima tusuk dihargai Rp 12 ribu hingga Rp 15 ribu. Dengan harga itu, kamu bisa mengambil nasi sepuasnya karena model prasmanan. Coba aja dulu deh, siapa tahu nanti ketagihan. He-he.
Salah satu lukisan dinding di Satenan Indonesia. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)
Oh iya, sang pemilik Satenan juga punya niat mulia, lo. Dia berencana untuk mengembangkan warungnya menjadi waralaba nasional bahkan internasional.
“KFC kan spesial kentucky, Burger King spesial burger. Nah, Satenan itu yangg spesial satai,” kata alumni perkapalan Universitas Diponegoro itu.
Tuh, kan, bukan kaleng-kaleng. Ha-ha. (Ida Fitriyah/E05)
Satenan Indonesia
Kategori : Kedai
Jam buka : 07.00-21.00 WIB (Senin-Minggu)
Harga makanan: Rp 6 ribu-Rp 20 ribu
Harga minuman: Rp 3 ribu-Rp 7 ribu