Inibaru.id - Bika Ambon merupakan kue pipih berwarna kuning yang permukaannya tampak seperti pori-pori kulit manusia. Memiliki bagian bawah yang keras, makanan ini biasa disajikan berbentuk potongan persegi.
Saat mendengar nama bika ambon, siapa pun mungkin akan menduga kue lembut ini berasal dari Kota Ambon. Namun, ternyata hal tersebut keliru. Alih-alih dari ibukota Provinsi Maluku, kue itu rupanya dikenal luas di Medan, Sumatra Utara.
Menilik sejarahnya, ada sejumlah versi dari penjelasan terkait asal-usul kue ini. Budayawan cum sejarawan melayu M Muhar Omtatok mengungkapkan, pembuatan bika ambon terinspirasi dari kue khas Melayu, yakni bika atau bingka.
Seiring berjalannya waktu, bika dimodifikasi dengan tambahan bahan pengembang berupa nira atau tuak enau. Penambahan bahan makanan tersebut menjadikan bika berongga, berbeda dengan tekstur kue bika pada umumnya.
Muhar Omtatok juga mengatakan, kue ini kali pertama disebut bika ambon lantaran dijual di pinggir persimpangan Jalan Ambon-Sei Kera, Medan. Konon, itulah yang menjadi ihwal penyebutan kue yang berbahan dasar tepung tapioka, telur, gula, dan santan tersebut.
Kemudian, pendapat lain menyebutkan, bika adalah kue dari bangsa Portugis yang bertandang ke Ambon. Kue itu kemudian dibawa ke Medan oleh orang Ambon, karena itulah dinamai bika ambon.
Sementara, antropolog kelahiran Lhokseumawe Prof Dr Usman Pelly menyebutkan, bika ambon adalah kue diperkenalkan warga Tionghoa kepada masyarakat Nusantara sebelum masa kemerdekaan. Namun, kala itu bika belum dikonsumsi secara massal.
Hm, bingung? Sama! He-he. Sampai sekarang, penjelasan yang paling mumpuni terkait kue bercita rasa legit itu memang belum ada kok. Mungkin, masih ada jejak sosiokultur yang belum tersibak pada penganan yang kini mulai dimodifikasi dengan varian rasa pandan, durian, keju, dan cokelat tersebut.
Eits, yang pasti, kamu sudah tahu dong kalau bika ambon berasal dari Kota Medan? Jadi, kalau ke Medan, jangan lupa beli bika ambon ya, Millens! Kalau ke Ambon, ada bika medan juga nggak ya? Ha-ha. (IB24/E03)