inibaru indonesia logo
Beranda
Kulinary
Bagaimana Sebaiknya Isi Bekal Anak?
Senin, 26 Agu 2024 11:19
Bagikan:
Bekal yang baik bukanlah bekal yang cantik dan banyak, melainkan yang gizinya seimbang. (Freepik)

Bekal yang baik bukanlah bekal yang cantik dan banyak, melainkan yang gizinya seimbang. (Freepik)

Melalui bekal yang kita bawakan ke anak, kita bisa mengontrol makanan mereka. Lalu, bagaimana sebaiknya isi bekal anak yang baik dan bergizi?

Inibaru.id - Tempat dan pernak-pernik bekal makanan yang dijual di supermarket atau toko daring begitu bervariasi dan menggemaskan. Tentu itu membuat kita lebih bersemangat untuk membekali anak makanan saat sekolah atau bepergian. Tapi, wadah yang lucu atau tampilan bekal yang menarik bukan hal yang paling penting.

Dalam sebuah bekal, apalagi untuk anak, harus mempertimbangkan keseimbangan gizi. Sebab, nggak hanya enak untuk dinikmati, bekal harus menunjang aktivitas anak selama di sekolah. Nggak perlu terlalu banyak variasi, tapi juga nggak cuma hanya satu jenis bahan makanan. Lalu, bagaimana komposis bekal yang tepat?

Ahli gizi Esti Nurwanti menjelaskan, anak perlu mendapatkan asupan penting seperti protein, serat, dan vitamin dalam menu bekalnya. Sebaliknya, jika kita memberikan ketidakaturan menu makanan, bisa berdampak buruk terhadap status gizi anak.

"Ketika anak tidak mendapatkan asupan nutrisi penting seperti protein, serat, dan vitamin, pertumbuhan fisik serta perkembangan otaknya bisa terhambat," kata Esti, seperti ditulis Antara, Rabu (22/8/2024).

Menghindarkan dari Penyakit

Dengan membawakan bekal anak, kita bisa mengontrol makanan yang dikonsumsi. (Shutterstock/Gina Pamungkas)
Dengan membawakan bekal anak, kita bisa mengontrol makanan yang dikonsumsi. (Shutterstock/Gina Pamungkas)

Membawakan bekal untuk anak setiap mau beraktivitas di luar rumah membuat kita sebagai orang menjadi tahu makanan apa saja yang dikonsumsi anak kita. Jika nggak membawa bekal, anak sering mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak jenuh yang berisiko bikin kegemukan atau malnutrisi akibat kekurangan gizi esensial.

Lebih parah lagi, kebiasaan mengonsumsi jajanan dengan kandungan pengawet dan pewarna buatan bisa meningkatkan risiko penyakit jangka panjang seperti diabetes tipe 2 dan gangguan metabolisme.

Nah, karena alasan tersebut, sebaiknya kita berupaya menyiapkan bekal anak sekolah ya, Millens? Nggak perlu yang rumit, melainkan sederhana namun tetap bergizi.

Untuk memastikan bekal anak bergizi dan menggugah selera, maka perhatikan komposisi gizi seimbang yang mengandung karbohidrat kompleks, protein berkualitas, lemak sehat, serta vitamin dan mineral yang cukup.

Karbohidrat bisa berupa nasi merah, roti gandum, atau kentang yang memberikan energi berkelanjutan. Sementara itu, protein bisa dari telur, ayam, atau tahu membantu perkembangan otot dan otak.

Contoh bekal anak yang sederhana adalah memasak telur, sayuran yang sudah dipotong, atau menggunakan makanan beku sehat yang bisa menghemat waktu pengolahan tanpa mengorbankan kualitas gizi anak.

"Jangan lupakan lemak sehat dari alpukat atau kacang-kacangan, serta asupan vitamin dan mineral dari sayur dan buah segar. Agar anak tidak bosan, variasi dalam rasa dan tekstur juga perlu diperhatikan. Kamu bisa menggabungkan rasa manis alami dari buah-buahan, gurih dari protein, dan renyah dari sayur segar bisa membuat bekal lebih menarik," imbuh Esti.

Wah, melihat hal ini, agaknya program makan gratis yang dicanangkan pemerintah Indonesia untuk siswa sekolah harus benar-benar memperhatikan keseimbangan gizi, ya! Kalau nggak bisa, percuma mengeluarkan anggaran besar untuk makan tapi gizinya nggak komplit. (Siti Khatijah)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved