Inibaru.id – Saat suasana Hari Raya Iduladha seperti ini, banyak masyarakat yang tengah mencicipi aneka masakan dari daging kambing atau sapi. Kamu juga nggak, Millens? Ha-ha. Bisa jadi kamu atau keluargamu juga berkurban sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Nah, agar pada kesempatan berikutnya kita semakin bersemangat untuk berkurban, yuk kita simak hikmah berkurban berikut ini.
1. Menunjukkan Ketaatan pada Allah
Selain sapi dan kambing, unta juga bisa dijadikan hewan kurban. (milkgenomics.com)
Berkurban itu nggak hanya sekadar mengalirkan darah binatang yang disembelih, lo. Dengan berkurban, kita menunjukkan bukti syukur atas nikmat yang selama ini didapat dari Allah. Kita juga memperlihatkan ketundukkan atas hal-hal yang diperintahkan oleh Allah. Ibadah kurban sangat dicintai oleh allah. Bahkan, hewan-hewan yang dikurbankan akan datang pada hari kiamat lengkap dengan kuku, tanduk, dan bulu-bulunya.
2. Mendapat Kebaikan
Kambing. (cloudfront.net)
Dalam hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Majah, setiap satu helai rambut dan bulu hewan yang dikurbankan akan mendatangkan satu kebaikan, seperti yang ditulis Republika.co.id (21/8/2017). Padahal, hewan kan punya banyak bulu. Yap, kebaikan yang dijanjikan Allah memang luar biasa banyaknya!
3. Sebagai Ciri Keislaman Seseorang
Berdoa sebelum menyembelih hewan kurban. (elshinta.com)
Kalau seseorang memang mampu secara harta, tapi enggan berkurban, itu merupakan hal yang nggak disenangi oleh Rasulullah. Rasulullah bahkan bersabda bahwa orang yang demikian itu dilarang mendekati tempat salat id. Oiya, berkurban juga bisa membuat umat Islam mengenang ujian kecintaan Allah pada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
4. Bentuk Kepedulian terhadap Sesama
Berbagi daging kurban. (nu.or.id)
Daging kurban dibagi-bagikan pada masyarakat, terutama yang kurang mampu. Dengan demikian, daging kambing, domba, atau sapi yang lezat pun bisa dinikmati semua kalangan! Berbagi itu indah. Betul, kan?
Kalau dipikir-pikir, saat seorang hamba berkurban sebenarnya dia sedang mengurbankan sifat binatang yang ada di dalam dirinya. Setuju nggak, Millens? (IB08/E05)