Inibaru.id – Siapa tak kenal sosok legendaris dari dunia kepolisian Tanah Air bernama Jenderal Hoegeng? Namanya kerap dijadikan teladan dan disebut-sebut sebagai polisi terbaik Indonesia hingga kini. Nama Hoegeng sendiri juga dikenang dalam salah satu kalimat paling terkenal yang pernah di ucapkan Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid atau yang kerap kita panggil Gus Dur yang berbunyi “Hanya ada tiga polisi jujur yang ada di Indonesia, yakni patung polisi, polisi tidur, dan juga Hoegeng”.
Sebagai mana diucapkan oleh Gus Dur, dalam realitanya Hoegeng memang dikenal sangat jujur. Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia ke-5 pada periode 1966 hingga 1971 ini dikenal memegang teguh prinsip jujur dalam semua aspek kehidupannya sehari-hari. Meskipun gajinya sebagai anggota kepolisian tidaklah seberapa, Hoegeng anti dengan berbagai macam suap atau pemberian yang dianggap tidak benar.
Dalam buku yang di tulis oleh wartawan media terkemuka Kompas, Suhartono, yang berjudul “Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan” diketahui bahwa selama aktif di dunia kepolisian, Hoegeng tidak pernah sekalipun menerima barang atau uang dari orang lain. Meski berpangkat Jenderal, Hoegeng tidak segan untuk turun ke jalan jika kondisi lalu lintas sedang semrawut. Ia bahkan pernah kedapatan melemparkan barang-barang hadiah dari penjudi dari luar rumahnya. Pria yang dilahirkan di Pekalongan pada tanggal 14 Oktober 1921 ini juga mengembalikan semua barang yang ia pakai setelah jabatan Kapolrinya berakhir.
Pensiun Dini
Jenderal Hoegeng sendiri memilih untuk pensiun dini sebelum usianya mencapai 50 tahun. Sejak saat itulah pria bernama lengkap Hoegeng Imam Santoso hanya mendapatkan uang pensiunan Rp 10 ribu setiap bulannya. Jumlah uang yang tidak seberapa ini bahkan didapatkannya hingga tahun 2001. Jika sedang dalam masa sulit, Hoegeng tetap tidak mau mendapatkan pemberian dari orang lain dan justru memilih untuk menjual semua lukisannya demi menghidupi keluarganya.
Hingga akhir hayatnya, Hoegeng diketahui tidak punya rumah ataupun kendaraan pribadi, apalagi barang-barang mewah. Sangat berbeda dengan kebanyakan pejabat yang ada di masa kini. Namun, hartanya yang paling berharga, yakni kejujurannya yang telah membuat namanya melegenda dan terus dijadikan panutan bagi semua anggota kepolisian di Tanah Air.
Melihat jasa dan keteladanan yang telah diberikan Jenderal Hoegeng semasa hidupnya, Museum Rekor Indonesia atau MURI pun memutuskan untuk menganugerahkan rekor polisi paling jujur sedunia bagi sang jenderal. Penghargaan ini sendiri di berikan pada 9 Maret 2015 di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Direktur MURI, Jaya Suprana, memberikan langsung penghargaan rekor ini pada istri almarhum Hoegeng, Merry Roeslani.
Wanita yang kini berusia 91 tahun ini pun mengaku terharu atas anugerah rekor ini dan berharap bahwa keteladanan yang diberikan suaminya bisa diterapkan oleh semua orang di Tanah Air, tidak hanya di dunia kepolisian saja. (AS/IB)