Inibaru.id - Mereka nggak dibayar, tapi dedikasi para anak muda ini nggak perlu dipertanyakan. Inilah sukarelawan Berbagi Nasi (Bernas) Semarang, ujung tombak komunitas yang saban Jumat malam menyediakan waktu dan tenaganya untuk membagikan nasi bungkus bagi mereka yang membutuhkan.
Sasarannya adalah orang-orang yang mereka temukan di jalan di bilangan Kota Lama Semarang. Selain dari donatur, nasi bungkus yang mereka bagikan juga berasal dari kas yang tentu saja dirogoh dari kantong mereka sendiri. Namun, semangat mereka betul-betul luar biasa dan patut diacungi jempol.
Jumat, 11 Juni 2021, Kota Lama dan sekitarnya sudah mulai lengang. Selewat pukul 21.00 WIB, ketika orang-orang sudah mulai kembali ke peraduan, para sukarelawan ini baru mulai bergerak. Mereka berkumpul di Masjid Kauman, untuk selanjutnya berjalan menuju Bubakan dan Kota Lama.
Malam itu cuma delapan sukarelawan yang datang. Dari kedelapan orang, beberapa di antaranya mengaku baru kali ini mengikuti kegiatan komunitas yang berdiri sejak 2009 tersebut. Ilham, salah seorang anggota "senior" di Bernas mengatakan, yang datang memang nggak bisa dipastikan.
"Nggak pasti. Kadang yang datang bisa sampai 20-an,” terang Ilham yang malam itu tampak bermasker dan menerapkan prokes lumayan ketat.
Dia menjelaskan, Bernas memang bukan komunitas yang mengikat. Sistem keanggotaan di komunitas tersebut cukup fleksibel. Dengan kata lain, siapa pun yang tertarik bisa langsung datang dan bergabung dalam kegiatan rutin mereka.
"(Untuk ikut kegiatan) nggak ada pendaftaran, daftar hadir, kontrak, dan sebagainya, kok," ungkap Ilham. "Kami juga nggak ada ketua!"
Namun demikian, Ilham menambahkan, Bernas tetap memiliki bendahara dan admin media sosial. Selain itu, mereka juga mempunyai koordinator lapangan untuk tiap kegiatan rutin. Untuk malam itu, koordinatornya adalah Wijaya, seorang anggota yang sudah ikut kegiatan Bernas sejak 2015.
Dibanding yang lainnya, Wijaya memang tampak paling "fasih" menjalankan berbagi nasi ini. Dia sudah terbiasa dengan kegiatan rutin yang dilakukan tiap minggu tersebut. Terkait ini, dia bahkan mengaku pernah melakoninya sendirian karena waktu itu kebetulan nggak ada sukarelawan lain yang bisa.
Kendati sendirian, sosok yang masih tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Diponegoro Semarang itu mengatakan, dia tetap membagikan nasi dengan jalur yang sama dengan rute biasanya. Jumlah nasinya saja yang nggak sebanyak biasanya.
"Kalau biasanya membagikan lebih dari 70 bungkus, pas sendirian, paling ya cuma bawa 30-an,” ungkap lelaki asal Jambi tersebut.
Menurutnya, melakoni kegiatan dengan sedikit atau banyak sukarelawan sama-sama punya kelebihan dan kekurangan. Terlalu sedikit orang bakal kerepotan, sedangkan kalau terlampau banyak anggota yang datang juga bakal sulit untuk melakukan koordinasi pembagian nasi.
Oya, kalau kamu berpikir bahwa satu-satunya kegiatan yang dilakukan Komunitas Bernas hanyalah membagikan nasi, kamu keliru, lo, Millens! Bernas juga rajin melakukan bakti sosial, kok. Salah satunya adalah kegiatan berbagi nasi di panti asuhan.
Nggak berhenti di situ, dalam sejumlah kesempatan, misalnya tengah terjadi bencana alam, komunitas ini juga sigap bekerja sama dengan komunitas sosial lain untuk turut serta dalam membantu korban.
Nah, kalau kamu tertarik ikut kegiatan berbagi nasi bersama Bernas, langsung ke Masjid Kauman setiap Jumat malam saja ya! Eits, tapi sebelumnya cari informasi di medsosnya dulu deh. Dan, jangan lupa prokes, ya! (Bayu N/E03)