Inibaru.id - "Berakit-rakit ke hulu, berenang ketepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian." Peribahasa ini sangat menggambarkan perjuangan Ismiyati saat membangun usaha "Super Roti".
Sebelum usahanya berkembang pesat, perempuan yang akrab disapa Mbak Tul itu telah melalui banyak kepahitan. Salah satunya Mbak Tul sering dicemooh orang lantaran membuat roti dari bekatul.
"Apaan sih pakanan ternak kok jadiin makanan," ucap Mbak Tul meniru hujatan masyarakat terhadap roti bekatul buatannya. Bahkan ada orang yang mau muntah-muntah ketika melihat roti bekatul di pameran.
Namun Mbak Tul tak patah arang. Perempuan kelahiran Semarang ini terus mengedukasi masyarakat kalau roti bekatul buatannya memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan.
"Kalau orang sadar, bekatul ini punya banyak manfaat untuk kesehatan. Apalagi bekatul dari beras merah," tuturnya.
Bercita-cita Jadi Pengusaha
Mbak Tul memang sedari kecil telah memiliki tekad untuk menjadi seorang pengusaha. Dirinya juga rela keluar dari pekerjaannya demi membesarkan usaha roti miliknya.
"Pas masih kerja, saya punya usaha sampingan bikin roti. Kemudian saya putuskan untuk fokus mengembangkan usaha. Waktu itu dibantu suami yang kebetulan jadi korban PHK," cetusnya.
Namun, perjalanan usaha Mbak Tul yang diberi nama "Super Roti" tidak serta mulus begitu saja. Saat Mbak Tul berniat melebarkan sayap bisnisnya, dia justru mendapat penolakan dari swalayan dan retail-retail modern pada tahun 2015.
"Katanya roti saya nggak jauh berbeda dengan roti-roti dari terigu yang sudah ada. Saya pun pulang dengan perasaan hampa," kenang Mbak Tul.
Mulai Mendapat Tempat
Keuletan Mbak Tul berinovasi akhirnya membuahkan hasil saat dirinya sukses menciptakan roti dari bekatul. Bahkan roti bekatul buatannya tersebut sampai berhasil menjuarai inkubator kompetisi bisnis.
"Retail-retail yang awalnya nolak, pada nyari dan minta diisi. Terus saya juga harus gencar edukasi agar masyarakat menerima produk roti bekatul saya," ucap Mbak Tul.
Kini rumah produksinya mampu memproduksi 25.000 roti dalam sehari. Ada banyak aneka ragam roti yang dibuat Mbak Tul. Termasuk roti dari terigu.
"Kalau harga roti terigu dijual mulai dari Rp2.500-135.000. Sedangkan roti bekatul mulai dari Rp8.000-250.000. Terus kalau ada pesanan dadakan jumlahnya banyak dalam waktu singkat pun kita sanggup," imbuhnya.
Selain menitipkan ke retail-retail modern dan toko oleh-oleh, kamu juga bisa mendapatkan produk Mbak Tul ini di marketpalce lo, Millens. Selain itu, Super Roti memiliki reseller yang tersebar di kota-kota besar Indonesia seperti Bandung, Makassar, Tangerang. Bahkan di Singapura, Belanda, dan Belgia.
Sempat Terpuruk Akibat Pandemi
Usaha Super Roti milik Mbak Tul juga sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Dia mengaku merugi hingga ratusan juta. Kendati berada di fase sulit, Mbak Tul nggak pernah merumahkan karyawannya.
"Pandemi Covid-19 kemarin luar biasa bikin pusing. Aku ngisi kue kering di Lotte Mart dan Superindo harusnya dapat ratusan juta. Malah dapatnya Rp39 jutaan. Rugi besar," ungkap Mbak Tul.
Untuk tetap bertahan, Mbak Tul memilih fokus penjualan di masa pandemi melalui sosial media.
"Saat itu kita promosikan beli roti gratis ongkir dengan maksimal jarak lima kilometer. Walau pun kita nggak punya kompetitor. Terus berinovasi dengan tetap menjaga kualitas dan pelayanan," bebernya.
Setelah badai berlalu, Mbak Tul pun sumringah. Pasalnya Super Roti masih sanggup bertahan dan semakin maju. Terbukti menjelang lebaran tahun 2023 lalu pesanan roti di tempatnya meningkat drastis.
"Minggu-minggu ini pesanan roti puncak-puncaknya. Naik 200 persen. Awal-awal puasa juga udah banyak yang pesan untuk lebaran," ceritanya beberapa waktu lalu.
Kendati enggan membeberkan secara rinci besaran omset selama sebulan, Mbak Tul menyatakan mampu meraup keuntungan dari penjualan Super Roti mencapai ratusan juta.
"Alhamdulillah, kalau itu rahasia mas," tandas Mbak Tul ditutup dengan sebuah senyuman lebar.
Buat kamu yang masih ragu dengan kelezatan dan manfaat roti dari bekatul, tampaknya mesti mencoba produk Super Roti bikinan Mbak Tul ini deh, Millens. Cerita kesuksesannya itu menjadi bukti bahwa roti olahannya enak dan diminati banyak orang. (Fitroh Nurikhsan/E10)