Inibaru.id - Berbeda bukan berarti orang-orang tiada mungkin dipersatukan. Bekerja sama juga tak selalu harus sama dalam segala hal. Perbedaan seharusnya justru mampu menjadi penyeimbang. Hal inilah yang dilakukan duo ganda campuran Indonesia, yakni Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.
Pebulutangkis Owi dan Butet, panggilan akrab keduanya, baru-baru ini berhasil menjuarai Kejuaraan Dunia Bulutangkis BWF 2017. Mereka berhasil merebut gelar prestisius itu di nomor ganda campuran.
Hasil tersebut seakan kian melengkapi dominasi Owi/Butet sebagai salah satu pasangan paling kompak untuk nomor bulutangkis ganda campuran di Indonesia.
Baca juga: Sepak Terjang Indonesia di Ajang SEA Games
Saat ini Owi sudah menginjak usia 30 tahun, sementara Butet dua tahun lebih tua, yakni 32 tahun. Owi/Butet pun dinobatkan sebagai juara tertua dalam BWF 2017. Namun, keduanya tetap “serasi”.
Kendati Owi dan Butet seakan memiliki perbedaan dalam banyak hal, yang di Indonesia sendiri menjadi masalah serius, keduanya seolah berhasil mengikis semua jurang itu dan melalui semuanya dengan baik-baik saja.
Hasil ini membawa mereka juara untuk kali kedua di ajang tersebut setelah sempat menang di Guangzhu, Tiongkok, pada 2013 lalu. Khusus untuk Butet, ini adalah kali keempat dia menjadi juara, dua sebelumnya ia lakukan bersama Nova Widianto pada 2005 (Amerika) dan 2007 (Malaysia).
Kompak
Dibutuhkan kekompakan maksimal bagi keduanya untuk merengkuh hasil maksimal di BWF 2017, sebab lawan yang mereka hadapi di partai puncak adalah pasangan peringkat pertama dunia asal Tiongkok, Zheng Siwei/Chen Qingchen.
Namun, pengalaman dan saling pengertian antarpemain ternyata lebih dominan dalam pertandingan tersebut. Kepercayaan Owi terhadap Butet, dan sebaliknya, membuahkan kemenangan demi kemenangan, meski harus dilalui dengan tiga gim melelahkan.
Meladeni permainan cepat pemain-pemain andalan Tirai Bambu, Owi/Butet terlihat keteteran di set pertama. Merekapun menyerah dengan skor 21-15. Namun, keduanya segera membalik keadaan di set kedua dengan kemenangan 16-21.
Di set ketiga atau gim penentuan, Owi/Butet justru terlihat leluasa bermain. Mereka betul-betul menikmati pertandingan. Penempatan bola, pertahanan, hingga penyerangan, dilakukan dengan hampir sempurna.
Baca juga: Ini 11 Atlet SEA Games 2017 Asal Indonesia Yang Berparas Menawan
Owi/Butet menang 15-21 lantaran ganda pasangan Tiongkok bermain buruk, sementara pasangan Indonesia justru sebaliknya. Dengan ini, mereka berdua resmi dinobatkan sebagai juara dunia bulu tangkis ganda campuran tahun 2017.
Saat ini keduanya sudah pulang ke kampung halaman masing-masing dan menikmati kemenangan tersebut. Namun, beberapa waktu lalu Butet mengunggah sebuah foto inspiratif di akun Instagram pribadinya, @natsirliliyana. Foto itu diunggah beserta caption yang menggetarkan hati.
Beginilah isi tulisan tersebut:
"Ini KITA.. KITA berbeda RAS
KITA berbeda SUKU
KITA berbeda AGAMA
Tetapi..
KITA berpelukan
KITA bergandeng tangan
KITA tersenyum bersama
Karena KITA PANCASILA"
Postingan itu pun segera dibanjiri pujian netizen di seluruh tanah air. Ya, Pancasila adalah alasan utama kenapa mereka bisa melenggang dengan kompak dalam pertandingan apapun, kendati keduanya memiliki perbedaan ras, jenis kelamin, dan bahkan agama yang acam menjadi masalah di negeri ini. Nice! (GIL/IB)
