Inibaru.id - Masker tampaknya semakin mengubah gaya hidup di masyarakat. Barang yang sebelum pandemi corona itu nggak terlalu dianggap penting, kali ini diburu hampir semua orang.
Tapi, beda halnya dengan warga RW 3 Kelurahan Jomblang, Kota Semarang ini. Mengikuti seruan pemerintah dalam mewajibkan penggunaan masker, warga RW 3 membuat masker sendiri.
Bukan cuma iseng atau ikut-ikutan tren, Millens. Tapi, menurut salah seorang warga penggerak pembuatan masker di RW 3 yakni Puji Lestari, produksi ini bertujuan untuk menghemat biaya pengeluaran warga RW 3.
“Kami sadar keadaan ekonomi nggak seberapa. Ditambah banyak yang dirumahkan karena corona ini,” ujar Puji Lestari pada Rabu (22/4).

Puji dan para warga sampai menghitung pengeluaran jika terus membeli masker. Mereka berpendapat ketimbang membeli masker, lebih baik uang yang mereka punyai digunakan untuk membeli makan sehari-hari. Karena itu, secara swadaya warga RW 3 membuat masker bersama-sama.
Awalnya pembuatan masker ini berasal dari salah seroang pengurus masjid yang hendak memberikan jemaah masker saat salat. Namun ide tersebut akhirnya mendapat tanggapan dari para warga agar diproduksi untuk warga RW 3.
“Semua warga setuju dan ada yang rela menjadi sukarelawan (penjahit),” ungkapnya.
Karena kurangnya mesin jahit, awal pembuatan dipusatkan di rumah Ahmadi seorang perempuan berusia 69 tahun. Dia bersama Suprihatin bahu-membahu membuat masker. Namun lambat laun, warga dari berbagai RT menyodorkan diri untuk membantu. Saat ini, pembuatan masker tersebar di beberapa rumah.

“Kurang lebih ada 200 warga RW 3 yang hendak diberi masker,” tutur Ahmadi.
Bahan yang mereka dapat berasal dari berbagai sumber. Ada yang dari donasi seseorang, kain sisa dari warga, dan membeli bahan memakai kas RT.
Meskipun dibuat dari kain bekas dan dibikin secara rumahan, tapi warga RW 3 tetap memperhatikan kebersihan. Masker-masker yang telah dibuat disterilkan atau dicuci terlebih dahulu sebelum dibagikan kepada warga.
Hal lain yang bikin saya salut dari warga RW 3 ini adalah inisiatif untuk mendirikan dapur umum. Dapur massal ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi warga selama pandemi corona. Berita gotong royong warga RW 3 ini sampai di telinga istri Wali Kota Semarang, Kriseptiana Hendrar Prihadi. Dia mengapresiasi apa yang sedang diupayakan warga dan menjadikan RW 3 Kelurahan Jomblang percontohan untuk kampung-kampung lain.
Wah, mandiri dan inspiratif juga ya, Millens. (Audrian F/E05)