Inibaru.id - Menyongsong musim Liga 1 2020, PSIS Semarang terus memperkuat diri. Termasuk dengan merekrut pemain-pemain muda berprestasi. Salah seorang pemain muda yang bergabung dengan skuad Mahesa Jenar tersebut ialah Muhammad Ridwan.
Ridwan didatangkan PSIS setelah 2019 lalu merumput bersama Persela Lamongan. Saya nggak asing dengan remaja kelahiran 13 Juni 2000 ini. Dia pernah satu klub sepak bola dengan adik saya sekitar 6 atau 7 tahun lalu di Sekolah Sepak Bola (SSB) Tugu Muda.
Kala itu bagi anak yang masih berusia belasan tahun, posturnya cukup tinggi. Praktis, dengan kelebihan tersebut membuat dia lebih mudah merebut bola dari anak-anak seusianya. Dari pengamatan saya, dia lihai mencetak gol-gol penting.
Bakatnya tersebut juga belakangan saya lihat saat terakhir membela Persela Lamongan. Secara pribadi, saya mengenal pemuda ini santun dan rajin salat. Dia juga fokus tatkala menghadapi pertandingan. Saya kira karier baiknya dalam mengarungi sepakbola Indonesia, mulai dari Timnas U-16, Sriwijaya FC, Persela, hingga terakhir PSIS Semarang, juga bagian dari ikhtiarnya.
Terus terang saya nggak menyangka kalau hanya dalam beberapa tahun bocah santun tersebut kembali lagi ke Semarang dengan status yang mentereng. Kedatangannya disorot ratusan pasang mata dan anak-anak setiap sore antre meminta tanda tangan serta fotonya di Stadion Citarum.
Saya menemuinya selepas berendam air dingin di sela-sela latihannya bersama PSIS. Jari kakinya sampai melepuh karena terus bergesekan dengan sepatu bola setiap pagi dan sore. Alhasil, balutan perban pun menghiasi. Hm, inilah pengorbanan. Meski luka di sana-sini, Ridwan mengaku bangga bisa membela tim PSIS.
“Memilih jalan hidup sebagai pemain bola ini saya sudah cukup mengorbankan banyak hal. Pertama jelas keluarga. Yang kedua saya nggak bisa hidup layaknya anak-anak muda yang bisa dengan mudah main-main. Harus selalu fokus latihan. Apalagi mendekati kompetisi ini latihannya pagi-sore,” ujar Ridwan, Jumat (7/2).
Kebanggaannya tersebut tentu diiringi tekad untuk menorehkan prestasi bersama PSIS Semarang. Dia mengaku akan total mengerahkan kemampuannya.
“Saya yakin bisa membawa PSIS lebih baik terutama memperbaiki klasemen agar nggak seperti tahun lalu. Untuk target pribadi sendiri saya nggak ingin menyebut jumlah, tapi dengan setulus hati ingin banyak mencetak gol dan asis,” ungkapnya.
Dalam sebuah tim sepak bola, pemain muda selalu menjadi tumpuan harapan. Perjalanan Ridwan tentu masih panjang dan nggak mudah, Millens. Namun saya yakin bocah kelahiran Kendal ini punya masa depan yang baik khususnya buat PSIS Semarang. (Audrian F/E05)