inibaru indonesia logo
Beranda
Inspirasi Indonesia
Bagas dan Bagus, Berjuang untuk Timnas dan Pendidikan
Selasa, 7 Agu 2018 15:48
Bagikan:
Amiruddin Bagas Kaffi Arrizqi (Bagas) dan Amirudin Bagus Kaffi Alfikri (Bagus). (Kompas.com)

Amiruddin Bagas Kaffi Arrizqi (Bagas) dan Amirudin Bagus Kaffi Alfikri (Bagus). (Kompas.com)

Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi dan Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri si pemain kembar yang berkarier di timnas Indonesia U-16, tapi tetap perjuangkan pendidikan. Yuk simak!

Inibaru.id – Apa jadinya jika di sebuah tim sepakbola ada pemain yang kembar? Pasti membuat bingung lawan ya? Seperti sepasang saudara kakak beradik satu ini. Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi dan Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri, pemain kembar  di timnas Indonesia U-16 bentukan pelatih Fakhri Husaini.

Bagas dan Bagus merupakan anak dari pasangan Yuni Puji Istiono (Ayah) dan Dewi Kartikasari (Ibu).  Keduanya lahir di Magelang pada 16 Januari 2002. Saat ini keduanya aktif bergabung dalam timnas Indonesia U-16.

Detik.com, Senin (30/7/2018), menulis, Bagas bermain di posisi full-back kanan dan Bagas sebagai striker. Kedua pemain itu punya kontribusi dalam gol terakhir timnas Indonesia U-16 saat mengalahkan Filipina 8-0 di Piala AFF, Minggu (29/7/2018).

Karier sepak bola kakak beradik itu bisa dibilang sejalan. Menurut riwayat, Bagas dan Bagus pernah bersama-sama menimba ilmu di SSB Gelora Putra Deltras (Sidoarjo), SSB Blue Eagle (Jakarta), SSB Undip, dan SB Putra Kalimantan Tengah. Mereka bahkan pernah bermain di Frenz United Malaysia dan Chelsea Singapura.

Memiliki fisik mirip, keduanya pernah membuat Fakhri terkecoh saat melakukan seleksi timnas U-16 di Yogyakarta. Fakhri mengira Bagas adalah Bagus, dan memainkan Bagas sebagai striker. Namun, akhirnya dikembalikan ke posisi bek sayap setelah menyadari bahwa itu bukan Bagus. Kendati demikian, keduanya sebetulnya memang seorang striker di masa sekolah sepak bola dulu.

Tetap Bisa Dibedakan

Meski mereka kembar identik, kamu tetap bisa membedakan mereka kok.  Postur tubuh Bagas lebih tinggi daripada Bagus. Bagus juga memiliki bekas luka jahitan di bawah matanya.

Bagas dan Bagus. (Tempo.co)

Saat ini, Bagas dan Bagus belum bisa mendapatkan sekolah. Harapan mereka yang ingin masuk di SMA Negeri 5 Kota Magelang harus tertunda karena sibuknya mengikuti latihan Timnas U-16.

Sebelumnya, pendidikan mereka di SMP juga sempat terganggu karena karier bolanya yang harus bergabung dengan klub Frenz United di Malaysia, sehingga keduanya mengikuti ujian paket B dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kuncup Mekar.

Tribunnews.com, Rabu (1/8/2018), menulis, Kepala SMAN 5 Kota Magelang, Agung Mahmudi, masih menunggu instruksi dari Balai Pengendalian Pengawasan Menengah dan Khusus (BP2MK) Wilayah IV yang nantinya diteruskan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

"Sampai saat ini kami masih menunggu dari BP2MK, langkahnya seperti apa, petunjuknya seperti apa. Kami juga belum memberi formulir pendaftaran offline karena itu tadi, menunggu petunjuk BP2MK," sebut Agung.

Agung secara pribadi mengaku senang jika memang Bagas dan Bagus bisa bersekolah di sekolahnya, sebab mendapat kehormatan ada atlet timnas bersekolah.

Nah, dengan ini kita dapat belajar dari kisah keduanya, bahwa meskipun karier telah terbuka lebar di hadapan kita, pendidikan merupakan hal yang penting.  (IB07/E05)  

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved