Inibaru.id - Meski zadul, masih ada beberapa orang yang mempertahankan Zine. Merupakan singkatan dari fanzine atau magazine, zine menjadi media cetak alternatif yang biasanya diterbitkan perseorangan atau kelompok kecil dan direproduksi dengan cara fotokopi.
Dhio Pandji, mahasiswa Antropologi Sosial Universitas Diponegoro, adalah salah satu generasi muda yang masih "percaya" pada zine. Pembuat zine Magabin ini berkata, menulis zine memiliki rasa dan pengalaman berbeda dibandingkan menulis di blog. Menurut Dhio, dia mendapatkan keintiman dengan pembaca ketika membagikan zine yang dia buat.
“Zine-ku kan isinya pandangan aku atas kehidupan dan yang ada di sekitar. Sebelum aku kasih zine-ku ke orang, aku pasti ngobrol dulu dan mencoba mengetahui bagaimana karakter mereka,” ucap pria berkacamata tersebut, Kamis (26/2).
Selain itu, Dhio merasa sangat menikmati proses pembuatan zine. Menggambar sampul, membuat kolase untuk keperluan ilustrasi tulisan, memfotokopi hingga menyebarkannya secara mandiri menjadi candu tersendiri bagi Dhio. Meskipun, pendanaan juga ditanggung sendiri.
Perkataan Dhio senada dengan Raihan Rizullah, kreator zine tentang anime di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Dia mengatakan kedekatan yang dirasakan dengan pembacanya adalah hal yang selalu dia harapkan dan nikmati ketika menyebarkan zine. Dia juga merasa bisa lebih kreatif ketika membuat zine.
“Zine itu hal yang baru buat saya. Saya menikmati proses berlatih menulis ketika membuat zine dan saya juga suka menggambar. Keduanya ada di zine,” ucap pemuda berkumis tipis ini, Sabtu (29/2).
Raihan membuat Izin (Ini Zine) yang seluruh kontennya berisikan apa-apa saja tentang anime. Raihan juga menghubungkan anime dengan kondisi-kondisi sekitar saat ini seperti tulisannya yang berjudul “Indonesia Butuh Nami” dalam Izin edisi pertama yang melihat peristiwa banjir Jakarta dan menghubungkannya dengan karakter Nami dalam animasi Jepang One Piece.
“Rencananya mau ada edisi kedua yang sedang dalam proses penulisan dan akan fokus ke satu sutradara anime. Mungkin Hayao Miyazaki atau Isao Takahata,” tambah Raihan.
Bagaimana, tertarik membuat zine, Millens? (Gregorius Manurung/E05)