Inibaru.id - Mungkin bagi sebagian generasi milenial, bekerja di startup atau perusahaan rintisan menjadi impian setelah lulus dari bangku kuliah.
Ketertarikan ini muncul lantaran lingkungan kerja yang casual namun dengan fasilitas kerja yang terjamin. Meski nggak bisa ditampik, banyak perusahaan startup yang harus terseok-seok atau bahkan gulung tikar, minat untuk memasuki dunia startup tetap ada. Maklum, bagi lulusan baru, bekerja di perusahaan rintisan juga artinya kesempatan untuk bisa mengembangkan keahlian yang dimiliki, sambil belajar hal baru.
Baca Juga:
Tips Asyik Membangun Bisnis Start UpMeski begitu, nggak semua perusahaan rintisan punya fasilitas dan kesempatan pengembangan yang sama bagi karyawannya. Sangat penting untuk mengetahui apa saja perbedaan antara dunia startup dengan perusahaan konvensional lainnya.
Lalu, apa saja sih yang harus kamu ketahui sebelum menjatuhkan pilihan untuk memulai jenjang karier di perusahaan rintisan atau startup?
Terbiasa dengan perubahan
Nggak seperti perusahaan berpengalaman yang sudah punya prosedur ajeg, perusahaan rintisan kerap membuat perubahan dengan cepat. Hal-hal mendasar seperti jabatan pekerjaan, tugas, rencana proyek hingga struktur pelaporan dapat sering dan cepat berubah. Bagi sebagian orang, perubahan yang terus menerus bisa membuat frustrasi bahkan jadi nggak fokus bekerja.
Terlebih lagi, jika kamu baru saja masuk ke dunia kerja, atau baru pindah dari perusahaan yang sudah mapan. Jadi untuk bekerja di perusahaan rintisan, kamu harus terbiasa dengan segala macam perubahan. Pastikan dirimu siap untuk setiap perubahan sehingga dapat beradaptasi dan siap menghadapi kesuksesan di dunia kerja.
Banyak belajar dari mentor
Sebagai informasi, perusahaan startup dimulai dengan individu brilian yang membawa sebuah ide, ditambah dengan investor dan orang-orang cerdas lainnya. Ketika mulai merasakan kesuksesan, perusahaan mungkin bakal merekrut profesional berpengalaman dan membantu perusahaan ke tingkatan berikutnya. Setelah para senior profesional ini bergabung ke perusahaan, karyawan yang telah bekerja berbulan-bulan sampai harus lembur bisa jadi kesal.
Kedatangan yang tiba-tiba dan langsung dapat jabatan penting bisa bikin sakit hati. Eits, meski kamu merasa 'terancam' akan kedatangan para senior ini, ingatlah bahwa mereka bukan pesaing melainkan mentor profesional. Jadikan ini kesempatan untukmu belajar, ya!
Multitasking
Bekerja di perusahaan startup artinya kamu juga harus siap mengerjakan tugas di luar tanggung jawab utama yang kamu miliki. Kamu pasti sudah nggak asing lagi mendengar bahwa bekerja di startup berarti siap melakukan semua hal saat bekerja.
Baca Juga:
Tren Baru: Magang Dulu, Kerja KemudianMeski secara teknis kamu mungkin punya tanggung jawab tertentu, tapi sesuai dinamika di kantor, kamu mungkin juga akan mengerjakan tugas lainnya. Ingat, perusahaan rintisan dipenuhi dengan karyawan yang bersemangat, sehingga kamu pun dituntut untuk punya loyalitas yang sama saat bekerja.
Harus bisa menilai risiko kantor
Startup dapat berkembang dengan cepat tapi juga bisa mengalami kerugian besar dalam kondisi nggak terduga. Hal ini sudah terbukti dengan banyaknya perusahaan startup yang tumbang. Ini menjadi poin penting untukmu memahami kondisi dan risiko kantor. Siapkan rencana cadangan bila terjadi sesuatu yang nggak mengenakkan.
Bekerja untuk startup mengharuskan kamu untuk menyesuaikan konsep tentang hari kerja karena kamu bisa bekerja di luar hari kerja, atau bahkan ketika kamu sedang libur. Tapi, bekerja di perusahaan rintisan juga bisa menjadi cara yang tepat untuk memulai karier dan mengembangkan diri.
Karena itu, persiapkan dirimu dan kuasai banyak keterampilan ketika memasuki dunia kerja, ya, Millens! (Para/IB21/E07)