Inibaru.id - Sebagai agama yang sudah menyebar luas di berbagai belahan dunia, Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW juga dirayakan di banyak negara, Bahkan di negara yang penduduknya bukan mayoritas muslim pun, perayaan ini tetap ada. Berikut ini adalah beberapa tradisi masyarakat di berbagai belahan dunia dalam merayakan Maulid Nabi.
1. Mesir
Masyarakat Mesir percaya mereka memiliki nasab yang kuat dengan Nabi Muhammad SAW. Pendapat ini didukung dengan sejarah leluhur Nabi Muhammad, yakni sayyidah Hajar atau Siti Hajar yang merupakan ibunda Nabi Ismail RA.
Siti Hajar tercatat dalam sejarah bebagai istri Nabi Ibrahim dari keturunan bangsa Qibti, Mesir. Masyarakat Mesir menggunakan momentum maulid sebagai istilah umum untuk perayaan ulang tahun orang-orang kudus sufi lokal.
Bahkan Maulid nggak hanya merujuk kepada perayaan kelahiran Nabi Muhammad. Sekitar 3.000 perayaan maulid diadakan setiap tahun. Festival ini menarik minat penonton internasional. Dalam peringatan maulid tokoh sufi lokal abad ke-13, Ahmad al-Badawi, jumlah wisatawan bahkan mencapai tiga juta orang.
Saat Maulid Nabi ada juga tradisi menghias permen. Kalau aroma permen sudah tercium, menandakan kalau Maulid Nabi sudah dekat.
2. Sudan
Di Sudan, peringatan Maulid Nabi di Sudan dilakukan setiap malam mulai dari tanggal 1 hingga 12 Rabiul Awal. Tempat pelaksanaannya di masjid-masjid setiap daerah.
Kegiatan peringatan Maulid Nabi juga dilakukan dengan berzikir, lalu membaca riwayat Nabi Muhammad SAW dalam kitab Barzanji, ceramah, dan diakhiri dengan makan bersama. Peringatan Maulid Nabi di Sudan mencapai puncaknya pada tanggal 12 Rabiul Awal. Tempat pelaksanaannya di lapangan ibu kota provinsi. Sementara untuk tingkat nasional di lapangan ibu kota negara.
3. Maroko
Kalangan sufi di Maroko menganggap Maulid Nabi sebagai hari besar Islam yang kedua setelah Idulfitri dan Iduladha. Dalam perayaan itu, syair mistis dan prosesi para darwis (pengikut tarekat) seperti Tarekat Isawiyah dan Hamadza, kadang-kadang menjadi bagian integral peringatan Maulid Nabi. Sering lo perayaan seperti ini berakhir dengan hilangnya kesadaran diri, yang bagi golongan lain dianggap nggak sesuai dengan watak dan misi peringatan itu.
4. Tunisia
Perayaan maulid nabi di Tunisia biasanya digelar dengan pembacaan Qashidah Al Hamziyah karya Imam Al Bushiry dengan judul kitabnya Ummu al-Qura fi Madhi Khoiri al-Wara, lalu diakhiri dengan doa sambil menghadap kiblat.
Di kalangan keluarga-keluarga Tunisa, perayaan maulid Nabi bahkan lebih meriah daripada Idul Fitri. Selain membaca Qashidah Al Hamziyah, mereka biasanya membuat Assidat Zgougou, yaitu sejenis bubur manis khas Tunisia.
5. India
Meski di India mayoritas penduduknya memeluk Hindu, tapi Maulid Nabi juga dirayakan di sini. Peninggalan Nabi Muhammad akan ditampilkan setelah salat Subuh di negara bagian India, Jammu dan Kashmir, di Hazratbal Shrine.
Saat Maulid, para perempuan di India akan berbondong-bondong menuju ke salah satu tempat suci di negara tersebut, yakni Masjid Hazratbal untuk menyaksikan secara langsung sehelai jenggot milik Nabi Muhammad SAW. Biasanya pada 11 dan 12 Rabiul Awal bioskop-bioskop di India akan memutar film-film bertema religi.
Wah semuanya meriah ya. BTW, apa nih yang kamu resapi dari Maulid Nabi ini, Millens? (Rep/IB28/E05)