Inibaru.id – Kasus Gamma (17), siswa SMKN 4 Semarang yang diduga meninggal ditembak polisi terus bergulir. Usai narasi bahwa Gamma ditembak karena melakukan aksi tawuran jadi kontroversi, belakangan muncul rekaman video CCTV terkait peristiwa tersebut yang diunggah oleh Narasi Newsroom di akun X @NarasiNewsroom pada Senin (2/12/2024) pukul 18.25 WIB.
Dalam takarir video tersebut, pihak Narasi mengaku sudah memvalidasi rekaman CCTV memang diambil di lokasi kejadian. Mereka juga mengaku sudah mewawancarai sejumlah saksi mata yang mendengar tembakan senjata api kurang lebih pukul 00.30 WIB, kurang lebih sama dengan waktu yang tertera di video rekaman CCTV.
Video ini pun langsung viral di media sosial. Berdasarkan apa yang dilihat di video, warganet yang mengomentari video tersebut banyak yang mempertanyakan informasi bahwa Gamma terlibat tawuran antar-gangster sebelum ditembak.
Terpisah, paman Gamma, Agung, mengeluarkan pernyataan lain yang cukup mengejutkan, yaitu menyebut ada sejumlah anggota kepolisian datang ke rumah korban sehari setelah kejadian, yaitu pada Senin (25/11), untuk meminta keluarga membuat video pernyataan yang isinya adalah keluarga sudah ikhlas menerima dan nggak akan memperpanjang kasus tersebut.
“Saya diminta membuat video pernyataan mewakili keluarga bahwa keluarga ikhlas atas kejadian ini dan nggak akan memperbesar masalah ini. Pak Kapolrestabes juga bilang ya seperti itu,” ucap Agung sebagaimana dinukil dari Kumparan, Senin (2/12).
Mewakili keluarga besar Gamma, Agung juga menyebut keluarga sangat kecewa dengan adanya pernyataan yang menyudutkan Gamma dengan menganggapnya sebagai anggota gangster.
“Padahal pada hari itu (23/12), Gamma latihan Paskibra sampai sore, lalu malamnya pamit sama neneknya mau lahitan pencak silat,” lanjut Agung.
Lebih lanjut, Agung juga menyebut pihak keluarga sudah menduga kasus yang menimpa keponakannya sudah direkayasa. Apalagi, sudah ada rekaman CCTV yang menurut keluarga menunjukkan kalau memang nggak ada tawuran yang dituduhkan sebelumnya.
“Kita kecewa sekali karena proses penyelidikan masih berjalan, dan dari statement itu kan baru satu hari (setelah Gamma meninggal) kok sudah membuat statement yang mengklaim korban sebagai anggota gangster yang sangat jauh dari kepribadian korban. Pokoknya, kasus ini kita maunya pelaku penembakan dihukum seberat-beratnya. Kalau ada terjadi rekayasa kasus ini, rekayasa kejadian, yang terlibat dalam rekayasa tersebut juga ikut dihukum,” harap Agung sebagaimana dinukil dari Radarsemarang, Senin (2/12).
Di sisi lain, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar belum memberikan pernyataan lebih lanjut terkait pernyataan keluarga korban tersebut.
“Nanti kita lihat perkembangan penyidikan. Fokus penanganan penyidikannya saja. Yang pasti case excessive action (tindakan berlebihan yang dilakukan penembak) sudah ditangani,” ucap Irwan, Senin (2/12).
Kasus kematian Gamma siswa SMKN 4 Semarang karena diduga ditembak polisi ini masih belum ditemukan titik cerahnya. Semoga saja bisa segera terungkap keadilan yang sebenar-benarnya ya, Millens! (Arie Widodo/E10)