Inibaru.id - Tunjangan kinerja (Tukin) yang belum dibayarkan sejak 2020 memaksa Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) kembali menggelar aksi damai di Jakarta hari ini, Senin (3/2/2025).
Bertempat di sekitar Istana Negara, aksi yang dimulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB itu melibatkan perwakilan dosen dari Aceh hingga Merauke, yang berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) dan lembaga layanan pendidikan tinggi (LLDIKTI) se-Indonesia.
Dalam aksinya, ADAKSI menyuarakan dua tuntutan utama. Pertama, mereka meminta penerapan tunjangan kinerja (tukin) yang adil bagi seluruh dosen ASN Kemdiktisaintek, baik di PTN Satuan Kerja (Satker), Badan Layanan Umum (BLU), Badan Hukum (BH), maupun ASN LLDIKTI, yang mulai berlaku sejak Januari 2025.
"Kedua, kami menuntut pembayaran tunggakan tukin yang belum dibayarkan sejak 2020, sesuai ketentuan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 136 Tahun 2018 dan Permendikbud Nomor 49 Tahun 2020," tutur Koordinator ADAKSI Anggun Gunawan, Senin (3/2).
Memberikan Dampak Negatif
ADAKSI menilai, keterlambatan dan ketidakadilan pembayaran tukin berdampak negatif terhadap kesejahteraan dan motivasi dosen dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan peneliti.
"Lewat aksi ini, kami berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memenuhi hak-hak dosen ASN sesuai peraturan yang berlaku," seru Anggun.
Hari itu, aksi berlangsung tertib dengan mengedepankan dialog dan komunikasi konstruktif bersama pihak terkait. Mereka optimistis, aspirasi ini akan mendapat perhatian serius demi terwujudnya keadilan bagi seluruh dosen ASN Kemdiktisaintek di Indonesia.
Duh, miris ya masalah ini masih belum selesai. Semoga para dosen bisa segera mendapatkan haknya sehingga mereka bisa lebih tenang mengajar, ya! (Siti Zumrokhatun/E10)