Inibaru.id – Kebanyakan film hanya memakai satu bahasa. Alasannya tentu agar lebih mudah dipahami. Tapi, ada juga beberapa film yang memakai dua bahasa dan cukup sukses seperti Lost in Translation (2003). Nah, khusus untuk film Touch (2024), kamu bahkan bisa mendengar percakapan dalam tiga bahasa saat menontonnya.
Tema film ini sangatlah unik, yaitu mengisahkan percintaan seorang pemuda dari Islandia bernama Kristofer dan seorang gadis Jepang bernama Miko. Tapi, latar tempat mereka menjalin hubungan adalah London, itupun pada dekade 1970-an. Sudah kebayang nggak bakal semenarik apa cerita film ini?
Di pembukaan film, kamu akan disuguhkan pemandangan alam bersalju nan gelap dan sepi khas Islandia. Di sanalah Kristofer tua seperti nggak punya lagi semangat untuk menjalani hidup. Untungnya, di saat masa tuanya terlihat mengenaskan, Kristofer tua teringat akan kisah cintanya saat masih kuliah di Inggris dulu. Dia pun kemudian mencari-cari benda yang mengingatkannya dengan masa di mana hidupnya hangat dan penuh warna.
Jika kebanyakan orang tua sudah cukup puas mengingat masa mudanya yang bahagia, beda cerita dengan Kristofer. Hubungannya dengan Miko yang nggak selesai membuatnya justru penasaran. Dia pun kemudian memulai perjalanan kembali ke Inggris untuk mencari jejak mantan kekasihnya itu.
Dari situlah, film yang dimulai dengan Bahasa Islandia berubah obrolannya dengan Bahasa Inggris. Flashback kehidupan Kristofer saat muda juga membuat kita kerap mendengarkan obrolan dalam Bahasa Jepang. Uniknya, meski Kristofer terlihat uzur dan lemah, dia ternyata masih mengingat banyak kata dan kalimat dalam Bahasa Jepang yang dia pelajari saat berhubungan dengan Miko.
Perjalanan mencari closure atas hubungannya yang kandas 5 dekade silam inilah yang jadi inti cerita film ini. Kamu bakal melihat Kristofer tua melanglang buana dengan pesawat, kereta, atau transportasi umum lainnya di Islandia, Inggris, dan Jepang. Pemandangan cantik dari ketiga negara pun disuguhkan dengan apik.
Meski alurnya tergolong lambat, nyatanya film ini mendapatkan rating 93 persen di Rotten Tomatoes. Sejumlah kritikus film pun memberikan pujiannya ke film ini, khususnya bagi sutradara Baltasar Kormakur.
“Cerita cinta di film ini sederhana tapi indah. Kormakur juga mampu memvisualisasikan romantisme dengan cantik,” ungkap Catherine Bray dari The guardian pada (28/8/2024).
“Untuk semua kesedihan yang ditampakkan di awal film, diikuti dengan optimisme. Film ini seperti jadi pengingat bahwa masa lalu nggak lagi kita gapai, tapi tetap bersama dengan kita,” ungkap kritikus lainnya, Cris Kennedy dari Inner East Review.
Hm, banyak banget ulasan positif dari film ini. Kalau ada kesempatan menonton Touch (2024) di platform streaming legal atau di layar lebar, jangan lewatkan ya, Millens! (Arie Widodo/E10)