Inibaru.id – Meski kini sudah banyak orang yang mengonsumsinya, tetap saja gurita dianggap sebagai hewan yang cukup menakutkan. Hal ini disebabkan oleh bentuknya yang nggak biasa dan adanya sulur dengan penuh bintik-bintik penghisap. Padahal, gurita adalah hewan yang indah dan jauh lebih cerdas dari yang kita kira.
Salah satu hewan pemangsa di lautan ini juga dikenal mampu menyemprotkan tinta jika merasa terganggu atau terancam. Nah, ternyata, mekanisme pertahanan diri yang luar biasa ini bukanlah salah satu tanda kecerdasan gurita. Hal ini diungkap oleh peneliti dr Weng Sug Chung yang berasal dari University of Queensland – Brain Institute, Australia.
Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa empat spesies gurita dicek otaknya dengan teknologi MRI dan gambar 3 Dimensi secara rinci. Gurita-gurita itu adalah gurita laut dalam, gurita terumbu karang yang cenderung aktif di siang hari, serta gurita nocturnal (aktif di malam hari) solier. Hasilnya, ditemukan fakta kalau kondisi otak gurita sangat bergantung pada lokasi hewan tersebut hidup dan interaksinya dengan hewan lain, baik itu yang sama-sama gurita ataupun dari spesies lain.
Menurut dr Chung, gurita adalah salah satu hewan yang sangat ahli dalam berkamuflase. Mereka juga mampu menyelesaikan tugas-tugas kompleks.
“Kemampuan kognitif mereka bisa dianggap mendekati sejumlah mamalia kecil,” ungkap dr. Chung, Selasa (23/11/2021).
Gurita laut dalam cenderung punya otak yang mirip dengan hewan pengerat. Menariknya, spesies ini cenderung nggak banyak berinteraksi. Sebaliknya, gurita karang punya otak yang jauh lebih besar dan mirip dengan primata sehingga mampu menyelesaikan tugas kompleks. Bahkan, gurita ini mampu melakukan interaksi sosial, lo.
Contohlah, gurita karang ini bisa bekerja sama untuk memburu dengan ikan karang. Gurita bahkan bisa memimpin ikan-ikan berjenis trout untuk mencari mangsa berupa organisme-organisme yang lebih kecil! Wih, bisa-bisanya jadi seperti pemimpin geng ya?
Yang menarik dari gurita adalah, di balik kecerdasannya, ternyata sebagian dari sel-sel otak mereka ada di lengannya, bukannya di dalam otak. Jadi, di lengan gurita itu, setidaknya ada 10 ribu neuron. Hal ini mampu membuat gurita menangani rasa serta sentuhan dengan lebih baik.
Hewan yang nggak punya kerangka tubuh ini juga memiliki kelebihan tersendiri, yakni kemampuan untuk masuk ke dalam lubang-lubang yang sangat sempit. Jadi, mereka pun bisa bersembunyi dengan lebih hebat.
Hm, nggak nyangka ya, Millens kalau gurita ternyata secerdas ini. (Kom/IB09/E05)