BerandaHits
Minggu, 18 Agu 2024 17:30

Terminal Lucidity, Saat Pasien Kritis Tiba-Tiba Sehat Sebelum Meninggal

Penulis:

Terminal Lucidity, Saat Pasien Kritis Tiba-Tiba Sehat Sebelum MeninggalArie Widodo
Terminal Lucidity, Saat Pasien Kritis Tiba-Tiba Sehat Sebelum Meninggal

Fenomena terminal lucidity dalam dunia medis. (trustmedis)

Tatkala pasien kritis mengalami terminal lucidity, mereka terlihat akan pulih. Namun nggak lama kemudian kondisi mereka terus turun hingga meninggal dunia.

Inibaru.id – Kamu punya saudara atau teman yang pernah merawat keluarga yang sempat mengalami masa kritis saat dirawat di rumah sakit hingga meninggal dunia? Kalau iya, coba deh dengarkan cerita mereka tentang pengalaman merawat anggota keluarga tersebut. Terkadang, muncul cerita tentang sang anggota keluarga sempat tiba-tiba sehat beberapa saat sebelum akhirnya tutup usia.

Meski terlihat seperti mitos, nyatanya hal ini cukup sering terjadi, lo. Ada pasien yang berhari-hari atau berminggu-minggu nggak sadar dan kondisinya sepertinya nggak kunjung membaik tiba-tiba bisa sadar dan sehat. Lalu setelah beberapa saat, kondisinya kembali turun hingga mengembuskan napas terakhirnya. Fenomena ini disebut dengan Terminal Lucidity.

Sebenarnya, dalam dunia medis, fenomena ini masih jadi misteri dan bisa terjadi pada mereka yang menderita demensia atau Alzheimer. Tapi, realitanya, banyak keluarga yang menceritakan anggota keluarganya juga mengalami kondisi ini. Tiba-tiba mereka seperti bisa pulih dan membuat keluarga yang selama ini merawat berbahagia.

Fenomena ini sempat dibahas dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal Archives of Gerontology and Geriatrics yang terbit pada 2012 lalu. Dalam penelitian tersebut, terkuak bahwa dalam literatur medis yang dikumpulkan selama 2,5 abad belakangan, ada 85 kasus terminal lucidity yang dilaporkan. Kasus-kasusnya terjadi pada pasien tumor, stroke, abses otak, meningitis, demensia, dan lain-lain.

Banyak pasien kritis yang mengalami fenomena terminal lucidity sebelum meninggal. (Unsplash.com/Stephen)
Banyak pasien kritis yang mengalami fenomena terminal lucidity sebelum meninggal. (Unsplash.com/Stephen)

Nggak hanya dalam penelitian tersebut, jurnal Death Studies yang dirilis pada 2018 juga mengungkap enam kasus terminal lucidity pada 338 kematian pasien. Di sisi lain, Journal of Gerontological yang terbit pada 2023 lalu mengungkap bahwa 22,2 persen pasien yang mengalami fenomena ini kemudian akan meninggal tiga hari setelahnya.

Sayangnya, hingga sekarang para pakar kesehatan masih belum bisa benar-benar menguak alasan mengapa fenomena ini bisa terjadi pada pasien yang sempat kritis lama. Tapi, ada sejumlah pakar yang menduga jika ada fungsi otak tertentu yang mengalami perubahan menjelang kematian seseorang dan membuat mereka seperti terlihat sembuh. Padahal sebenarnya kondisinya sama saja.

Bagi orang awam, fenomena ini seperti memberikan kesempatan bagi pasien untuk berpamitan dengan keluarganya. Sayangnya, hal ini sering dikira keluarga pasien sebagai tanda bahwa yang bersangkutan akan pulih.

Apapun itu, cukup mengejutkan ya, Millens karena ternyata fenomena terminal lucidity ini cukup banyak terjadi dan dialami banyak orang. Semoga saja ada penelitian lanjutan yang bisa menguak fenomena ini dengan lebih baik di masa depan. (Arie Widodo/E05)

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved