Inibaru.id – Kamu pasti pernah melihat camilan atau minuman yang memiliki rasa taro. Biasanya sih warna dari kemasan camilan atau minuman itu memiliki warna khas ungu. Selain itu, terkadang juga ada gambar ubi ungu yang tercantum di sana. Sebenarnya, apakah benar kalau taro itu sebenarnya memang adalah ubi ungu?
Kalau menurut informasi yang diungkap oleh All Recipes, taro dan ubi ungu ternyata berbeda, Millens. Yang pasti, taro lebih cocok disebut sebagai talas yang juga bisa dengan mudah ditemui di Indonesia. Yang menarik, daging dari talas yang juga dikenal dengan nama lain dasheen dan eddo ini warnanya putih dengan sedikit bintik keunguan. Nah, bintik-bintik itulah yang kemudian dianggap sebagai ciri khas taro sehingga seakan identik dengan warna ungu.
Baca Juga:
Pisang Bisa Cegah KecemasanSebenarnya, selain di Indonesia, talas bisa ditemui di banyak negara lain di wilayah tropis dan subtropic.
Layaknya di negara kita pula, talas juga dikonsumsi sebagai makanan pokok ataupun camilan. Rasanya cenderung mirip dengan ubi putih. Tapi, kebanyakan orang menyebut talas sedikit lebih manis dan memiliki tekstur renyah.
Yang pasti, talas harus diolah dan nggak bisa dimakan mentah-mentah. Pasalnya, penganan ini punya kandungan oksalat yang cukup tinggi sehingga jika nggak dimasak dengan suhu panas dulu, bisa menyebabkan keracunan. Bahkan, banyak orang mengaku jika sembarangan mengolah talas bisa menyebabkan iritasi kulit, lo.
Lantas, bagaimana dengan ubi ungu? Kalau yang ini dikenal dengan nama lain ube. Jika menilik warna dagingnya, ubi ungu bisa dianggap sebagai kebalikannya taro. Soalnya, warna dagingnya justru dominan ungu meski cenderung lebih cerah.
Soal rasa, ubi ungu juga cenderung lebih manis. Maklum, kandungan gula alami pada tanaman ini cukup banyak. Uniknya, indeks glikemiknya rendah sehingga membuatnya cocok dikonsumsi siapa saja. Ubi ungu juga sering dianggap sebagai camilan yang cocok untuk dijadikan camilan atau dimasukkan dalam program diet.
Yang pasti, baik itu talas ataupun ubi ungu termasuk dalam penganan yang kaya akan serat, vitamin, antioksidan, dan potassium. Jika diolah dengan cara yang benar, keduanya termasuk penganan sehat.
Beda cerita dengan camilan atau minuman rasa taro yang diolah di pabrik dan dikemas sedemikian rupa. Sudah diberi banyak bahan tambahan yang membuatnya jadi kurang sehat. Jadi, kamu sebaiknya nggak terlalu sering mengonsumsinya, Millens. (Arie Widodo/E05)