Inibaru.id – Pemanasan global yang bikin cuaca jadi semakin kacau di seluruh dunia bisa dikatakan sebagai tanda kiamat bagi umat manusia. Sayangnya, kini tanda kiamat semakin bertambah, yaitu Sungai Eufrat mengering.
Kalau kamu masih berpikir pemanasan global atau perubahan iklim nggak terkait dengan kiamat, coba pikir lagi, deh! Kalau pohon semakin habis lalu alga dan fitoplankton di lautan juga nggak bisa lagi memroduksi oksigen yang dibutuhkan manusia, bagaimana coba nanti kita bisa bertahan hidup? Makanya, hal ini nggak bisa disepelekan.
Sayangnya, tanda-tanda kiamat akibat pemanasan global ini semakin jelas dengan mengeringnya Sungai Eufrat yang bisa ditemukan di Suriah dan Irak. Sungai ini cukup populer karena sudah disebut sejak ribuan tahun yang lalu pada peradaban Sumeria dan Mesopotamia.
Bisa dikatakan, sejarah peradaban manusia pada masa lalu ditemukan di sini. Di tepian sungainya yang subur, pertanian, perdagangan, dan permukiman manusia pun muncul.
Sayangnya, situs How Stuff Works pada Sabtu (9/11/2024) lalu menyebut Sungai Eufrat mengering akibat perubahan iklim. Penyebabnya, suhu udara di Suriah bagian utara, tempat hulu sungai ini, sudah naik sampai 1 derajat Celcius dalam seabad belakangan. Ditambah dengan semakin minimnya curah hujan di sana, nggak ada lagi sumber air yang cukup untuk membuat air di Sungai Eufrat mengalir.
Pembangkit listrik di sejumlah bendungan yang didirikan di aliran sungai ini pun akhirnya berhenti beroperasi untuk sementara waktu. Para petani di sekitar aliran sungai ini pun kebingungan bagaimana cara mereka bisa kembali menanam. Dampaknya tentu saja bakal membuat pasokan pangan di kawasan Irak dan Suriah jadi berkurang.
Dalam agama Islam sendiri, Sungai Eufrat mengering memang dianggap sebagai salah satu tanda kiamat. Meski begitu, disebutkan bahwa jika Sungai Eufrat mengering, bakal muncul bukit emas yang bikin banyak orang berebut dan saling membunuh.
Sampai sekarang, belum terkuak gunung emas yang dimaksud. Sungai ini juga belum benar-benar mengering sampai habis. Yang pasti, mengeringnya Sungai Eufrat ini nggak bisa disepelekan karena menandakan kalau pemanasan global dan perubahan iklim sudah sangat parah dan kita semua harus segera mencegahnya agar nggak jadi semakin memburuk. (Arie Widodo/E10)